Tepat di hari Kesaktian Pancasila 2023, TNI-Polri bunuh OAP dan bawa jenazah ke RSUD Wamena

WAMENA, Westpapuanews.Org — Tiap tanggal 1 Oktober sejak 1965, bangsa Indonesia merayakan hari Kesaktian Pancasila [Pancasila Sakti] sebagai hari kemenangan [kudeta] Kapitalisme [dan orde baru Suharto] terhadap Komunisme [dan orde lama Sukarno].

Tetapi di Papua, Kesaktian Pancasila identik dengan darah segar Orang Asli Papua [OAP] yang ditumpahkan melalui bedil militer pendudukan [Tentara Nasional Indonesia – TNI dan Polisi Republik Indonesia – Polri].

Sabtu [01/10] sekitar pukul 01.00 WIT dinihari, TNI-Polri [Satgas Ops Damai Cartenz] menembak mati OAP, belum diketahui identitasnya, kemudian membungkus jenazah berlumuran darah itu dengan selimut dan menyerahkannya ke pihak medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Saksi mata dalam pesan berantai di aplikasi Whatsapp menyebutkan, setidaknya ada 3 mobil TNI-Polri mengantar jenazah OAP dan menyerahkannya ke pihak RSUD Wamena.

“Informasi , Sabtu tgl 1/10/23 jam 1 malam Anggota polisi dan tentara 3 mobil bawa mayat OAP dalam bungkus selimut,” kata saksi.

Saksi menyebutkan, ketika jenazah hendak dibawa masuk ke RSUD Polisi dan TNI mematikan lampu sehingga RSUD gelap total.

“Sebelum masuk RSUD Wamena 1 mobil masuk langsung turunkan limit dari depan akhirnya mati lampu seluruh area rumah sakit lalu penjaga pasien yang mondar-mandir diluar disuruh pulang semua secara paksa,” kata saksi.

Saksi melanjutkan, TNI-Polri membawa jenazah ke dalam RSUD yang gelap total dan sekitar 20 menit listrik baru dinyalakan kembali.

“[Mereka] bawa mayat kedalam sampe hampir 20 menit baru kasih nyala lampu maka itu pasti kita OAp ada yg korban, tidak tahu keluarga dari mana jadi bisa cari tahu atau hubungi orang medis, bagi OAP bisa cek besok,” pungkas saksi. [W]