Westpapuanews.Org, TIMIKA — Klaim berbagai media bahwa TPN-OPM adalah pelaku penembakan terhadap Anggota Detasemen B Brimobda Papua bernama Brigpol Firman pada Rabu (15/11/2017) kemarin di Mile Point 69 Tembagapura perlu ditinjau kembali. Pasalnya, telah muncul sebuah fakta mengejutkan dalam diskusi di kalangan intel Polisi dan Brimob di Papua.
Dalam diskusi di beberapa Group Whatsapp Polda Papua, Personil IT Telkom Mabes Polri bernama Ipda Mario kepada Intel Brimob Polda Papua membeberkan beberapa temuan kejanggalan.
Pertama, berdasarkan pengecekan terhadap GPS Personil Tim Satgas dari Polda Papua atas nama Brigpol Firman dan Aipda Yongki Ronte, bahwa pada saat terjadinya penembakan, titik koordinat dari Tim Brimob Detasemen B berdekatan dengan Tim TNI Anggada 1.
Kedua, berdasarkan koordinat hasil pemantauan IT terdapat keanehan yaitu Anggada 1 (Personil TNI) mengirimkan sinyal GPS-nya pada pukul 01.08 WIT dengan koordinat : 137.5.0.42 E. Sinyal GPS berikutnya baru dikirim sekitar 4 jam kemudian, yaitu pukul 05.16 WIT dengan koordinat : 137.4,59.81 E.
Ketiga, dari data poin kedua, diketahui bahwa Tim Anggada 1 TNI tidak mengirimkan sinyal sekitar 4 jam, padahal GPS akan mengirimkan koordinatnya secara otomatis per 2,5 menit jika tidak ada kendala alam, dan akan termonitor langsung di Laptop Posko Terpadu.
Keempat, berdasarkan hasil pengecekan IT Personil Satuan Brimob Detasemen B Polda Papua terpantau di Koordinat :
137.5,5.46 E pada pukul 01.04 WIT, Koordinat : 137.5,5.35 E pada pukul 03.29 WIT dan Koordinat : 137.5,3.66 E pada pukul 04.36 WIT.
Kelima, jika dilakukan perhitungan menggunakan GPS secara manual, Pasukan TNI Anggada 1 pada pukul 03.59 WIT berada di belakang atau di bukit lebih tinggi berjarak sekitar 200 meter dari Pasukan Satgas Polda Papua.
Keenam, Satgas Polda Papua dalam hal ini Brimob Detasemen B Timika ditembak dari arah belakang dan mengenai punggung Brigpol Firman dan Aipda Yongki Ronte. Padahal, mereka mengejar TPN-OPM melalui rute-rute yang dicurigai dan jika terjadi kontak tembak maka posisinya akan berhadapan.
Ketujuh, walaupun dihujani tembakan sekitar pukul 03.30 WIT, Anggota Brimob Detasemen B Timika tidak membalas karena mengetahui dengan pasti bahwa mereka ditembak oleh TNI dan diduga telah terjadi kesalahan komando.
Kedelapan, setelah ada korban penembakan di pihak Brimob, Dantim Anggada 1 TNI datang meminta maaf, bahwa anak buahnya melakukan kesalahan yaitu menembak Brimob yang dikira musuh, padahal mereka dilengkapi dengan fasilitas Night Vision dan saat penembakan cuaca di sekitarnya terang.
Kesembilan, Pangdam XVIII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit sudah meminta maaf, Pangdam bahkan sampai menangis dan meminta agar masalah ini didiamkan dan tidak boleh ada publikasi media.
Berdasarkan fakta-fakta ini, menjadi jelas bahwa Brigpol Firman tewas diberondong TNI dari jarak sekitar 200 meter.
Belum diketahui motif penembakan ini, tetapi sejumlah kalangan mengatakan, penembakan ini berkaitan dengan proyek operasi militer yang telah dirancang oleh beberapa Jenderal TNI dan Polri.□
Berikut screenshot percakapan Group Whatsapp Polda Papua yang diperoleh Westpapuanews.Org :