Hon Benny Wenda adalah Musa dan Bapa bagi rakyat dan bangsa Papua Barat

Fakta/Realitas

HON BENNY WENDA ADALAH MUSA DAN BAPA BAGI RAKYAT DAN BANGSA PAPUA BARAT

“Fakta/realitas hari ini, Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara sudah menjadi Icon Papua, bapa bangsa, dan Musa bagi rakyat dan bangsa Papua Barat”

Oleh Gembala Dr. Ambirek G. Socratez Yoman

Apakah benar Hon. Benny Wenda adalah Presiden Pemerintahan Sementara sudah menjadi Icon Papua, Musa dan Bapa bagi rakyat dan bangsa Papua Barat?

Jawabannya: Ya dan benar.

Saya mau tegaskan dalam tulisan ini, bahwa Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara bukan satu-satunya atau single fighter untuk Kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua Barat. Tetapi, Hon. Benny Wenda adalah salah satunnya dari banyak pejuang besar dan juga orang-orang hebat yang sudah berjuang, sedang berjuang dan akan berjuang serta terus berjuang.

Salah satu bukti dalam artikel saya pada 28 September 2023 yang berjudul: “PARADOKS NEGARA ‘BONEKA’ ATAU NEGARA ‘ILUSI’.

Dalam artikel ini, saya tulis beberapa pemimpin perlawanan yang berdiri untuk kemerdekaan dan kebebasan rakyat dan bangsa Papua Barat, yaitu:
Presiden Zeth Rumkorem (1971), Presiden Dr. Thomas Wapay Wanggai (1988), Presiden Theodorus Hiyo Eluay (2000), Presiden Forkorus Yabaisembut (2011), dan Presiden Pemerintahan Sementara Hon. Benny Wenda (2020) mengerti, memenuhi dan melaksanakan perintah Konstitusi Negara Republik Indonesia.

Dari pemimpin ke pemimpin ini, tentu mempunyai kontribusi besar dalam peran mereka untuk kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua Barat dalam waktu mereka.

Yang membedakan dari beberapa Presiden ini ialah Deklarasi 1 Desember 2020 di Oxford, Inggris yang dilakukan oleh Hon. Benny Wenda berdampak luas. Deklarasi Hon. Benny Wenda pada 1 Desember 2020 mendapat liputan masif dalam berbagai media internasional.

Penguasa Indonesia dibuat gelisah.
Kegelisahan itu kita lihat dengan beberapa fakta.

Ada 5 fakta kegelisahan Indonesia, karena itu ada gerakan politik pemerintah Indonesia all out yang saya catat sebagai berikut:

+++++++++ 01 +++++++++

Pidato Ibu Dra. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di Sidang Umum PBB pada 19-27 September 2023.

Isi pidato Ibu Retno mencerminkan kegelisahan dan ketakutan Indonesia lepasnya Papua Barat dari penjajahan Indonesia.

Beberapa isi pidato sebagai berikut:

“Solidaritas global dan tanggung jawab kolektif adalah satu-satunya jawaban untuk mengatasi defisit kepercayaan dan kesenjangan global.

Inilah intisari yang tertuang dalam Konferensi Bandung atau Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

Melalui Sepuluh Prinsip Bandung, kami menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan Piagam PBB, kedaulatan dan integritas wilayah, kesetaraan semua ras dan bangsa, penyelesaian perselisihan secara damai dan peningkatan kepentingan dan kerja sama bersama.

Konferensi Bandung mengingatkan setiap negara akan persamaan hak dan tanggung jawabnya, dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, mengarusutamakan kerja sama yang saling menguntungkan, dan memperjuangkan solidaritas.

Indonesia membawa semangat Bandung saat kita memimpin G20 tahun lalu, Keketuaan ASEAN tahun ini, saat kunjungan Presiden Jokowi ke Afrika bulan lalu dan semangat tersebut akan kita bawa kemanapun kita pergi, termasuk ke UNGA kali ini.

Semangat Bandung memampukan Indonesia untuk mendengarkan dan menjadi bagian dari solusi”.

++++++++ 02 +++++++++

1. Mendekati Negara-Negara satu rumpun dengan bangsa Papua Barat supaya Negara-Negara Melanesia, Pasifik dan Afrika tidak bersuara tentang pelanggaran HAM berat yang dilakukan Indonesia selama 60 tahun sejak 1 Mei 1962 sampai sekarang.
2. Afrika-Karabia-Pasifik (ACP) didekati atau ditekan supaya ACP tidak bersuara untuk kunjungan Komisi Tinggi HAM PBB ke Papua Barat.
3. Pada saat resolusi PBB tentang persoalan Papua Barat diajukan ke PBB, maka Indonesia sudah membayangkan untuk meraih suara mayoritas mendukung Indonesia dan menolak resolusi.
4. Negara-Negara mayoritas Muslim Arab dan Timur Tengah dianggap aman 100% karena sama-sama beragama Islam dan Indonesia tidak perlu membuang tenaga, waktu dan uang.
5. China yang memiliki hak veto di PBB dianggap aman karena Ir. Joko Widodo sudah tangan dengan Xi Jin Ping Presiden China untuk Mega Proyek IKN dan lain-lain.
6. Untuk Amerika dan Inggris yang punya hak veto dianggap aman karena jaminan PT Freeport MacMoran untuk Amerika Serikat dan British Petrolium/Gas di Bintuni bagi Inggris.
7. Indonesia merasa sudah berhasil mendekati atau menguasai Negara-Negara merdeka sesuai Kawasan, yaitu ASEAN, Arab, Timur Tengah, Pasifik, Afrika yang dirasa dianggap aman bagi Indonesia.

+++++++++ 03 +++++++++

Menkopolhukam Prof. Dr. Mafud MD, Panglima TNI, Kapolri dan Ketua DPR RI mengadakan siaran perss menentang atau menolak deklarasi Pemerintahan Sementara oleh Hon. Benny Wenda pada 1 Desember 2020 dan deklarasi itu adalah Negara Ilusi.

Walaupun Pemerintah Indonesia mengatakan Pemerintahan Sementara bangsa Papua Barat yang dideklarasikan Hon. Benny Wenda pada 1 Desember 2020 di Oxford, Inggris adalah ilusi.

TETAPI, yang jelas dan pasti, faktanya BAYI sudah lahir, bayi ini sedang bertumbuh dan berkembang. We WAIT dan SEE dalam proses pertumbuhan bayi ini.

Apa yang dilakukan Hon. Benny Wenda Presiden Sementara bangsa Papua Barat pada 1 Desember 2020 di Oxford Inggris bukan ilusi, bukan sejarah baru, tetapi ia menghidupkan kembali 1 Desember 1961 dan pada waktu itu di Jayapura, Papua Barat, ada negara-negara merdeka seperti: Pemerintah Inggris, Prancis, Austalia, Belanda, perwakilan Parlemen PNG turut hadir dan menyaksikan kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua Barat.

+++++++++ 04 +++++++++

Pemerintah Indonesia terburu-buru memekarkan provinsi-provinsi boneka karena dampak kepanikan pemerintah Indonesia dari deklarasi Pemerintahan Sementara untuk memecah-belah rakyat dan bangsa Papua Barat.

+++++++++ 05 ++++++++

Langkah maju atau progress luar biasa dalam proses perjuangan rakyat dan bangsa Papua Barat, yaitu Partai Politik United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) berhasil melahirkan Pemerintahan Semetara bangsa Papua Barat ini menyebabkan ada mobilisasi orang-orang dari Papua Barat dihadirkan di KTT 2 ULMWP di Vanuatu pada 22 Agustus 2023 hanya untuk menghambat Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara.

TETAPI, peribahasa klasik “anjing menggonggong, kafila berjalan terus”.

Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara berjalan dan maju terus dengan Paket Diplomasi yang sudah dirumuskan.

++++++

CATATAN PENTING. Penolakan Pemerintahan Sementara yang diklarasikan Hon. Benny Wenda Presiden Sementara pada 1 Desember 2020 di Oxford, Inggris HANYA ditolak atau digugurkan oleh seluruh rakyat dan bangsa Papua Barat, bukan seseorang atau sekelompok kecil orang yang karena self-interest yang dimobilisasi.

Dengan tepat dan sempurna Dr. Ibrahim Peyon, Ph. D. mengatakan:

“Icon Bangsa Papua. Hanya dia (Benny Wenda) yang mampu menggoyangkan Jakarta dan Dunia. Jakarta takut hanya dia (Benny Wenda)”.

Saat ini, Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara bangsa Papua Barat sudah menjadi Musa dan Bapa rakyat dan bangsa Papua Barat dari Sorong-Merauke.

PESAN dari Brigjen Pol Raziman Tarigan kepada Gembala Dr. Ambirek G. Socratez Yoman pada Juni 2002 di Ruang Kerja Wakapolda Papua.

“Pak Socratez, saya minta, tolong jaga Benny Wenda. Dia pemimpin sejati. Ketenangannya tidak dibuat-buat. Ketenangannya lahir dari hatinya. Dia pemimpin Papua yang hebat.”

Doa dan harapan penulis, para pembaca mendapat berkat dan pencerahan melalui tulisan kecil ini.

Selamat membaca. Tuhan memberkati kita semua.

Waa…..Waa…..Kinaonak!

Ita Wakhu Purom, 29 September 2023

Penulis:

1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua;
2. Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua Barat (WPCC)
3. Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
4. Anggota Aliansi Baptis Dunia (BWA).

===========

Kontak: 08124888458///08128888712