Hari ini Tanggal 17 September 2021
Hasil Interview dengan Wartawan CNN, siap bung, mau tanya satu lagi bung. Terakait dengan serangan pasukan TPNPB di gunung sekitaran Pegunungan Bintang dalam beberapa waktu terakhir yang juga menyasar guru dan tenaga kesehatan (puskesmas dan sekolah). Kenapa pasukan juga menyerang fasilitas-fasilitas kesehatan yang bukannya tidak boleh menjadi objek serangan dalam kondisi perang jika merujuk pada aturan peperangan dunia?
Jawaban Kami,
Semua fasilitas dan lembaga tersebut itu biasa dipakai oleh aparat kriminal bersenjata dan pada kenyataannya setiap wilayah itu pun agent TNI Polri.
Kenyataan dilapangan membuktikan bahwa susters yang korban itu karena ketakutan dengan tembakan aparat TNI yang membabibuta sehingga menjatuhkan dirinya kedalam jurang.
Sementara aparat kriminal bersenjata TNI-POLRI dan mainstream media melakukan pembohongan publik akibat para pejuang kemerdekaan pasukan TPNPB. Sementara berdasarkan realitas dilapangan disebabkan oleh kecelakaan dirinya sehingga diperlukan tim investigasi independent dari Komisi HAM PBB harus ke West Papua untuk melakukan investigasi, karena Tim investigasi Indonesi selalu melakukan penipuan bahkan terbiasa disogok Dan sangat diragukan. Maka Indonesia kriminal jangan membatasi Tim Komisi HAM PBB sejak 60 tahun tidak pernah diizinkan masuk karena ini adalah perang Pembebasan nasional Bangsa Papua untuk menuntut hak politik dan penentuan nasib sendiri yang merdeka penuh dari penjajahan kolonial indonesia.
Dan semua fasilitas itu program pemerintah colonial Indonesia maka TPNPB OPM akan hancurkan semuanya Di seluruh tanah Papua, dan kami akan bangun kembali setelah Papua Merdeka penuh dari tangan pemerintah colonial Indonesia, dan ini perang Pembebasan Nasional, oleh karena itu jauh-jauh sebelum nya kami sudah mengumumkan secara resmi didunia Internasional, nasional bahwa semua orang immigrants Indonesia harus segera meninggalkan wilayah perang, termasuk Pegunungan Bintang. Oleh Karena itu jikalau orang immigrants Indonesia jadi korban maka itu pemerintah penjajah criminal indonesia yang harus bertanggungjawab demi keamanan masyarakat sipil biasa tetapi pemerintah colonial Indonesia sengaja membiarkan penggumuman ini.
Wartawan CNN:
Termasuk membakar puskesmas kah bung? artinya dalam hal ini apakah pasukan TPNPB akan mengabaikan peraturan konvensi Jenewa terkait aturan-aturan dalam peperangan?
Jawaban Kami:
PBB Dan Konvensi geneva juga mengabaikan hak orang Asli Papua untuk Merdeka penuh, dan mereka membiarkan kejahatan kriminal militer dan rasis polisi Indonesia Di Papua yang membabi buta dan brutal selama 60 tahun penjajahan di Papua
oleh Karena itu sekarang adalah pertarungan terakhir antara musnah di tangan kriminal militer kolonial Indonesia atau menyelamatkan bangsa dan negeri kami. Maka kami abaikan perjanjian Internasional karena aparat Teroris TNI/Polri yang selalu melanggar aturan hukum Internasional dengan melakukan serangan udara, bom, dengan rocket dii Ilag, Maybrat, Kiwirok dan Ndugama adalah TNI/POLRI mengabaikan perjanjian Internasional tentang syaratnya perang dan menggunakan kekuatan militer yang tidak seimbang.
Jadi Kami siap ke hukum Internasional jika Kami Salah, tapi kami tetap punya akan menghancurkan semua fasilitas milik pemerintah colonial Indonesia. Karena Kami tidak butuh pembangunan pencitraan oleh Pemerintah Kolonial Indonesia, kami akan bangun negeri Kami setelah Merdeka penuh Dari tangan pemerintah colonial Indonesia.
Oke, laporan situasi pasukan perang berthan 5 hari, Dan hari in helikopter TNI ada mendarat di kiwirok baru ada tembak. Waktu perang lalu Kami sudah tembak pasukan tni 10 orang anggota Dan dokter 1 orang perawat 3 orang, dan dalam peristiwa ini sebelum pasukan TPNPB turun ambil medan perang, dia (dokter itu) yang duluan keluarkan pistol lalu tembak pasukan TPNPB, Dan setelah ketahuan baru aset pemerintah kolonial indonesia Di kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang mulai pembakaran jalan. Jadi pemicuhnya adalah docket bersenjata.
Di teruskan oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB-OPM untuk semua Jurnalis di seluru Dunia
Team Editor : Awak Media The TPNPB-OPM News.