Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

KOMNAS-TPNPBPerang Gerilya TPNPB

Intel Indonesia nyamar jadi pekerja proyek Puskesmas tewas ditembak TPNPB di Beoga

Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai pekerja proyek Puskesmas di Beoga bernama Wahyudin/Wahyu/Yudin [55] tewas ditembak pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pada 8 November 2022 / WPNEWS

NABIRE, Westpapuanews.Org — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat [TPNPB] KODAP VIII Intan Jaya menembak mati 3 anggota intelijen Indonesia dan menembak cacat 2 lainnya di kampung Jambul, Beoga, Puncak, Meepago, Jumat [24/11/2023].

Mereka yang ditembak mati masing-masing bernama Suyanto [40], Satiman [40], dan Triyono [50]. Ketiga korban semuanya berasal dari Pulau Jawa.

Sementara kedua korban yang ditembak cacat masing-masing bernama Nurali [52] asal dari Pulau Jawa dan Alfian Pratasis [30] dari Bitung, Sulawesi Utara [Sulut].

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan mereka yang ditembak adalah Intel Indonesia yang menyamar sebagai tukang bangunan.

“Pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya berhasil tembak mati tiga orang Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai pelaksana projek pembangunan gedung Puskesmas di Beoga-Papua, dan dua lainnya selamat dari serangan pada hari Jumat tanggal 24 November 2023,” ujar Sebby kepada Westpapuanews.Org.

Atas insiden ini, Sebby mengatakan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengeluarkan peringatan keras kepada Warga Imigran Indonesia untuk segera tinggalkan wilayah perang.

“Peringatan ini berlaku di seluruh tanah Papua, karena pasukan TPNPB sedang dalam perang melawan pendudukan pasukan teroris, yaitu Militer dan Polisi Indonesia,” tegas Sebby.

Jangan masuk wilayah konflik

Pihak TPNPB berkali-kali mengingatkan warga pendatang untuk tidak leluasa masuk mencari makan di Papua, terutama di wilayah konflik.

Diliput berbagai media massa di Indonesia, Jubir Sebby Sambom berulang-kali memperingatkan kaum pendatang/imigran asal Indonesia untuk tidak leluasa mencari makan di Papua, terutama di Puncak Jaya, Puncak, Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Sorong-Raya.

“Anda jangan dengar perintah TNI-Polri yang mengatakan ya kami jamin keamanan masyarakat sipil, itu tidak ada jaminan. TNI-Polri tipu kamu. Kamu korban mati keluarga anda yang rugi. Oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan bahwa segera tinggalkan wilayah perang,” kata Sebby seperti dikutip TVOne Minute pada 26 Juni 2021. [Video disini]

Menurut Sebby, siapa pun warga sipil imigran pendatang yang masuk mencari makan di wilayah konflik perang maka TPNPB menganggap mereka sebagai kombatan TNI-Polri atau Intelijen yang sedang melakukan penyamaran.

Sebby mengegaskan bangsa Papua tidak membutuhkan pembangunan dalam bentuk apa pun oleh kolonial Indonesia karena negeri Papua akan dibangun oleh bangsa Papua sendiri setelah Papua Merdeka.

“Karena sekarang kami bangsa Papua tidak butuh program pembangunan oleh pemerintah kolonial Indonesia dalam bentuk apapun, karena kami akan membangun negeri kami setelah Papua merdeka penuh dari tangan pemerintah kolonial Indonesia,” tegas Sebby.

Layak dieksekusi

Aktivis Klandestin Papua Francis Nek Nek mengatakan, para pekerja proyek pembangunan di Papua sangat layak dieksekusi oleh TPNPB karena para pekerja ini menjalankan strategi soft power Tentara Nasional Indonesia [TNI].

“Para pekerja proyek [pembangunan] sangat layak dan memenuhi syarat untuk dieksekusi oleh pasukan TPNPB karena mereka menjalankan strategi soft power yang dicanangkan oleh TNI sejak lama dan baru diumumkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto,” kata Francis. [Baca disini].

Berdasarkan strategi yang dibuka ke publik oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, maka para pekerja Puskesmas yang ditembak TPNPB adalah Pasukan Soft Power TNI.

Sebelumnya pada tahun 2022 lalu TPNPB Kodap VIII Intan Jaya menghadang dan menembak empat anggota Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai pekerja proyek Puskesmas Beoga Barat, pada Selasa, 08 November 2022. [Baca disini]

Dalam penyerangan itu satu anggota Intelijen bernama Wahyu [55] meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada. Satu Korban lainnya bernama Ilham [43] mengalami luka tembak di bagian pundak kanan. Sementara dua orang Intel lainnya berhasil kabur menyelamatkan diri dari sergapan TPNPB. [W]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *