Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

ArtikelBeritaFotoIndonesia criminal regimeIndonesia Fascist StateIndonesia terrorist stateJoko Widodo FascistOrganisasi Papua MerdekaRasisme IndonesiaRasisme OtsusRekayasa TNI

Bupati Maybrat Bernard Sagrim dan Letkol INF Harry Ismail Memberikan Perintah Untuk Membakar Semua Perumahan Rakyat, Gedung Sekolah, Gereja dan Pengusiran Rakyat dari 19 Kampung

19 Kampung Rakyat Mengungsi atas amukan anggota TNI dan POLRI yang sangat membabibuta. 

Rakyat West Papua di Maybrat, meninggalkan kampung halamannya. seribu orang lebih mengungsi ke Hutan. Seribu orang yang mengungsi, terdiri dari 19 kampung di Maybrat.

Pengungsi rakyat ke Hutan sejak penembakan yang telah terjadi antara tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang mengakibatkan 4 orang TNI gugur tertembak (meninggal).

Sejak tanggal 2 September 2021 Indonesia melalui Polda Papua Barat sudah melakukan pendoropan Militer ke Maybrat, Sampai saat ini terus berlanjut. Gubernur Papua Barat, Polda dan pangdam Papua Barat ikut serta turun di Maybrat dengan membawa segala alat perang untuk membumihanguskan 19 Kampung agar memudahkan pembangunan Kodam baru untuk pengamanan investasi asing yang disponsori oleh LNG Bintuni dan sumber daya alam yang akan segera dieksploitasi bagi kepentingan pejabat Gubernur Papua Barat, Bupati, beberapa menteri negara yang memiliki kepentingan usaha bisnis ( Jokowi, Megawati, Luhut Binsar Pandjaitan, Tito Karnavian dan Paulus Waterpauw). 

Dan aparat gabungan kriminal bersenjata TNI-POLRI telah melakukan pengurusakan, pembakaran rumah-rumah milik rakyat West Papua, menangkap 2 orang rakyat West Papua. Puskesmas, sekolah-sekolah dan aktivistas umum lainnya dihentikan. Gereja-Gereja diambil alih oleh aparat gabungan TNI-POLRI, untuk dijadikan sebagai pos Militer. Saat di di beberapa kampung di Maybrat, Militer Gabungan sedang menggunakan Gereja sebagai pos Militer untuk melakukan operasi militer, pembunuhan berencana, penculikan orang asli Papua agar tanah dan dusun mereka menjadi kosong sehingga memudahkan investasi asing lewat TNI/POLRI mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya.

Saat ini:

Saat ini rakyat west Papua di Maybrat sedang berlangsung pengungsian yang secara besar-besaran kehutan untuk menghindari kebrutalan anggota kriminal bersenjata TNI/POLRI yang sangat meresahkan keselamatan diri mereka, keluarga, anak-anak kecil dan sesama rakyat West Papua. Rakyat West Papua di Maybrat mencari keamanan diri, lebih memilih mengungsi ke hutan-hutan karena rakyat merasa aman dihutan dan kampung lainnya yang belum terkepung oleh anggota kriminal bersenjata TNI/POLRI sebelum melakukan pendoropan Militer ke seluruh kampung-kampung.

Rakyat Maybrat sangat traumatis dengan adanya pendoropan Militer Indonesia, juga kebiadaban apart kriminal senjata yang sangat sadis dan kejam sebab berpendidikan sangat rendahan tamatan SMP dan SMU yang tidak mempunyai etika moral dimana yang selalu mengutamakan penyelesaian melalui jalan moncong senjata (pendoropan Militer).Terutama,di Distrik Aifat selatan kab. Maybrat pada tanggal 3 dan 4 sampai hari ini masih terus berlangsung. Dari 18 kampung yang melakukan pengungsian masih di Hutan, sedang melakukan penampungan. Rakyat traumatis,panik dan masih dalam Hutan, karena Militer Gabungan ( TNI-Polri) sedang melakukan pendoropan yang rencananya akan melakukan operasi Militer di 18 Kampung. Terutama Aifat selatan dan Aifat Timur, sementara Aifat selatan Militer Gabungan sudah melakukan tindakan pengurusakan rumah-rumah milik rakyat, di 5 Kampung hancur dihantam oleh Militer Gabungan (TNI-POLRI). Semua harta-benda dan ternak milik rakyat hancur, 1 rumah dibakar milk salah satu milik orang tua.

Semua aktifitas tidak berjalan, Militer gabungan (TNI-POLRI) melakukan suiping dan operasi kepda rakyat west Papua untuk mencari tahu, pelaku penembakan (TPNPB).

Maikel yam dan Simon ditangkap pada tanggal 2, Simon dibebaskan beberapa saat kemudian karena berestatus sebagai SOTPOL PP dan Maikel masih ditahan Sampai saat ini. Pendoropan Militer ke Maybrat terus bergerak, penangkapan,teror terhadap rakyat west Papua di Maybrat sedang berlangsung.

Sementara, Rakyat west yang sudah tergabung dalam mengamankan diri, keluarga dan sesama rakyat west Papua di Maybrat karena trauma melihat tindakan Militer Gabungan (TNI-Polri). Masih bertahan di hutan tempat penampungan. Yang melakukan pengungsian terdiri dari; Mama, Anak kecil usia dini, orang tua lanjut usia, remaja laki-laki/P. Semua rakyat di Maybrat Masih terpencar di hutan dari 19 Kampung.

Jumlah kampung yg sementara mengunsi 

1.Kisor

2.krus

3.imsun

4.buohsa

5.asiaf saman

6.foug

7.fuog selatan

8.sorry

9.awet maim

10.roma

11.tolak

12.kaitana

13.yeek

14.same rakator

15.sanem

17.tahsimara

18.Hora iek

19.dusun tahmara

In berasal dari distrik Aifat selatan kabupaten maybrat provinsi papua barat.