Indonesian military airstrikes destroyed civilians’ facility and community villages
Serangan Bom Melalui Pesawat Militer Indonesia di Nduga Telah Merusak Fasilitas Warga Sipil dan Perkampungan
Siaran Perss Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per 18 April 2024
Silahkan ikuti laporan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dibawah ini!
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Brigader Jenderal, Egianus Kogeya selaku panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bersama Pemne Kogoya selaku komandan operasi beserta seluruh prajurit dari medan perang di Nduga bahwa;
Pemerintah Indonesia sedang mengerahkan pasukan militernya dalam melakukan misi pembebasan terhadap kapten Philips Mark Marthens yang sudah lebih dari satu tahun kami sandera sejak 7 Februari 2023, dan dalam misi pembebasan sandera tersebut otoritas militer indonesia melakukan serangan bom melalui pesawat Jet Tempur, 2 Helikopter Skuadron 11 dan Kamera Drown yang di fasilitasi dengan bom mortir yang sebagaimana telah disampaikan oleh Kapten Philips pada 10 April 2024 lalu.
Pengerahan pasukan militer indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara telah merusak fasilitas sipil, perkebunan warga dan tempat tinggal Kapten Philips akibat terkena serangan bom mortir yang di buang dan di tembak dari pesawat jet dan helikopter militer indonesia tepat di tempat pengungsian.
Egianus Kogeya panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma mengatakan bahwa Sejak tahun 2017 kami sudah umumkan kepada publik dan kepada pemerintah serta militer indonesia bahwa wilayah-wilayah yang termasuk dalam zona perang diantaranya dari jalan Trans Wamena-Nduga sampai Mamugu atau Batas Batu diluar dari itu adalah tempat pengungsian dan wilayah sipil yang tidak boleh dilakukan serangan menggunakan pesawat, helikopter, dan serangan bom mortir melalui jalur darat dan udara.
Atas serangan tersebut kapten Philips Mark Marthens yang selama ini kami fasilitasi dan berikan ruang aman terhadap dirinya untuk tinggal bersama masyarakat setempat di tempat-tempat pengungsian, kami telah ambil dari tempat aman. Sebab, serangan bom mortir telah membahayakan dirinya dan warga sipil yang tinggal di tempat pengungsian.
Dengan tegas Egianus, mengatakan bahwa kapten Philips Mark Marthens sudah berada bersama kami di medan perang dari Jalan Trans Wamena-Nduga sampai Mamugu atau Batas Batu. Kami akan hidup dan mati bersama di medan perang di Papua Barat jika Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak melakukan negoisasi pembebasan sandera dengan kami yang di fasilitasi oleh PBB.
Dalam hal ini kami menilai bahwa Militer Indonesia sedang melakukan misi pembebasan sandera dengan tidak menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan terhadap masyarakat sipil yang tinggal di tempat pengungsian diluar dari wilayah konflik yang telah kami umumkan. Maka dengan demikian pihak-pihak kemanusian secara global untuk segera memantau pemukiman warga sipil yang terkena serangan bom yang dilakukan oleh Militer Indonesia dari sejak tanggal 27 Maret2024-3 April 2024.
Demikian laporan langsung dari Nduga, 18 April 2024
Penanggung jawab panglima Kodap III Ndugama Derakma; Bridjen, Egianus Kogeya
Komandan Operasi Kodap III Ndugama Derakma; Mayor Pemne Kogeya
Catatan:
Bukti awal video serangan Dan Kerusakan akibat pemboman oleh Militer Indonesia bisa ikuti video yang kami lampirkan pada siaran pers ini.
Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB. Dan diteruskan kepada semua pihak oleh Juru Bicara KOMNAS TPNPB @Sebby Sambom
Terima kasih atas kerja sama yang baik