ENAROTALI, Westpapuanews.Org — Pangkodap XIII TPNPB-OPM Kegepa Nipouda Paniai, Brigjen Mathius Gobay kembali memberikan ultimatum kepada pemerintah kabupaten Paniai, Papua Tengah, untuk menghentikan segala macam bentuk program pembangunan di wilayah kekuasaan militernya.
Ultimatum ini disampaikan melalui Juru Bicara Militer KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom sebagaimana tertuang dalam rilis pers yang dikirim ke Westpapuanews.Org melalui surat elektronik.
“Sekali lagi kami ingatkan kepada Pemerintah NKRI lebih khusus buat Pemerintah Kabupaten Paniai, bahwasanya kami menolak segala bentuk program pembangunan, baik itu insfratruktur jalan, jaringan 4G dan program [pembangunan] lainnya,” kata Brigjen Gobay sebagaimana dikutip Jubir Sebby Sambom.
Berbagai bentuk program pembangunan ini, menurut Brigjen Gobay, adalah agenda BIN untuk menghancurkan pergerakan revolusi TPNPB, sehingga pihaknya akan mengambil tindakan yang lebih keras jika ultimatum tidak didengar.
“Jika pernyataan ini tidak [di]indahkan dan masih kepala batu, maka kami akan lakukan tindakan yang lebih keras untuk mengusir penjajah kolonial Indonesia,” tegas Brigjen Gobay.
Gobay juga memberi peringatan kepada BIN, BAIS, BANPOL dan BMP orang asli Paniai yang menjadi kaki tangan TNI-POLRI untuk segera menghentikan aktivitas mereka.
“Karena kami sudah mengantongi nama kalian, keluar kemana, tinggal dimana, dan makan dimana, tetap kami akan eksekusi. Karena, kalian sesungguhnya adalah penghianat bangsa Papua yang lebih kejam dari Penjajah Indonesia,” tegas Brigjen Gobay.
Dalam rilis yang sama, pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai melaporkan berhasil menyita seperangkat Radio SSB (Single Side Band) dari tangan seorang sopir truk yang dihadang di jalan trans Papua Nabire – Ilaga pada Jumat (07/10/2022) kemarin. (Baca disini).
Sebelumnya, pasukan yang dipimpin Brigjen Gobay ini berhasil membakar hangus kantor distrik Paniai Utara di Kebo, Kabupaten Paniai pada Jumat (30/09/2022) sebagai bentuk penolakan terhadap segala bentuk pembangunan oleh kolonial Indonesia.
Setelah membakar hangus kantor distrik Paniai Utara di Kebo, mereka memberi peringatan kepada Pemkab Paniai untuk menghentikan segala aktivitas pembangunan di wilayah itu dan Meepago pada umumnya. (Baca disini).■