Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

Artikel

Benny Wenda: Penyanderaan Pilot Susi Air jadi Lahan Bisnis Pemerintah dan Intelijen Indonesia




Laporan: Tribun-papua.com, Noel Iman Untung Wenda

JAYAPURA   – President ULMWP West Papua, Benny Wenda mengatakan, tuduhan yang dilontarkan Pemerintah Indonesia melalui Kepolisian, tidak memiliki dasar hukum.

Hal ini dikatakan, Benny Wenda menyusul tuduhan Kapolda Polda Papua Irjen Mathius Fakhiri ihwal adanya pihak ketiga, yaitu dirinya yang intervensi dalam menahan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens untuk tetap berada di Ndugama, pasca penyanderaan yang dilakukan Kelompok perjuangan Kemerdekaan Papua Barat dari penjajahan Indonesia  Egianus Kogoya pada Februari 2023 lalu.

“Saya sebagai President ULMWP West Papua menyampikan bahwa tuduhan yang dilontrakan oleh Pemerintah Indonesia terutama pihak kepolisian kolonial Indonesia itu tidak ada dasar hukum, karena justru saya sudah berusaha menfasilitasi (pembebasan pilot) termasuk melibatkan pihak ketiga sejak tahun lalu,” katanya kepada Tribun-Papua.com, Selasa (27/2/2024). 

Bahkan, Benny Wenda secara tegas menuduh Pemerintah Indonesia sendiri yang menghalangi pembebasan pilot asal Selandia Baru (New Zealand) .

 “Karena Indonesia menahan dan megintimidasi orang-orang yang membawa berita masuk keluar dalam rangka pembebasan pilot,” tegasnya.

Dia juga mengaku bahwa militer Indonesia terutama Kopassus, pihak polisi, inteligen Indonesia dan pemerintah  selama ini menggunakan isu penahanan pilot Susi Air sebagai lahan bisnis.

“Ada harga tawar menawar demi pangkat dan jabatan termasuk Prabowo Subianto dalam pencalonan di Pilpres, di mana jika dipilih dan menang karena salah satu isu yang dia jual dan bernegosiasi dengan pihak barat adalah penahanan pilot,” terang Benny Wenda.

“Jadi  apabila dia (Prabowo) dipilih akan membebaskanya,” imbuhnya. 

Benny Wenda lantas meminta Presiden Joko Widodo untuk menarik pasukan dari Papua.

“Kami minta kepada Presiden Jokowi segera menarik semua anggota militer di wilayah Nduga dan seluruh pengunungan, dan kembalikan semua pengungsi ke kampungya masing masing agar wilayah itu aman,” pintanya.

Pasalnya, sambung dia, kehadiran militer menjadi satu dari sekian penghambat pembasan pilot Susi Air tersebut.

“Jadi sekali lagi yang  menghambat pembebasan pilot adalah pihak Indonesia yang bermain dan menghalangi- halangi semua proses ini, karena mereka juga membawa orang Papua yang tidak ada kaitanya dengan pembebasan pilot,” tandas Benny Wenda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *