PORT VILA, VANUATU, RNZ Pacifik — Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, telah menyatakan keyakinannya bahwa pertemuan para pemimpin di Vanuatu akan memberikan ULMWP keanggotaan penuh dari Melanesian Spearhead Group (MSG).
Wenda berada di Port Vila untuk KTT Pemimpin MSG ke-22, KTT Pemimpin MSG tatap muka pertama sejak 2018.
“Saya sangat percaya diri,” katanya, seraya menambahkan “seluruh dunia menyaksikan dan ini adalah ujian bagi para pemimpin untuk melihat apakah mereka akan menyelamatkan West Papua”.
Ketua MSG dan Perdana Menteri Vanuatu Alatoi Ismail Kalsakau telah mengkonfirmasi aplikasi ULMWP untuk menjadi anggota penuh akan menjadi prioritas utama bagi para pemimpin.
Wenda mengatakan kepada RNZ Pacific bahwa United Liberation Movement for West Papua telah melakukan lobi untuk menjadi bagian dari agenda MSG selama lebih dari satu dekade, namun tidak membuahkan hasil. Gerakan tersebut saat ini memiliki status pengamat dalam MSG.
Namun, dia yakin tahun ini mereka akhirnya mendapatkan kesempatannya.
Wenda mengatakan semua cabang ULMWP ada di Port Vila, termasuk Dewan Gereja West Papua dan kepala suku, dan “kami menantikan untuk menjadi anggota penuh”.
“Itu impian kami, keinginan kami. Berdasarkan darah, dan ras, kami berhak menjadi anggota penuh,” ujarnya.
Indonesia, anggota asosiasi MSG, juga hadir, dengan delegasi terbesar dari semua negara yang hadir pada pertemuan tersebut.
RNZ Pacific telah menghubungi pejabat Indonesia untuk wawancara di Port Vila.
‘Tidak ada harapan’ di Indonesia
Benny Wenda mengatakan mereka tidak meminta kemerdekaan tapi meminta menjadi anggota penuh MSG.
“Kami dibunuh, kami disiksa, kami dipenjara (oleh pasukan keamanan Indonesia),” katanya.
“Jadi, hidup dengan Indonesia selama 60 tahun dan tidak ada harapan. Kami tidak aman. Itulah mengapa inilah (KTT Pemimpin Melanesia) untuk membuat keputusan yang tepat.”
Wenda mengatakan “tidak biasa” bagi Indonesia untuk membawa “hingga 15 orang” sebagai bagian dari delegasinya.
Para pemimpin Melanesia, katanya, mampu menangani permasalahan regional mereka sendiri.
“Kenapa (Indonesia) ada di sini; (apa) yang mereka takutkan,” tanyanya.
“Ketika kami menjadi anggota penuh, kami siap untuk terlibat (dengan Indonesia) dan mencari solusi; itulah tujuan kami. Ini adalah bagian dari solusi damai.”■
Artikel diadaptasi dari RNZ Pacifik. Lihat artikel asli disini.
Pingback: Breaking News : Delegasi Indonesia Walk Out, kabur tinggalkan ruangan KTT MSG jelang pidato Presiden Benny Wenda – Westpapuanews.Org