Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BeritaKOMNAS-TPNPBPerang Gerilya TPNPBProteksi Tanah Papua

Nyamar sebagai pekerja proyek, 4 Intelijen Indonesia diserang TPNPB KODAP VIII Intan Jaya, 1 tewas

Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai pekerja proyek Puskesmas di Beoga bernama Wahyudin/Wahyu/Yudin (55) tewas ditembak pasukan TPNPB. Jubir Militer KOMNAS-TPNPB Sebby Sambom mengatakan, siapa pun warga sipil yang secara leluasa melakukan aktivitas di wilayah konflk perang dalam kegiatan apa pun tetap akan dianggap sebagai bagian dari TNI-Polri dan konsekwensinya adalah ditembak mati.@WPNewsOrg

BEOGA, Westpapuanews.Org — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – TPNPB Kodap VIII Intan Jaya menghadang dan menembak 4 anggota Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai pekerja proyek Puskesman Beoga Barat, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Selasa (08/11/2022) kemarin.

Dalam penyerangan itu satu anggota Intelijen bernama Wahyu (55) meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada. Satu Korban lainnya bernama Ilham (43) mengalami luka tembak di bagian pundak kanan. Sementara dua orang Intel lainnya berhasil kabur menyelamatkan diri dari sergapan TPNPB.

Juru bicara Militer KOMNAS-TPNPB Sebby Sambom kepada Westpapuanews.Org mengatakan, Panglima KODAP VIII Intan Jaya Bridgen Undius Kogeya bertanggungjawab atas Pemebunuhan Anggota Intelejen Indonesia yang menyamar sebagai tukang bangunan ini.

“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah terima laporan resmi dari Intan Jaya bahwa Pasukan TPNPB dibawah pimpinan Pilatus Kogeya telah berhasi bunuh seorang anggota Intelejen Indonesia yang menyamar sebagai tukang bangunan di distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua pada hari ini Selasa tanggal 8 November 2022,” jelas Sebby.

Dikatakan Sebby, penghadangan dan penembakan terjadi di kampung Julukoma, tepat di halaman Sekolah Dasar. Mengutip Pilatus Kogeya, Sebby mengatakan “kami sudah sampaikan berkali-kali bahwa kami tidak butuh pembangunan proyek maupun sekolah yang di bangun oleh penjajah kolonial Indonesia dan kami juga sampaikan bahwa orang imigran segera kosongkan wilayah konflik dari sorong sampai Merauke”.

Menurut Sebby, hal ini sudah pernah mereka umumkan berulang kali jadi tidak ada alasan bahwa itu masyarakat sipil tukang bangunan, perawat, dan lain-lainnya akan dieksekusi mati. Dia telah berkali-kali melarang aktivitas warga sipil pendatang di wilayah konflik perang.

“Peringatan bagi warga imigran dari Indonesia yang ada di seluruh Tanah Papua, terutama di wilayah konflik perang, untuk segera tinggalkan wilayah itu, dan anda jangan dengar perintah TNI-Polri mengatakan kami jamin (keamanan) masyarakat sipil, hal itu tidak ada jaminan, TNI-Polri tipu kamu. Kamu korban mati, keluarga anda yang rugi. Oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan bahwa segera tinggalkan wilayah perang,” tegas Sebby dalam sebuah rekaman video. (Lihat video).

Dalam berbagai kesempatan Sebby telah menegaskan, siapa pun warga sipil yang secara leluasa melakukan aktivitas di wilayah konflk perang dalam kegiatan apa pun tetap akan dianggap sebagai bagian dari TNI-Polri dan konsekwensinya adalah ditembak mati.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada pers mengatakan ada empat korban insiden, Beoga, dua orang sudah dievakuasi ke Timika sedangkan dua lainnya belum dievakuasi.

“Telah terjadi insiden di Beoga, ada empat korban, dua sudah dievakuasi ke Timika dan yang dua belum,” ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Selasa (08/11/2022) kemarin. Fakhiri menyebut, dua orang yang telah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, adalah korban tewas atas nama Wahyu dan korban yang menderita luka tembak bernama Ilham.

Setelah dievakuasi ke Timika, Wahyudin/Wahyu/Yudin (53), korban tewas telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Jenazahnya diberangkatan siang tadi dari Bandara Mozes Kilangin Timika menggunakan pesawat Lion Air JT 3763 dengan tujuan Makassar. Kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Konawe menggunakan pesawat Lion Air JT 0994.

Sebagai informasi, pada Sabtu (05/11/2022), Pasukan TPNPB pimpinan Bocor Sobolim menyerang dan membakar Camp Lokasi Mining 81 Kampung Kawe, distrik Awinbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan Tengah. Dalam aksi tersebut satu dari komplotan pencuri emas ilegal bernama Romualdus Tue Noa (23) tewas. (Baca disini).

Sebelumnya, Pasukan Batalyon Yamue pimpinan Kopi Tua Heluka menyergap dan mengeksekusi mati seorang Anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo bernama Pratu Eka Johan Kaize. (Baca disni).@WPNews

Berikut foto-foto korban yang dikirim warga kepada redaksi Westpapuanews.Org :

One thought on “Nyamar sebagai pekerja proyek, 4 Intelijen Indonesia diserang TPNPB KODAP VIII Intan Jaya, 1 tewas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *