Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

Komite Nasional Papua BaratPolisi Republik Indonesia

Ones Suhuniap minta Polisi berhenti memfitnah KNPB terkait pembunuhan Michelle Kurisi Doga

Jubir Nasional KNPB Pusat Ones Suhuniap / WPNEWS

JAYAPURA, Westpapuanews.Org — Jubir Nasional KNPB Pusat Ones Suhuniap meminta jajaran Kepolisian untuk berhenti memfitnah KNPB sebagai pelaku pembunuhan Michelle Kurisi Doga sebagaimana diberitakan Ceposonline dan media lainnya pada Senin [9/10] dimana disebutkan 7 pelaku diduga anggota Militan KNPB Balim Barat.

Dari 7 pelaku tersebut 4 orang ditangkap di tempat berbeda di Wamena, Tolikara dan Jayapura sementara 3 lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang [DPO].

Suhuniap mengatakan, Polisi menyebut 7 orang pelaku diduga Militan KNPB Balim Barat adalah fitnah, ini hal tidak jauh berbeda dengan kasus -kasus lainnya yang selama polisi tuduhkan kepada KNPB.

“KNPB selalu jadi kambing hitam ketika ada kekerasan selalu menyebut pelakunya orang KNPB. Polisi terlalu dini menyebut bahwa 7 orang tersebut anggota atau militan KNPB wilayah Balim Barat,” kata Suhuniap.

Dia meminta Polisi untuk harusnya pastikan status keanggotaan terlebih dahulu apakah mereka 7 orang ini anggota Militan KNPB Balim Barat atau bukan.

“Karena setiap wilayah memiliki database keanggotaan pusat sampai wilayah. Polisi tidak serta-merta menyebut pelakunya Militan KNPB wilayah Balim Barat. Dari mana Polisi tahu [mereka] sebagai militan KNPB?” tanya Suhuniap.

Suhuniap secara gamblang menjelaskan, perjuangan KNPB jelas berjuang dengan damai dalam Kota, dan Militan KNPB memiliki fungsi kerja hanya untuk mengamankan setiap kegiatan KNPB di kota, bukan bunuh orang.

“Setiap kegiatan KNPB militan selalu ditugaskan sebagai keamanan baik amankan manusia maupun mengamankan setiap kegiatan dan hal ini Polisi tahu,” jelasnya.

Suhuniap meminta, sebelum mereka itu disebut sebagai anggota KNPB Polisi [seharusnya] cari tau apa motif pembunuhan dan siapa yang menginstruksikan mereka membunuh.

“Karena KNPB tidak mengajarkan anggota KNPB untuk membunuh manusia, apa lagi
Militan KNPB fungsi mereka untuk mengamankan dan melindungi [aksi],” tukasnya.

Dikatakan Suhuniap, KNPB memiliki platform organisasi dan memiliki aturan dan standar operasional ketika mereka bertugas sebagai keamanan masyarakat maupun aktivitas perjuangan damai [yang] dilakukan oleh KNPB.

“KNPB berjuang menjunjung tinggi nilai-nilai demokras dan nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan toleransi dan [selalu] mengedepankan pendekatan dialogis.

“Selama perjuangan damai dalam kota dimana beberapa demo dama KNPB dilakukan, Polisi selalu memprovokasi masa dengan tembakan membabi-buta gas air mata namun Militan KNPB tidak terpancing.”

Suhuniap memaparkan, hal itu terbukti aksi terakhir aksi demo 15 Agustus 2023 dan ibadah syukuran pembebasan Victor Yeimo. Lebih dahsyat lagi adalah pada saat iring-iringan almarhum Filep J Karma.

“Ribuan orang turun jalan, Militan KNPB mampu mengendalikan emosi rakyat. Itulah fungsi keamanan Militan KNPB. Oleh karena itu Polisi tidak boleh menuduh dan terus-menerus memfitnah KNPB, silahkan lakukan penyelidikan terlebih dahulu sebelum tuduhan [diarahkan] ke KNPB,” kata Suhuniap.

