Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BeritaPerang Gerilya TPNPB

Delapan Pekerja Infrastruktur Pendukung Blok Wabu Tewas ditembak TPNPB

Jenderal Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggunjawab atas penembakan 8 pekerja PT PTT yang bekerja membangun tower telkomsel untuk persiapan infrastruktur Blok Wabu @TPNPB

JAYAPURA, Westpapuanews.Org — Delapan karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) tewas ditembak TPNPB-OPM di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (02/03/22) kemarin.

Ke-8 karyawan tersebut diketahui sedang membangun infrastruktur telekomunikasi yang sangat diperlukan untuk mendukung rencana operasional penambangan emas di Blok Wabu, Intan Jaya.

Adapun identitas ke-8 korban tewas adalah Bona Simanulang, RenalTagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah; Bebi Tabuni dan Ibo. Sementara satu korban bernama Nelson Sarira selamat karena berhasil kabur dan membuang diiri ke jurang terjal.

Juru bicara militer TPNPB-OPM Sebby Sambom ketika dihubungi Westpapuanews.Org mengatakan, ke-8 korban adalah bukan warga sipil, tetapi bagian dari TNI dan Polri.

“Tidak ada alasan Yang membenarkan bahwa itu warga sipil, karena TPNPB sudah umumkan bahwa warga sipil segera tinggalkan wilayah perang, jadi yang ditembak itu semuanya bagian dari anggota TNI Polri,” ujar Sebby.

Dia juga mengatakan, bahwa TPNPB dibawah pimpinan Jenderal Goliath Tabuni Dan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggungjawab atas penembakan ini.

“Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen pada tahun 2017 di Yambi, Puncak Jaya, Papua,” terangnya.

Untuk menghindari korban berjatuhan Sebby menghimbau kepada semua imigran pendatang dari Inronesia untuk tinggalkan wilayah perang.

Click here to display content from Twitter.
Learn more in Twitter’s privacy policy.

“Dengan melihat kondisi ini, maka kami dari Pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan keras bahwa semua orang imigran segera tinggalkan wilayah perang, dan semua bentuk pembangunan dihentikan,” tegas Sebby.

Sampai berita ini ditulis, jenazah ke-8 korban belum dievakuasi karena beratnya medan dan pihak TNI-Polri sedang menyiapkan pasukan dalam jumlah besar.

“Kasihan kalau sampai berapa hari (jenazah) tidak dievakuasi kami yakin bangkai delapan orang itu akan dimakan anjing hutan,” ungkap seorang warga Beoga yang minta namanya tidak ditulis.

TPNPB adalah sayap militer Organisasi Papua Merdeka atau OPM. OPM merupakan organisasi tertua dan induk dari semua organisasi gerakan perlawanan yang ada di tanah Papua.

Namun banyak kelompok meninggalkan, bahkan menyangkal OPM, mengikuti propaganda dan konspirasi modal asing yang menuduh gerakan bersenjata Papua Merdeka yang dipimpin OPM sebagai gerakan teroris yang akan menjadi musuh dunia Barat.

Untuk menampik semua tudingan menyesatkan terhadap OPM dan sayap militernya, OPM berhasil membenahi struktur sipil dan militernya dan mulai efektif melancarkan perang pembebasan dan diplomasi politik dalam 7 tahun terakhir.■