Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

Papua Militant InternationalSolidaritas Internasional

Gerakan Internasionalis di London peringati 25 tahun konspirasi internasional melawan Abdullah Öcalan

Click here to display content from YouTube.
Learn more in YouTube’s privacy policy.

London Marching memperingati 25 tahun konspirasi Internasional melawan pemimpin Kurdi Abdullah Öcalan / FREE WEST PAPUA TV / YOUTUBE

LONDON, Westpapuanews.Org — Pada Minggu [8/10] di London, Inggris Raya, Papua Militant International mengambil bagian bersama aktivis Kurdi dan British Friend for Kurdistan dalam sebuah Gerakan Internasionalis memperingati 25 tahun konspirasi Internasional melawan pemimpin Kurdi Abdullah Öcalan, seorang ahli teori politik sayap kiri Kurdi, tahanan politik dan salah satu anggota pendiri Partai Pekerja Kurdistan [PKK].

Mereka menuntut pembebasan Abdullah Öcalan yang dipenjara rezim fasis Turki. Mereka juga menuntut dihentikannya kebrutalan rezim fasis Erdogan yang saat ini sedang menyerang warga sipil dan menghancurkan fasilitas publik di Rojava.

Beberapa poster terlihat bertuliskan : “Freedom for Öcalan, In Solitary Confinement Since ’99” [“Kebebasan untuk Öcalan, Di Sel Isolasi Sejak ’99”], “Freedom for Abdullah Öcalan, Status to Kurdistan” [“Kebebasan untuk Abdullah Öcalan, Status ke Kurdistan”], “Murderer Turkish State Get Out from Rojava” [“Turki negara pembunuh, keluar dari Rojava”].

Tampak Bendera West Papua Morning Star dikibarkan diantara Bendera Kurdi Ala Rengin, menunjukan solidaritas kedua bangsa, West Papua dan Kurdistan bersatu melawan para agresor di tanah leluhur masing-masing.

Aksi ini mengutuk tindakan kriminal biadab yang dilakukan rezim fasis Turki di Rojava. Selama 72 jam terakhir, Turki menargetkan lebih dari 145 lokasi, termasuk pembangkit listrik, fasilitas air dan energi, rumah sakit, dan sekolah.

Serangan Turki baru-baru ini secara langsung bertujuan untuk melemahkan upaya dan kemampuan dari AANES [Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur]
dengan niat politik yang bermusuhan dan upaya yang disengaja untuk mengganggu kehidupan sipil.

Ini merupakan serangan terhadap upaya internasional dan kerja organisasi dan lembaga masyarakat sipil yang berupaya membangun stabilitas dan melayani masyarakat lokal setelah kekalahan ISIS.

“Penghancuran infrastruktur merupakan kejahatan perang dan tidak dapat digambarkan lebih dari itu,” kata Komandan Umum SDF [Pasukan Demokratik Suriah], Mazloum Abdi.

Massa juga meneriakkan “Bijî Serok Apo”. “Bijî Serok Apo” adalah slogan yang digunakan oleh simpatisan Abdullah Öcalan dan dapat diterjemahkan menjadi “Hidup pemimpin Apo”. Apo adalah singkatan dari Abdullah. Apo bisa diterjemahkan juga menjadi paman. Slogan tersebut dapat menyebabkan penuntutan di Turki dan Jerman.

Diketahui, Abdullah Öcalan ditangkap pada tahun 1999 oleh Badan Intelijen Nasional Turki [MIT] dengan dukungan CIA di Nairobi, Kenya, kemudian dibawa ke Turki, di mana ia dijatuhi hukuman mati berdasarkan Pasal 125 KUHP Turki, yang menyangkut pembentukan organisasi bersenjata. Hukuman itu diringankan menjadi hukuman penjara seumur hidup ketika Turki menghapuskan hukuman mati untuk mendukung upayanya untuk diterima sebagai anggota Uni Eropa.

Pemerintahan Amerika Serikat diketahui mempelopori konspirasi kejahatan terhadap Abdullah Öcalan. Dengan kepemimpinan NATO, negara-negara seperti Turki, Inggris, Yunani, Israel, Rusia, Kenya dan beberapa negara lainnya terlibat secara aktif melibas Abdullah Öcalan dan PKK. [W]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *