ILAGA, Westpapuanews.Org — Pimpinan TPNPB Jenderal Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen menyatakan turut berduka-cita dan bertanggungjawab atas kematian OAP bernama Debi Tabuni bersama 7 imigran Indonesia yang tewas ditembak TPNPB di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (02/03/22) pekan lalu.
Ini karena intelijen TPNPB telah mengidentifikasi Debi Tabuni sebagai mata-mata di Ilaga yang biasa memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB kepada TNI-POLRI sehingga pihak TPNPB jauh hari sudah menetapkannya sebagai target yang harus ditembak mati.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Militer TPNPB Sebby Sambom kepada Westpapuanews.Org pagi ini, Rabu (09/03/22). Sebby juga menjelaskan Debi Tabuni diketahui selalu memberikan laporan keberadaan pasukan TPNPB kepada TNI-Polri.
“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari Ilaga bahwa Debi Tabuni yang dibunuh di Beoga bersama dengan orang imigran Indonesia itu adalah agen informan TNI-Polri yang selalu memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB,” kata Sebby Sambom
“Dia (Debi Tabuni) yang biasa memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB dan dia juga merupakan penunjuk jalan buat pasukan teroris yaitu TNI-Polri,” jelas Sebby.
Dengan dasar identifikasi terhadap Debi Tabuni sebagai agen TNI-Polri, maka Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM sampaikan turut berduka dan kepada keluarga korban untuk terima konsekwensi ini. “Dan itu merupakan pelajaran bagi OAP lain yang suka menjadi agen TNI-Polri demi sesuap nasi,” kata Sebby.
Debi Tabuni tewas ditembak TPNPB bersama tujuh karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua.
Ke-8 karyawan tersebut diketahui sedang membangun Tower BTS Telkomsel, infrastruktur telekomunikasi yang sangat diperlukan untuk mendukung rencana operasional penambangan emas di Blok Wabu, Intan Jaya.
Adapun identitas ke-8 korban tewas adalah Bona Simanulang, Renal Tagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah; Bebi Tabuni dan Ibo. Sementara satu korban bernama Nelson Sarira selamat karena berhasil kabur dan membuang diiri ke jurang terjal.■