Operasi barbarism aparat teroris penjajah kolonial kriminal militer Indonesia di kampung Soanggama, distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (15/10/2025) pagi sekitar pukul 05.00 WIT, membantai 15 orang asli Papua. Semuanya adalah warga sipil, termasuk satu ibu rumah tangga.
WestPapuaNews.Org – Menerima informasi langsung via telepon satelit dari Panglima TPNPB Kodap VIII Undius Kogoya melaporkan ke WPNews.Org bahwa 15 orang yang telah mati ditembak oleh anggota kriminal teroris penjajah TNI adalah masyarakat biasa yang tinggal di rumah bersama seluruh keluarga mereka sebelum pergi berkebun. Lokasi kami jauh dari tempat kejadian. Kami juga turut berduka atas kematian rakyat biasa. Kami melaporkan kepada WPNews.Org 15 orang asli Papua adalah murni warga sipil bukan anggota TPNPB yang sedang dipropagandakan oleh media kolonial negara teroris Indonesia di media lokal, dan nasional untuk menutupi kejahatan barbarism President diktator kriminal Prabowo Subianto yang telah memberikan perintah menembak mati seluruh orang asli Papua. Ketahuan sekali anggota kriminal bersenjata teroris TNI sangat ketakutan dan berak celana ketika berhadapan langsung dengan pasukan saya, tuturnya kepada media WPNews.Org dini hari.
WestPapuaNews.Org – Memalukan sekali anggota kolonial penjajah kriminal TNI terlihat jelas bahwa dalam operasi tempur anggota kriminal bersenjata TNI Indonesia langsung mengepung satu rumah warga sipil khusus rumah bagi rumah anak laki-laki atau biasa disebut dengan bahasa daerah setempat yakni Nduni, delapan orang ditembak mati secara barbarik dan brutal bagaikan binatang sambil melakukan penembakan yang secara membabi buta hingga rumah(honai) laki-laki Nduni hancur total.”Pemerintah teroris Indonesia bersama Gubernur Provinsi Papua Tengah bekerjasama untuk melakukan pembunuhan yang sangat sadistik terhadap pembantaian orang asli Papua demi mengamankan kepentingan Perusahan Blok Wabu sebagai upaya pengalihan isu dengan menjual isu dan sekaligus mengkambing hitamkan pejuang berani mati Papua Merdeka TPNPB, walaupun kenyataan di lapangan dan saksi mata melaporkan kepada redaksi WPNews.Org bahwa 15 orang asli Papua adalah sangat-sangat jelas warga sipil.
Anggota kriminal bersenjata teroris TNI dan pemerintah kolonial penjajah NKRI telah melakukan penyiksaan sambil kulit mereka disembelih dan seorang ibu ditelanjangi, kemudian diperkosa secara bergilir orang anggota kriminal teroris kolonial TNI dimana ke 15 orang asli Papua yang berasal dari pegunungan tubuh mereka semua di iris-iris dengan pisau baret, kulit mereka dikupas-kupas semua, kemudian dipotong-potong seperti memotong ayam setelah dimasukan kedalam karung kemudian dibakar untuk menghilangkan barang bukti sebab anggota teroris kriminal kolonial TNI dan pemerintah penjajah Indonesia sangat ketakutan kalau telah memutar balikan fakta dilapangang telah membantai secara sadistik 15 orang asli Papua yang adalah warga sipil biasa tidak pernah terlibat sama sekali dengan pergerakan TPNPB sebab TNI ketahuan bersama pemerintah teroris Indonesia, media propaganda Indonesia lokal, national telah melakukan penipuan dan pembohongan publik.
WestPapuaNews:Org – Setelah anggota kriminal bersenjata kolonial TNI penghilangan barang bukti seluruh tubuh 15 orang asli Papua yang tidak puas atas kebiadaban mereka (anggota kriminal bersenjata TNI) kemudian melanjutkan kebrutalan mereka dengan melakukan pemerkosaan paksa secara bergiliran seorang ibu rumah tangga setelah tidak puas dengan nafsu birahi mereka ibu rumah tangga orang asli Papua ini disiksa, kedua buah dadanya dibakar-bakar dengan potong rokok anggota kriminal teroris TNI dan memasukan puntung rokok ke dalam kemaluannya kebiadaban TNI dan Pemerintah teroris bangsa binatang NKRI mengulangi masa silam perlakuan yang sama telah dilakukan pemerintah kolonial Indonesia terhadap seluruh perempuan, gadis-gadis Timor Leste dengan pola penyiksaan yang sama terhadap Ibu rumah tangga ini, namun Ia melarikan diri, namun ibu rumah tangga ini dikejar terus dan menolaknya kedalam kali Hiabu untuk menghilangkan barang bukti penyiksaan, penindasan, pemerkosaan di tubuh ibu rumah tangga ini. TNI dengan sengaja dan sadar telah menenggelamkan Ibu rumah tangga orang asli Papua ini agar tidak barang bukti yang kuat bagi orang Papua untuk mengetahui kebenaran informasi yang telah dan sedang di tutupi oleh pemerintah penjajah teroris Indonesia dan anggota kriminal TNI dengan sengaja telah menghilangkan barang bukti, data kejadian pembantaian 15 orang asli Papua yang adalah rakyat sipil.

WestPapuaNews.Org para saksi mata dan panglima Kodap VIII melaporkan bahwa setelah seluruh korban ditembak mati, anggota kriminal militer TNI kolonial Indonesia telah menghilangkan jejak seluruh tubuh 15 orang asli Papua sebab tubuh mereka telah dipotong-potong, di kupas, di iris-iris setelah itu telah dibakar dan telah dikubur secara terpisah-pisah. Setelah berhasil menghilangkan barang bukti maka anggota kriminal bersenjata TNI telah menyiapkan kapak, pisau, parang, busur dan panah serta alat-alat kerohanian sudah disiapkan, difasilitasi, sejak awal sebelum operasi kebrutalan aparat kriminal teroris TNI. Setelah tiba ditempat lokasi kejadian maka dibuka dan dibakar oleh kolonial dan penjajah NKRI sebagai hasil rekayasa dan propaganda NKRI murahan untuk publikasi kepentingan berita penjajah dan perampok kriminal NKRI bersama para aparat teroris criminal bersenjata TNI.“Kami juga menjelaskan kepada semua pihak bahwa operasi barbarism kriminal bersenjata teroris kriminal TNI dan penembakan brutal terhadap 15 orang asli papua adalah warga sipil yang sedang berada di dalam rumah khusus bagi laki-laki atau Nduni adalah salah sasaran, sebab negara biadab teroris NKRI bersama kriminal bersenjata TNI telah melakukan pembohongan publik dan TNI telah memutar balikkan fakta kejadian sekaligus berhasil menggunakan dan mengkambing hitamkan TPNPB yang lokasinya jauh sekali dari perumahan warga sipil tempat lokasi kejadian, menurutnya ke redaksi, WPNews.Org”