Yordan Pieger, Pendiri Markas Besar Victoria dan Pelopor Proklamasi 1 Juli 1971 meninggal dunia pada usia 100 tahun

VICTORIA, Westpapuanews.Org : Korano Yordan Pieger, pendiri Markas Besar OPM-TPNPB Victoria dan pelopor Proklamasi West Papua 1 Juli 1971 meninggal dunia, Rabu (26/7/2023) kemarin.

Korano Yordan Pieger yang merupakan salah satu pelaku dan saksi sejarah perjuangan Papua Merdeka meninggal dunia di Markas Besar Victoria pada usia 100 tahun.

Ketua Organisasi Papua Merdeka Jeffrey Bomanak dalam rilis duka nasional bangsa Papua yang diterima redaksi Westpapuanews.Org menyebutkan, Korano Yordan Pieger mengemban jabatan terakhir sebagai Penasehat Dewan Militer TPNPB-OPM, yang mana salah satu tugasnya adalah memediasi konflik internal sesama pejuang OPM-TPNPB.

Korano Yordan Pieger lahir pada 17 November 1923, adalah Tokoh OPM dari Suku Menangge, wilayah adat Mamberamo-Tami tepatnya di Kabupaten Keerom, perbatasan RI dan Papua Nugini (PNG).

Bomanak menjekaskan, pada tahun 1961, Yordan Pieger diangkat sebagai Polisi oleh pemerintahan kolonial Australia di wilayah PNG sambil merangkap sebagai Kiap di wilayah perbatasan dengan West Papua.

Sebagai pelopor perjuangan bangsa Papua yang pertama di wilayah perbatasan dan pelopor pendirian Markas Besar OPM TPNPB Victoria Yordan Pieger meninggalkan posisi sebagai Polisi dan Kiap, kemudian membawa kabur senjata milik pemerintah Australia dan bergabung memperkuatkan perjuangan Bangsa Papua di wilayah Keerom dengan memulai melakukan serangan militer di wilayah perbatasan hingga Holandia/Jayapura.

Kemudian Yordan Pieger bersama Zadrak Woi dan beberapa teman mereka dari suku-suku di perbatasan menggagas pembentukan Markas Besar OPM TPNPB Victoria sebagai pusat kekuatan perjuangan bangsa Papua secara Politik, Militer Dan Diplomasi. Akhirnya Markas Besar OPM TPNPB Victoria Berhasil didirikan pada 12 Februari 1969.

Setelah pendirian Markas Besar OPM TPNPB Victoria, Yordan Pieger melangkah menuju Holandia dan bertemu kaum terpelajar seperti Almahrum Jacob Hendrik Prai, Marthen Tabu serta beberapa pemimpin dari tujuh Wilayah Adat Papua dan beberapa politisi dari Komite Nasional Papua yang dulu bekerjasama dengan anggota Dewan New Guinea atau NGR.

Setelah melakukan konsolidasi itu, mereka menuju Markas Besar OPM TPNPB Victoria dan melanjutkan perlawanan melawan Kolonial Indonesia.

Dijelaskan Bomanak, setelah Proklamasi 1 Juli 1971, Almarhum Korano Yordan Pieger melantik kepemimpinan Pertama Zet J Rumkorem Sebagai Presiden dan Proklamator Bangsa Papua 1 Juli 1971 dan Jacob Hendrik Prai sebagai Ketua Senat pada Provisional Government the Republic of West Papua.

Pelantikan Presiden dan Ketua Senat telah berhasil mempertahankan perjuangan bangsa Papua dan dari sanalah terjadi Internasionalisasi perjuangan Papua Merdeka oleh para pemimpin Bangsa Papua dibawah kepemimpinan Rumkorem – Prai.

Yordan Pieger berperan penting mengawal ketat perjuangan bangsa Papua hingga terjadi Internasionalisasi perjuangan bangsa Papua di wilayah rumpun Melanesia, Pacific, Africa Caribbean, Eropa, Amerika hingga Timur Tengah sampai PBB dan dunia Internasional mengetahui perjuangan bangsa Papua.

Hasil dari Diplomasi tersebut, negara Senegal di Afrika dan Vanuatu di Pasifik (Melanesia) berhasil menjadi markas perjuangan perlawanan Rakyat Papua Untuk merdeka dan berdaulat.

Diakhir jabatan-nya sebagai Ketua Dewan Penasehat Militer OPM TPNPB Markas Besar Victoria, Korano Yordan Pieger kembali mengingat pentingnya tongkat estafet perjuangan harus dilanjutkan oleh generasi muda.

Maka beliau menggagas Sidang Istimewa di Markas Besar OPM TPNPB Victoria Dan secara demokratis memilih kepemimpinan OPM-TPNPB yang ke-9 dibawah kepemimpinan Ketua OPM TPNPB Jeffrey P Bomanak dan Wakil Ketua Agus Kress, serta wakil dari kepemimpinan Korano Yordan Pieger adalah Tuan Henk Rumbewas yang saat ini bermukim di Australia.

Kepemimpinan ini dilengkapi dengan Panglima-panglima Komando Daerah Pertahanan (KODAP) TPNPB OPM di seluruh Tanah Papua. Kemudian dilengkapi dengan Korps Diplomat OPM Internasional dibawah Koordinator Tuan Lewis Prai.

Pesan terakhir Korano Yordan Pieger adalah: “Saya telah memberikan Tanah Adat Mamta Suku Menangge demi Kemerdekaan dan Kedaulatan Bangsa Papua, Berjuang-lah
dari Tanah ini dan Jaga Markas Besar OPM TPNPB Victoria hingga dari Tanah ini membangun kembali masa depan seluruh anak cucu Rakyat Bangsa Papua Yang Merdeka dan Berdaulat”.

Sesuai pengumuman resmi OPM TPNPB, jenazah Korano Yordan Pieger akan dikebumikan pada Kamis (27/7/2023) di Lapangan Utama Markas Besar OPM TPNPB Victoria.

“Atas Nama Rakyat Papua, kami sebagai Penanggungjawab Politik Perjuangan Bangsa Papua, menyampaikan salam duka yang mendalam kepada seluruh rakyat Papua di dalam Negeri West Papua dan seluruh dunia Internasional,” demikian Jeffrey Bomanak.■

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *