Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BeritaPerang Gerilya TPNPB

TPN-PB Serang Pos Kurilik, Polisi Kabur dan 8 Pucuk Senjata Berhasil Dirampas

Gen. Goliath Tabuni bersama Staf-nya Lekagak Telenggen.@WPNews

MULIA, Westpapuanews.Org — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka kembali menunjukkan kebolehannya di medan tempur. Dengan peralatan perang seadanya, mereka berhasil menyerang Pos Polisi Kurilik, Kabupaten Puncak Jaya Papua, Sabtu (4/1/2014) kemarin sekitar pukul 16.00 WIT.

Akibat serangan mendadak itu, 2 orang anggota Polisi yang sedang bertugas tidak sempat melakukan perlawanan. Keduanya memilih membuang senjata dari tangan dan lari pontang-panting menyelamatkan diri melalui pintu belakang. Saat kejadian itu 5 Anggota Polisi lainnya sedang melakukan patroli di wilayah sekitar Kurilik.

Pos yang kosong ditinggal kabur penghuninya kemudian dikuasai oleh TPN-PB. TPN-PB berhasil merampas 8 pucuk senpi laras panjang, terdiri dari AK 47 (2 pucuk), Mouser (1 pucuk), SS1 (5 pucuk) dan ribuan butir amunisi.

Segera setelah kejadian, satu pleton Brimob dari Pos Kota Lama Mulia dikerahkan untuk mengejar Gerilyawan TPN-PB. Tetapi pengejaran langsung dihentikan karena ditembaki TPN-PB. Saksi mata menyebutkan, pasukan Brimob hanya berpatroli di sekitar jalan raya sambil melepaskan tembakan serampangan.

Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, AKBP Sulistio Pudjo mengatakan, 7 orang personel yang bertugas di Pos Polisi Kurilik akan segera diperiksa oleh Propam Polda Papua. Mereka akan dikenakan sanksi karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas sehingga terjadi perampasan senjata yang akan memperkuat posisi TPN-PB.

Sumber TPN-PB ketika dihubungi media ini membenarkan aksi penyerangan. “Ini murni operasi gerilya dibawah pimpinan Lekagak Telenggen yang merupakan Anggota TPN-PB dari Pimpinan Panglima Gen. Goliat Tabuni,” jelas sumber tersebut.

Tentang senjata yang dirampas apakah akan dikembalikan, sumber tersebut mengatakan bahwa senjata tidak akan pernah dikembalikan karena akan digunakan untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara menembak mati TNI-Polri.

“Senjata merupakan alat yang kami cari selama ini, jadi tidak akan pernah dikembalikan. Kami akan gunakan alat itu untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua dengan cara tembak TNI-Polri,” jelasnya lagi.■

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *