Operasi Indonesia Criminal Bersenjata TNI-POLRI Wilayah Ndugama Membumi Haguskan Hutan Rimba di Kabupaten Ndugama Papua.

The TPNPB OPM NEWS

Meluncur kan Laporan Resmi dari lapangan Perang.

Operasi Militer di Wilayah Ndugama Membumi haguskan di Hutan Ndugama Papua.

Setelah Tanggal 20 Maret 2021 Kontak Senjata anatara Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama di kali Bumid membuat anggota pasukan TNI-Polri 5 orang gugur tanggal 24 Maret 2021 2 anggota POLRI-TNI gugur di tempat yang sama di pinggir di Kali Bomid perbatasan Gunung Semal.

Hal tersebut mengudang serangan udara bertubi-tubi oleh Pemerintah Indonesia Melalui Pasukan TNI Angkatan udara dan angatkan Darat dari tanggal 21 sampai tanggal 28 Maret 2021.

Kurang lebih selama satu Minggu selama satu Minggu Pemerintah Indonesia melalui Pasukan TNI-Polri angkatan darat dan angkatan udara Menggunakan Fasilitas Militer dan Penggunaan Senjata tidak Sehimbang Perang melawan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama pimpinan Brigjen EGIANUS KOGEYA padahal TPNPB hanya Pejuang Revolusioner yang belum memiliki peralatan Militer yang Canggih.

Serangan udara selama satu Minggu ini sangat mengerikan, Pasukan TNI-Polri menjerang Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama membumi hanguskan di Markas Pertahanan sementara Kodap III DARAKMA Ndugama batalion Alguru dan sekitarnya.

Dalam serangan ini Pasukan TNI-Polri AU menembak Bom balestik mematikan itu sekitar 20 Bom balestik dari udara ke arah pertahanan Pasukan TPNPB-OPM dari Tanggal 24 Maret itu ada 4 Roker bersamaan dengan senjata api 44, Basoka granat dan senjata ringan lainnya yang kami belum sebut Pasukan TNI-Polri menyerang dari udara.

Pada Tanggal 25 Maret itu ada empat Roker yang di lepaskan dari udara.

Pada Tanggal 26 Maret 2021 itu sekitar 4 Bua Bom balestik.

Tanggal 27 Maret itu di lepaskan 4 Bua Bom balestik.
Tanggal 28 Maret itu ada 10 Bua Bom balestik mengguncang Wilayah Merah Ndugama Pos TPNPB OPM Kodap III DARAKMA Ndugama di Moid Batalion Alguru

Semua Penjerangan yang di lakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Pasukan TNI-Polri angkatan udara dan angatkan Darat menggunakan fasilitas permanen Hellykopter melawan Pasukan TPNPB-OPM adalah melanggar hukum kompenan PBB dengan Penggunaan Senjata TIDAK SEHIMBANG yang mana dalam perlawanan sebuah perebutan Wilayah sengketa yang mana perlawanan dengan Penggunaan Senjata TIDAK SEHIMBANG.

Serangan-serangan yang mematikan ini Pemerintah Indonesia menjewa Pesawat Pengintai berbentuk Herlkules tanpa awak yang selalu memantau pergerakan Pimpinan Militer TPNPB OPM itu hari ini Tanggal 29 Maret Hari Senin tanggal 29 Maret Pasukan TNI-Polri kembali menghujani Pos Moid dengan berbagai tembakan sampai Lautan Asap di balik Operasi Militer di Wilayah Ndugama.

Dalam serangan ini Panglima kodap III DARAKMA Ndugama Brigadir Jenderal EGIANUS KOGEYA mengatakan bahwa Pihaknya sangat menyangkan sikap Pemerintah Klonial Indonesia tidak menghimbangi Kekuatan Penggunaan Senjata.

Menurut Panglima Kodap III DARAKMA Ndugama seharusnya Pemerintah Indonesia perlu sadar mengakui Perjuangan kami TPNPB OPM, karena selama ini banyak Pasukan TNI-Polri yang gugur itu bukan penjelesaian Komplik bersenjata antara Pasukan TPNPB-OPM dan Pasukan TNI-Polri selama 4 belakangan ini di Tanah Papua dan Ndugama.

Namun kini kami semakin dewasa dengan sikap Pemerintah Indonesia selalu menjerang kami TPNPB OPM itu serangan Babi buta seperti Binatang buruan.

Jika kami pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama meminta Kepada Pemerintah Indonesia dengan secara sadar Bahwa:

1.Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama menembak mati 7 Anggota Pasukan TNI-Polri dengan ukuran Positif di Kali Bomid adalah hitungan standar dan kami belum hitung dengan Kena luka maupun serpihan dan juga kena tembak samping kiri kanan Kami secara Komando Daerah Kodap III DARAKMA di bawa Pimpinan Militer Brigadir Jenderal EGIANUS KOGEYA Ndugama siap bertanggung jawab atas semua Pembunuhan itu.

2.Kami minta Tuntutan kepada Pemerintah Indonesia segera buka diri untuk mengakui kedaulatan Bangsa Papua Barat yang orang tua kami sudah berjuang dan mewariskan dari Tahun 1961-1971 sampai saat ini kami masih berjuang untuk mendapatkan Pengakuan Kemerdekaan yang perna ada .

3.Kami pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama meminta Kepada Pemerintah Indonesia, Pemerintah Amerika serikat, Pemerintah Belanda , Pemerintah Inggris segera Ijin kan Tim Pencari fakta PBB ke Tanah Papua dan Tanah Ndugama dan an Intan jaya dan Daerah lain yang Operasi Militer yang sedang Operasi Militer lebih Anghresip.

4.Kepada Para Pejuang Diplomat dalam berbagai Organisasi yang berjuang Papua Merdeka segera satukan barisan dalam Komando dalam Payung Hukum TPNPB OPM demi Rakyat Kecil yang sedang menderita dan Pasukan TPNPB-OPM yang Mandi peluru di Medan Revolusi Hutan rimbah demi mempertahankan prinsip dasar negara republik West Papua.

5.Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama berperang melawan Pasukan TNI-Polri kurang lebih 4 Tahun perang melawan Pemerintah Indonesia bersama beberapa daerah seperti Intan jaya, Tembagapura, Pengunungan Bintang, Maibart,Ilaga,Puncak Jaya dan Lany jaya.

Namun 25 Kodap lain yang terdiam diri maka bergerak menjusul 8 Kodap yang Kami sebut di atas sudah menuju ke status Daerah Konflik Bersenjata,karena tujuan kami sama-sama berpikir Papua Merdeka namun 25 Pangkodap Panglima daerah masih berdiam selama 4 Tahun adalah Kelemahan besar Pangkodap jika Segera bergerak serentak .

  1. Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama Pimpinan Brigadir Jenderal EGIANUS KOGEYA dan Komadan operasi Pemne Kogeya berharap Seluru Rakyat Papua melalui Gerakan Sipil di Komandoi oleh KNPB,dan 108 organisasi Sipil PRP Segera bersatu dan bergerak Menuju Mogok Sipil Nasional (MSN),
    Jika tidak sampai hari final maka Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III DARAKMA Ndugama akan bertanya kepada pimpinan organisasi Sipil di suatu saat nanti.
    Karena perjuangan kami TPNPB OPM Kodap III Darakma Ndugama dari orang tua kami sampai kami generasi muda sekarang adalah untuk Rakyat Papua yang sedang di tindas dari Sorong sampai Almasu/samarai bukan Ndugama merdeka atau Intan jaya merdeka.

7.Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Darakma Ndugama di balik Operasi Militer menjerukan Seluruh Rakyat Papua dari Sorong sampai Almasu, samarai Segera satukan Komando Rakyat Melalui Gerakan Sipil Satukan barisan untuk merebut kembali ke daulatan Bangsa Papua Barat.

  1. Kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Darakma Ndugama meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Segera Mengirim Pasukan Perdamaian PBB Ke Tanah Papua Karena Pasukan TNI-Polri terus melakukan Penjerangan dan Pemboman di Tanah Papua seperti Intan jaya dan Ndugama yang terjadi pada Tanggal 29 BOM Roker balestik di Markas Batalion Alguru Pos Moid .

Demikian laporan Resmi situasi Wilayah Konflik bersenjata Ndugama oleh Panglima kodap III Darakma Ndugama.

Darakma Ndugama 29 Maret 2021

Penanggung jawab Komando Nasional Daerah Kodap III Darakma Ndugama

Brigadir Jenderal EGIANUS KOGEYA
=======}}}{{{=======
Panglima kodap III Darakma Ndugama.

Kolonel AGIN UNUWE

Wakil Panglima Kodap III Darakma Ndugama.

Mayor PEMNE KOGEYA
=======}}}{{{=========
Komadan Operasi Kodap III Darakma Ndugama.

Mengetahui Panglima Pusat Komando Nasional KOMNAS TPNPB-OPM

Jenderal Gen Goliat Tabuni

TEMBUSAN

Kepada Yth:

1 Seluru 32 Pangkodap TPNPB-OPM SE-TANAH AIR WEST PAPUA

2.Seluru Pejuang Revolusioner TPNPB OPM diplomat di seluruh Dunia

3.Seluru Organisasi Sipil yang pro Kemerdekaan.

4.Seluru Rakyat Papua dari Sorong sampai Almasu samarai.

5.Arsip