Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

Artikel

Mencari Berkat Atau Kutuk

Dr. Socratez S.Yoman,MA (President Persekutuan Gereja-gereja Baptist West Papua)

Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA

“Jangan melawan hamba TUHAN. Dalam mulutnya ada berkat dan kutuk .”

Jangan berfikir Anda sudah menang, kalau hamba TUHAN diam dan tidak membalas serangan-seranganmu, penghinaanmu, dan cacimakimu. Jangan berfikir Anda hebat dan berkuasa di planet ini karena tidak dijawab dan dibalas kata-katamu yang merendahkan martabat seorang hamba TUHAN.

Hamba TUHAN tidak akan mengadu, dan meminta serta mencari pembelaan dan perlindungan kepada manusia untuk membalas dan menjawab kata-katamu yang hebat-hebat itu. Karena hamba TUHAN tidak dipilih manusia.

“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan” (Roma 12:19).

Seperti TUHAN berkata kepada Yeremia:

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (Yeremia 1:4-5).

TUHAN sudah mengenal hamba-Nya. TUHAN sudah menguduskan hamba-Nya. TUHAN sudah menetapkan hamba-Nya.

Setelah ada pengenalan hamba-Nya, dan pengudusan hamba-Nya dan penetapan hamba-Nya, TUHAN berkata kepada Yeremia:

“Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan untuk meruntuhkan, untuk membangun dan untuk menanam” ( Yeremia 1:9-10).

Apa artinya Firman TUHAN kepada Yeremia?

Dari hati Allah dengan sungguh-sungguh dan benar-benar memberikan kuasa, otoritas, wibawa, tugas, tanggungjawab dan kewajiban kepada Yeremia. Kuasa dan otoritas ini diberikan kepada Yeremia karena nabi Yeremia orang istimewa di hati dan di mata TUHAN.

Yeremia diberikan kuasa dan otoritas, yaitu
untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan untuk meruntuhkan, untuk membangun dan untuk menanam.

Apa artinya dalam konteks realitas sekarang ini?

Seorang hamba TUHAN, seorang Gembala, seorang pemimpin Gereja, seorang pendeta sebagai sahabat-sahabat Allah mempunyai kuasa untuk BERKATI dan KUTUK. Karena TUHAN sudah menaruh kuasa-Nya dalam mulut mereka.

Pada saat hamba TUHAN duduk dan diam di hadapan salib Yesus, beribu-ribu dan berlaksa-laksa malaikat Surga datang menaungi hamba TUHAN. Malaikat Surga berkata kepada hamba-Nya, “jangan takut, TUHAN sudah melihat dan mendengar doamu meminta tolong. Akulah yang akan berperang melawan orang yang menghina hamba-Ku pada pagi, siang, malam dan sampai selama-lamanya.”

Selanjutnya TUHAN berkata kepada hamba-Nya. Kamu tetap menjadi hamba dan merendahkan dirimu. Hamba-Ku pikul salib yang berat ini dan tetap setia menjadi pelayan-Ku.

Hamba-Ku, Aku telah memilih engkau menjadi sahabat-sahabat orang tertindas dan teraniaya bahkan yang terabaikan di bumi ini, lebih khusus di TANAH West Papua. Hamba-Ku, hiburlah umat-Ku yang susah. Hamba-Ku, hentikanlah air mata umat-Ku yang terurai. Hamba-Ku, kuatkan umat-Ku yang gelisah. Hamba-Ku, teguhkan dan beranikan umat-Ku yang merasa ketakutan.

Hamba-Ku, tugamu yang suci dan kudus di TANAH ini ialah pikullah tulang-belulang umat TUHAN yang berserakkan di TANAH leluhur mereka. Pikullah air mata umat TUHAN berlinangan dan terurai yang belum pernah berhenti yang mengalir di atas TANAH milik mereka sendiri. Pikullah darah umat TUHAN terus mengalir TANAH leluhur Orang Asli Papua.

Hamba-Ku, jangan takut. Karena lawan-lawanmu, penghujat-penghujatmu, penghina-penghinamu dan para pencemooh akan terbang seperti rumput dan lenyap seperti debu. Mereka tidak akan pernah menikmati TANAH Perjanjian TANAH KANAAN. Mereka hanya berputar-putar di padang pasir. Mereka akan kehabisan tenaga, akal, kecerdasan karena kesombongan mereka.

TUHAN Allah berkata kepada Miryam dan Harun:

“Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia” (Bilangan 12:8b, 9).

Miryam kena kusta. Lalu Harun mengeluh kepada Musa.

“Ah, tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.” (Bil. 12:11).

Lalu Musa berserulah kepada TUHAN:

“Ya, Allah, sembuhkanlah kiranya” (Bil. 12:13).

Saudara-saudara, walaupun Anda orang hebat, terkenal, tokoh, orang berpengaruh, punya pangkat tinggi, kedudukan terhormat, punya kepandaian tinggi, orang kaya, tetapi jangan menghina dan merendahkan martabat hamba Tuhan. Jangan menyebut nama hamba-hamba dengan seenak hati atau seenak lidah Anda, maka Anda harus pilih BERKAT atau KUTUK dari mulut hamba TUHAN.

TUHAN berkata, bersabarlah, karena “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan” (Amsal 16:32a).

TUHAN berkata pula kepada hamba-Nya, kuasai dirimu, karena “Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16:32b).

Hamb-Ku, bersabarlah dan kuasailah dirimu, karena para penghina dan penghujat serta orang-orang sombong akan dibuat seperti orang-orang gila dan akan berkata-kata tidak normal dan akan berjalan telanjang di depan orang banyak tanpa sadar bahwa mereka sudah gila.

Doa dan harapan saya, renungan ini menjadi berkat.

Waa….waa….kinaonak.

Ita Wakhu Purom, Senin, 25 Mei 2020

  1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua; dan
  2. Penggagas, Pendiri dan Anggota Dewan Gereja Papua (DGP).

========

10 komentar pada “Mencari Berkat Atau Kutuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *