
Jayapura – Polisi kolonial Indonesia dan pemerintah penjajahan kolonialisme Indonesia di Papua mengalami gangguan jiwa dan mengakui kekalahan melawan intellectual politik Papua Merdeka karena para pemain dan pemikiranya lebih pintar dari pada pemerintah Indonesia yang tidak mampu lagi menyembunyikan keburukan kolonialisme dan penjajahan Indonesia di Papua selama ini telah tercium bau busuknya di kalangan mahasiswa Indonesia dan warga negara Indonesia benar bahwa Indonesia adalah penipu dan pembohong kelas kakap tentang hak mutlak rakyat Papua yang harus merdeka mutlak dari penjajahan dan perampokan atas nama NKRI di tanah jajahan di Papua selama ini.
Wakapolda Papua Brigjen Faizal Ramadhani hampir saja pingsan dibawa larikan kerumah Sakit bagian UGD untuk diperiksa dokter sebab tidak ada alasan untuk menjaga keutuhan NKRI yang ditutupi dengan kebusukan NKRI selama ini. Sangat benar jika Papua harus merdeka bahwa perjuangan Papua Merdeka yang diprakarsai oleh aktor intelektual Papua Merdeka dan sepak terjang perjuangan TPNPB walaupun sederhana tetapi telah menjatuhkan derajat pasukan TNI/POLRI yang lari terbirit-birit kaki pukul pantat ketika mendengar nama Egianus Kogoya bersama beberapa pentolan pejuang TPNPB yang gagah berani sangat merepotkan TNI/POLRI yang hanya jago memperkosa wanita bahkan gadis-gadis dibawah umur.
Perang media dan perang urat saraf telah naik level perang urat saraf yang melebihi kapasitas Indonesia yang sangat kurang wawasan dan pengetahuan sekali di tingkat lokal Papua, national Indonesia dan International perjuangan Papua dan kemampuan Papua sudah melebihi keunggulan Indonesia yang masih saja ketinggalan zaman dan sangat merasa malu sekali selama ini kampanye triliunan rupiah dihabiskan di luar negeri maupun dalam negeri hanya satu kata’ Papua Merdeka”.
Wakapolda Papua Brigjen Faizal Ramadhani juga telah mengaku bahwa kami telah memanfaatkan Markus Haluk, Menase Tabuni, ULMWP NGO’s bersama Oktovianus Mote itu sudah ditangan kami dan kami mau supaya mereka itu mendualisme perjuangan Papua merdeka versi lembaga kemanusiaan ULMWP menghitung berapa orang Papua yang telah mati, berapa tanah mereka telah kami (Indonesia) merampok dan eksploitasi Papua yang bekerjasama dengan seluruh lembaga-lembaga LSM (NGO’s) di seluruh tanah Papua, nasional dan international. Dengan catatan tidak boleh mendirikan pemerintahan sementara, deklarasi pemerintah Papua, sekaligus memiliki Undang – Undang Sementara bahkan selama ini kedudukan ULMWP dan kolonial Indonesia di MSG kedudukan mereka setara dengan ULMWP secara tidak langsung pemerintah kolonial NKRI telah mengakui Pemerintah Papua Merdeka.
Oleh karena itu kami kewalahan ketika mendengar bahwa kongress Papua yang telah dihadiri lebih dari 3,000 orang asli Papua telah mengukuhkan presiden dan Perdana Menteri Papua yang disahkan langsung oleh rakyat Papua didalam kongress resmi. Pemerintah kolonial Indonesia di Papua, Kapolda, Pangdam Cenderawasih telah mengalami kecolongan dan sangat geram ketakutan kalau rakyat Papua lebih cerdas ketika pemerintah melakukan massive propaganda di dalam beberapa media kolonial Indonesia dengan mengeluarkan berita-berita dan memberikan pernyataan-pernyataan untuk meninabobokan rakyat Indonesia, yang telah mencium bau busuk pemerintah kolonial Indonesia punya permainan dengan menyebarkan berita-berita propaganda murahan NKRI beberapa hari ini.
Sebab kemunculan kelompok intelektual politik Papua Merdeka lebih tajam dan meyakinkan dunia Internasional bahwa Papua siap menjalan pemerintahan Papua Merdeka dan Papua siap membebaskan diri dari penjajahan Indonesia di Papua.
Wakapolda, Pangdam dan pemerintahan Prabowo penjahat perang sangat ketakutan dengan pelantikan dan pengukuhan pemerintahan Papua Merdeka telah meyakinkan rakyat Papua, rakyat Indonesia, wilayah pemerintahan Melanesia telah mengakui suatu kemajuan yang luar biasa sesuai dengan hukum internasional sehingga Wakapolda sangat ketakutan dengan penyebaran kesadaran rakyat Papua untuk melepaskan diri secara bermartabat dan berwibawa dari penjajahan dan kolonialisme Indonesia di Papua. Keyakinan, kesadaran dan percaya diri rakyat Papua untuk membebaskan diri dari penjajahan Indonesia ini yang sangat ditakuti oleh pemerintah busuk NKRI di Papua sebab rakyat Papua telah menyadari jati diri dan mengetahui arah perjuangan Papua Merdeka.
Oleh saking takutnya Wakapolda menginstruksikan kepada seluruh aparat kriminal polisi di seluruh Papua “Kalau ini tidak ditangani dengan serius, bisa menumbuhkan simpati baru karena rakyat Papua telah mencium penjajahan kita diatas tanah milik mereka dan itu jauh lebih berbahaya,” ujar Wakapolda Papua Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya dikutip, dilansir detik Sumsel, Jumat (18/7/2025).
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz ini menjelaskan, KKP (Kelompok Intelektual Papua Merdeka) juga menggaungkan propaganda Papua merdeka. KKP menyebarkan paham separatis melalui pendekatan ideologis dan intelektual.
“Kalau KKB menggunakan senjata, maka Kelompok Intelektual Papua Merdeka telah berhasil membangkitkan kesadaran rakyat Papua menggunakan wacana politik dan ideologis pergerakan Papua Merdeka yang bermartabat sangat terbukti berhasil sekali membangun kesadaran politik pembebasan Papua Barat dari penjajahan kolonialisme Indonesia sebab dengan kesadaran intelektual Papua Merdeka sedang dan telah tertanam di dalam jiwa setiap orang asli Papua dan termasuk kepada para pendatang yang lahir besar Papua, rakyat Indonesia, mahasiswa Indonesia yang telah mengerti dan sadar secara langsung telah bersimpati dengan perjuangan Papua Merdeka untuk bebas dari penjajahan Indonesia selama ini,” paparnya.
Faizal turut menekankan, penyelesaian konflik Papua sangat setengah mati sekali sebab sejak dari awal Indonesia telah melanggar hukum Internasional, dan Indonesia telah kehabisan akal dan argument. Sehingga jalan satu-satunya kita harus melakukan segala cara untuk membantai rakyat Papua lewat makanan racun polonia. Kita telah berhasil membunuh Lukas Enumbi dengan racun polonia, membunuh Bupati Dinard Kelnea dengan racun polonia dari pemerintah Indonesia (14/7/2025), Wakil Gubernur Klemen Tinal juga telah diracuni dengan polonia (21/5/2025).
Jadi kita harus melakukan pendekatan dengan kekerasan, memberikan obat-obat khusus agar seluruh perempuan orang asli Papua kandungannya tidak boleh mengandung anak sama sekali jika ingin keturunan tinggal kawinkan dengan perempuan pendatang agar secara harus menghabiskan identitas asli orang Papu selama ini. Program ini sangat berhasil dan sukses sekali maka kita harus tingkatkan tetapi di depan umum kita berpura-pura mengumumkan bahwa operasi keamanan juga perlu penanganan sosial, ekonomi, dan ideologis secara serempak agar rakyat Papua tidak boleh mengetahui tujuan busuk NKRI.
“Permasalahannya bukan cuma senjata. Ada ketimpangan, ada keterbatasan, ada aneksasi Indonesia di Papua dan penjajahan atas wilayah Papua yang telah melanggar hukum Internasional. Ketakutan kami memang benar bahwa kami telah melakukan penipuan umum dan mengeluarkan miliaran rupiah untuk menghalangi perjuangan rakyat Papua selama ini. Terus terang kami Indonesia sudah kalah total dengan cara bermain politiknya orang Papua dan yang sangat mengenaskan sekali bagaimana MSC masih memberikan kesempatan tuan Benny Wenda untuk memberikan perkembangan berita di Papua terhadap setiap kepala negara Melanesia selama ini. Ini telah membuktikan bahwa perjuangan Papua Merdeka Benny Wenda sebagai presiden sudah sejajar dengan pemerintah kolonial Indonesia. Apa lagi kita telah berusaha membayar Markus Haluk, Menase Tabuni, Octovianus Mote untuk menghalangi sepak terjang Benny Wenda selama ini ,” paparnya.