Kebrutalan Kriminal Polisi Membubarkan Paksa Aksi Damai Illegal New York Agreement 15 Augustus 2025

WestPapuaNews.Org – POS 7 SENTANI Aksi Demo Damai , memperingati 63 tahun , perjanjian Illegal New York Agreement dan Rasisme , yang digelar oleh KNPB wilayah Sentani dibubarkan secara paksa hingga terjadi bentrokan antar aparat teroris kriminal kolonial kepolisian gabungan (Polisi dan Brimob) dan Massa aksi damai rakyat Papua melawan kolonialisme dan penjajahan NKRI di Papua bertempat , di Post 7 , Sentani , pada 15 Agustus 2025 dini hari.

WPNews.Org Aksi Damai ini dikoordinasi oleh beberapa pergerakan kemerdekaan Papua Merdeka dan KNPB wilayah Sentani melaporkan ke redaksi WPNews:Org sebelum melakukan long march semua rakyat Papua bersama KNPB berkumpul di titik aksi Post 7 sentani , namun dihadang oleh aparat teroris kriminal aparat kolonial Polisi dan Brimob walaupun koordinator aksi telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi damai ke Polres Jayapura dan Kapolres Sentani bahkan surat tembusan ditujukan langsung ke KAPOLDA Papua.

WPNews.Org Walaupun KNPB telah memberikan surat pemberitahuan aparat kriminal kolonial Polisi/Brimob langsung datang dengan melakukan kekerasan, pemukulan, penindasan. Sebelumnya negosiasi kepada aparat sudah dijalankan oleh Koordinator Lapangan yang bertugas mengawal aksi ,namun pada pukul 08.47 pagi pendropan penambahan anggota teroris kriminal Polisi/Brimob yang lulusan SD dan SMU tidak mengerti hukum hanya tahu pukul-pukul aktivis gerakan Papua merdeka yang kebanyakan adalah lulusan perguruan tinggi dan sangat mengerti peraturan hukum nasional penjajah NKRI, hukum Internasional dan UU HAM Indonesia. Tidak mengherankan jika aparat kolonial kriminal Polisi/Brimob selalu mengutamakan pendekatan kekerasan menghadapi tuntutan kemerdekaan Papua dari penjajahan kolonialisme Indonesia di Papua, Aceh, dan Maluku.

WPNews.Org Aparat teroris Polisi dan Brimob langsung mengamuk dan tidak pernah menggunakan otak karena tidak ada pengetahuan maka aparat teroris polisi Indonesia dan Brimob secara tiba-tiba membubarkan massa aksi tanpa ada peringatan sama sekali dan walaupun sudah menerima surat aksi damai KNPB sebelumnya.

Akibatnya massa aksi damai rakyat Papua dan aparat teroris kolonial Polisi dan Brimob Indonesia yang saling bertahan mengakibatkan bentrokan ,aparat kriminal bersenjata Polisi/Brimob melakukan intimidasi, brutal, memukul rakyat Papua dan aktivis KNPB dengan popor senjata, karet mati, dan kayu balok mengakibatkan 8 orang asli Papua  orang yang terkena karet mati dan 1 orang asli Papua yang sebelumnya sedang berorasi saat negosiasi aksi damai dengan anggota kriminal kolonial Polisi Indonesia  dipukul babak belur dengan menggunakan megaphone di bagian hidung darah segar mengalir akibat dipukul aparat teroris kriminal Polisi dan Brimob saat menggenggam megaphone berada di depan wajah korban .

Diketahui 5 orang diantaranya adalah aktivis KNPB yang terkena pukulan karet mati . Hal ini menunjukan bahwa kepolisian Kolonial Indonesia benar-benar bodoh, masih kanak-kanak karena lulusan SD, SMP, SMU yang tidak mengerti UUD 1945 dan  memperkosa  undang-undang dasar  1945 yang mana menjamin anda mengizinkan kebebasan mengemukakan pendapat dimuka umum , aparat teroris kepolisian indonesia adalah pelaku kejahatan sesungguhnya terhadap Demokrasi. Sebab itulah perbedaan demokrasi bagi NKRI sebagai penjajah di Papua dan Papua sebagai wilayah yang dijajah oleh NKRI selama ini. Negara teroris Indonesia selalu melihat Papua sebagai yang dijajah dan memperlakukan rakyat Papua bukan sebagai manusia tetapi sebagai binatang yang tidak layak disetarakan dengan manusia. Lihat saja tindakan tentara/polisi penjajahan Israel terhadap rakyat pribumi Palestina menghadapi kekejaman dan ketidakadilan bangsa kolonial Israel mengatasnamakan bangsa pilihan Tuhan punya hak dan kebebasan untuk membantai anak-anak, perempuan Palestina yang masih berlangsung sampai detik ini.

Tindakan aparat teroris kriminal kepolisian kolonial Indonesia membenarkan bahwa perjanjian New York Agreement adalah awal mula penindasan,pelecehan,rasisme dan kejahatan kemanusiaan di atas tanah Papua itu lahir, dan hal ini menunjukan benar-benar bahwa demokrasi sudah mati di atas tanah Papua , tidak ada demokrasi dan keadilan  di atas Tanah Papua selama penjajahan dan kolonialisme Indonesia  di dalam bingkai bangsa biadab dan binatang NRKI .

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *