Westpapuanews.Org – We are repeating history. Mass killings in 1965/66 were left unheard in Indonesia. Those who dare to talk about it will be accused as a communist.
Now, hundreds of thousands of Papuans were killed. This as well remains unheard. Those who are against the government’s propaganda will be accused as Indonesia separatists. Anyone who comes up or expresses this idea will be thrown in jail or will be killed.
The military can stop the genocide if they wants, but they choose not to. Because they feel great behind their power, terror, and weapon.
✊?✊?✊?
Kita mengulang sejarah. Pembunuhan masal tahun 1965/66 tidak terdengar kisahnya di Indonesia. Mereka yang berani berbicara akan dituduh sebagai antek-antek komunis.
Saat ini, ratusan, ribuan masyarakat Papua dibunuh, dan tak banyak yang mengetahui kenyataan ini. Mereka yang bertentangan dengan propaganda yg diciptakan pemerintah Indonesia dituduh sebagai pemecah persatuan bangsa. Mereka akan dipenjarakan atau dibunuh.
TNI/Polri mampu menghentikan genosida jika mereka mau, namun mereka memilih sebaliknya. Karena TNI/Polri merasa hebat di balik kekuasaan, teror, dan senjata.
✊?✊?✊?
#blm #blacklivesmatter #blm✊? #blmpapua #blmmovement #justiceforpapua #papuanlivesmatter #socialjustice #genocide
source: Justice for West Papua