KENYAM, Westpapuanews.Org — Militer Indonesia [TNI-Polri] Satgas Ops Damai Cartenz secara membabi-buta menyerbu dan menggerebek Rumah Sakit Umum [RSU] Pratama Elvrida Sara di Jl. Kompleks RS Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada hari ini, Kamis [28/9] pukul 12.00 WIT.
Seorang Tenaga Kesehatan [Nakes] yang menjadi saksi mata melaporkan, personil TNI-Polri sebanyak dua mobil datang dan tanpa pemberitahuan langsung merengsek masuk ke dalam setiap ruangan RSU milik Pemerintah Kabupaten Nduga itu.
“Izin Pimpinan, Hari ini Kamis 28/09/2023 jam 12 WIP. Anggota TNI 2 Mobil datang tanpa pemberitahuan langsung masuk ke dalam Rumah sakit sehingga para petugas kesehatan semua berlarian meninggalkan RSUD lalu pulang kerumah,” kata Nakes dalam laporan tertulis yang sepertinya dikirim ke Direktur RSU Elvrida Sara dr. Maria Clara Giyai, M.Kes.
Selanjutnya, Nakes yang tidak diketahui namanya ini memohon kepada pimpinannya untuk meneruskan informasi pengerebekan brutal ini kepada pimpinan TNI dan Polisi.
“Terkait ini, mohon teruskan kepada TNI dan Polisi yang masuk mengganggu psikologi para Nakes di Rumah Sakit Elvrida Sara Nduga,” kata Nakes itu.
Nakes itu beralasan :
[1]. Kami bukan pelayan pihak tertentu dan bekerja sama dengan pihak manapun. Sehingga jangan menggangu pelayanan kesehatan di RSUD.
[2]. Kami Pimpinan dan Staf RSUD Nduga merasa tidak nyaman dengan kedatangan anggota keamanan apalagi masuk langsung dalam ruangan pelayanan dengan perlengkapan senjata Negara.
[3]. Pada bulan lalu masuk langsung meminta data pasien atau buku status pasien tapi hari ini TNI dengan peralatan perang senjata langsung masuk dan menyebar ke seluruh ruangan RSUD tanpa menunjukkan Surat Perintah.
[4]. Ini pertama dan terakhir tapi untuk selanjutnya bawa surat dan tujuan yang jelas disampaikan kepada Direktur RSUD baru masuk RS. Kalau tidak berarti aparat keamanan NKRI yang bertugas di Nduga dan Papua adalah penjahat yang menghambat pelayanan dan pembangunan di Negara ini.
Dari keterangan Nakes diatas, diketahui bahwa bulan lalu pihak TNI dan Polri, tanpa surat tugas atau surat perintah, pernah meminta data pasien atau buku status pasien di RSU Elvrida Sara Nduga.
Teror TNI-Polri [Satgas Ops Damai Cartenz] di Kabupaten Nduga semakin meningkat setidaknya selama 7 bulan terakhir, tidak hanya terhadap rakyat sipil, tetapi juga terhadap para Tokoh Agama dan Aparatur Sipil Negara.
Tindakan terorisme ini diduga karena TNI-Polri frustrasi akibat ketidakmampuan mereka membebaskan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dari tangan TPNPB Kodap III Ndugama pimpinan Brigjen Egianus Kogoya. [W]
Pingback: Ini peringatan keras Brigjen Egianus Kogoya kepada Bupati dan Pemkab Nduga – Westpapuanews.Org