Dikejar KKB TNI-POLRI, Pemuda Pengungsi Maybrat Sakit di Hutan dan Meninggal Dunia

Alm Timo Fatem, pengungsi Maybrat yang dikejar KKB TNI-POLRI akhirnya sakit di hutan dan meninggal dunia.@KNPB

SORONG, Westpapuanews.Org — Seorang pemuda bernama Timo Fatem meninggal dunia di Sorong setelah lama menderita sakit di hutan tempat penduduk Maybrat mengungsi karena dikejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) TNI dan Polri.

Kronologisnya berawal ketika TImo Fatem dan penduduk kampung Fuog distrik Aifat Selatan, kabupaten Maybrat, Papua Barat, melarikan diri ke hutan karena dikejar TNI-Polri pada Kamis (2/9/21) setelah penyerangan Pos Koramil Kisor oleh TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya.

Beberapa bulan hidup di hutan rimba tanpa kecukupan bahan makanan dan pakaian, Timo Fatem jatuh sakit sekitar bulan Desember 2021.

“Keluarga mau antar berobat ke kota tetapi jalan keluar satu-satunya di pertigaan kampung Susumuk telah dijaga ketat oleh TNI-POLRI,” jelas seorang pengungsi ketika dihubungi Westpapuanews.Org.

Sadar tidak bisa melewati jalan raya yang sudah dijaga ketat KKB TNI-POLRI, pihak keluarga asal kampung Fuog memikul Timo Fatem melewati hutan rimba menuju kampung Womba untuk mencari pengobatan alternatif.

Walaupun menjalani pengobatan alternatif, kondisi kesehatan Timo Fatem tetap tidak membaik, sehingga keluarga mengambil keputusan untuk mengantarnya ke kota Sorong.

“Keluarga pikul balik lewat jalan hutan lagi kembali, dengan lamanya perjalanan selama satu mingu dua hari baru keluar wilayah kampung Fuog dan di antar lanjut dengan menggunakan kendaran roda 4 menuju Sorong,” tutur pihak keluarga.

Setelah tiba di Sorong pada hari Rabu (16/2/22), pihak keluarga mengantar Timo Fatem ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan medis.

“Almahum dirawat di RSUD Sorong selama 2 hari dan pada hari Jumat (18/2/22) kemarin tepat pukul 09.00 WIT adik, kaka, om, Timo Fatem meninggal dunia,” jelas pihak keluarga kepada Westpapuanews.Org.

Almarhum Timo Fatem adalah bagian dari 2.768 warga sipil yang mengungsi di hutan rimba pasca penyerangan Pos Koramil Kisor di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, awal September 2021.

Setelah penyerangan Pos Koramil Kisor oleh TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya, KKB TNI-POLRI seperti biasanya menjadikan masyarakat sipil sebagai sasaran balas dendam.

Karena takut menjadi sasaran kekerasan KKB TNI-POLRI, sebanyak 2.768 masyarakat Kabupaten Maybrat di distrik-distrik Aifat Selatan, Aifat Timur, Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Selatan, dan Aifat Timur Tengah mengungsi ke hutan rimba dan bertahan hidup di sana.

Kasus pengungsian 2.768 masyarakat Maybrat kini menjadi salah satu pertanyaan Komisi Tinggi HAM PBB yang harus dijawab oleh Pemerintah Indonesia. (Baca pertanyaan PBB disini).

Sampai saat ini masyarakat masih tetap bertahan di hutan sebagai pengungsi dengan kondisi buruk sedangkan rumah-rumah mereka di kampung-kampung sudah dibumihanguskan oleh KKB TNI-POLRI.■