Suhuniap pun meminta agar Polisi melakukan klarifikasi nama baik KNPB karena mereka belum tentu Militan KNPB. Polisi diminta harus mencari tahu dan membuktikan lebih dahulu ke Pengurus Pusat KNPB, bahwa mereka anggota atau Militan KNPB wilayah Balim Barat dengan data keanggotaan, apakah mereka terdaftar sebagai anggota atau tidak.

Dia juga meminta Polisi untuk mencari tahu apa motif pembunuhan itu karena KNPB tidak memiliki visi dan misi untuk membunuh orang. KNPB selama ini menurut Referendum untuk mengakhiri konflik dan menghentikan kekerasan serta pelanggaran HAM di Papua.

“Apabila hasil penyelidikan terbukti bahwa 7 orang tersebut terbukti terdaftar sebagai sebagai anggota Militan KNPB Balim Barat maka yang bertanggung jawab adalah secara personal atau individu karena KNPB secara organisasi tidak memerintahkan anggota membunuh orang,” tegas Suhuniap.

Dia menambahkan, Pimpinan Pusat KNPB akan koordinasi kepada Pengurus KNPB wilayah Balim Barat apakah 7 orang ini terdaftar sebagai anggota permanen organisasi KNPB Wilayah Balim Barat atau tidak.

Pihaknya beralasan, selama dua tahun terakhir ini ada KNPB gadungan sedang menggunakan nama KNPB, Atribut KNPB, seperti KNPB gadungan di Sentani, KNPB gadungan wilayah Ketengban dan KNPB gadungan sektor Balim Barat juga.

Dia menjelaskan, KNPB gadungan ini sedang dibekap pihak ke tiga untuk kriminalisasi KNPB Pusat sampai dengan 32 Struktur KNPB Wilayah, seperti saat ini KNPB gadungan Sentani sedang melakukan kriminalisasi Ketua umum KNPB Pusat Agus Kossay dan Beni Murib Sekertaris KNPB Wilayah Numbay, maka Polisi juga harus perjelas anggota KNPB yang mana.

“Berikutnya kami apresiasi pengungkapan pembunuhan saudara kami Michelle Kurisi karena penyelidikan sangat cepat bisa ungkap pelaku.

“Kinerja seperti ini baik bisa ditingkatkan lagi [untuk menyelidiki] pembunuhan-pembunuhan warga sipil Orang Asli Papua lainnya [yang] terus
-menerus terjadi di Papua,” kata Suhuniap.

Dia menilai, seperti 5 orang sipil yang ditembak di Yahukimo, dan 4 orang di Fakfak dan sejumlah kasus sebelumnya sangat banyak tetapi Polisi tidak pernah ungkap siapa pelakunya, tetapi terlihat ada penegakan hukum tebang pilih seperti kasus Michelle Kurisi.

Ones Suhuniap pun meminta kepada wartawan-wartawan Cendrawasih Pos, Warta Plus dan media lain yang selalu meliputi berita di Papua agar lebih profesional.

“Wartawan harus menjalankan fungsi jurnalistik yang benar, independen dan tidak memihak, bila perlu harus konfirmasi pihak lain yang dituduhkan, bukan hanya memihak penguasa dan Kepolisian. Tunjukkan kredibilitas jurnalistik [karena] wartawan punya undang-undang jurnalistik dan pemberitaan yang benar [untuk] mencerdaskan bangsa, jangan menjadi alat penindas,” jelasnya.

Untuk menjernihkan persoalan, Ones Suhuniap meminta Polisi mencabut tuduhan kepada KNPB dan menghentikan fitnah terhadap KNPB.

“Kami meminta kepada Kepolisian mencabut tuduhan kepada KNPB, hentikan tuduhan dan fitnah KNPB terus-menerus [karena] KNPB bukan organisasi kriminal,” tegasnya.

Michelle Kurisi Doga terbunuh pada 28 Agustus 2023 di Lanny Jaya ketika sedang menjalankan misi pembebasan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang ditangkap TPNPB Kodap III Ndugama. [Baca disini].

Sampai saat ini Polisi dan KOMNAS HAM Papua tidak dapat menemukan siapa oknum atau institusi yang mengutus Michelle Kurisi Doga menjalankan tugas berbahaya tersebut. [W]

One thought on “Ones Suhuniap minta Polisi berhenti memfitnah KNPB terkait pembunuhan Michelle Kurisi Doga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *