Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

InternasionalKrisis Sandera Pilot SusiAirOCEANIAOrganisasi Papua Merdeka

OPM : PM Selandia Baru harus menghormati perjuangan bangsa Papua untuk Bebas dan Merdeka

Ketua OPM Jeffrey P Bomanak berdiskusi dengan Sesepuh Bangsa Melanesia Alm. Michael Somare.@OPM.

VICTORIA, Westpapuanews.Org
Pemimpin Organisasi Papua Merdeka Jeffrey P Bomanak menyerukan kepada Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkin untuk menunjukkan kepemimpinan dengan ketabahan moral dan etika.

“Perang pembebasan Papua Barat dan pembebasan sandera Kapten Phillip Mehrtens adalah satu hal yang sama – keadilan, kedaulatan, dan kebebasan,” kata Bomanak dalam rilis yang diterima Westpapuanesw.Org, menanggapi pernyataan PM Selandia Baru Chris Hipkin sebagimana dilansir RNZ Pasific. (Baca disini)

Dikatakan Bomanak, Orang-orang Papua Barat memiliki keyakinan yang kuat bahwa kedaulatan bagian barat pulau New Guinea tidak pernah diklaim oleh Indonesia – baik secara hukum maupun fisik.

“Banyak negara telah berpesta dan bersama Indonesia menjarah Papua Barat dengan denga mengambil keuntungan dari keterasingan dan kerentanan kita. Orang Papua Barat melihat ini sebagai kanker moral dan etika dalam diplomasi internasional,” tegas Bomanak.

Menurut Bomanak, OPM-TPNPB terpaksa menyandera Kapten Philip Mehrtens untuk meningkatkan kesadaran akan kebangkrutan moral dan etika ini, dan kebijakan resmi OPM-TPNPB adalah negosiasi dengan Indonesia terkait Kapten Mehrtens harus difasilitasi oleh pihak ketiga yang terhormat, bahwa tidak boleh ada kampanye militer yang dilakukan oleh Indonesia, namun, jelas, mereka melakukan hal ini.

“Perdana Menteri Chris Hipkins mengatakan hari ini bahwa “Phillip adalah ayah, suami, saudara laki-laki dan anak yang sangat dicintai”.

“Perdana Menteri, anda harus proaktif dengan pemerintah Indonesia.
Kapten Mehrtens bukanlah musuh rakyat West Papua. Jelas, pendudukan militer atas tanah leluhur kita oleh Indonesia dan kebiadaban yang telah kita alami selama enam dekade tidak menyisakan ruang untuk ambiguitas,” kata Bomanak.

Bomanak menegaskan, “Indonesia adalah musuh kita dan perang pembebasan kita tidak akan pernah berhenti sampai Indonesia meninggalkan tanah leluhur kita.”

“Sambil mengatakan bahwa Kapten Mehrtens bukanlah musuh rakyat Papua Barat, saya harus menambahkan bahwa Kapten Mehrtens telah menjadi pahlawan bagi rakyat Papua Barat. Kapten Phillip Mehrtens sepenuhnya menyadari pengabaian kami oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kegagalan dalam dekolonisasi, tugas perawatan, dan pemerintahan yang adil untuk Papua Barat termasuk Perdana Menteri Hipkins dan pemerintah Selandia Baru berturut-turut,” jelas Bomanak.

Menurut Bomanak, Kapten Phillip Mehrtens juga menyadari kemampuan Indonesia untuk mengatakan satu hal dan melakukan sesuatu selain itu. Bahwa Indonesia melakukan negosiasi damai dengan OPM-TPNPB adalah khayalan. Pasukan pertahanan dan keamanan Indonesia sedang melakukan berbagai operasi tempur udara dan darat – ini adalah cara khas mereka untuk bernegosiasi.

“OPM berterima kasih kepada Kapten Phillip Mehrtens atas perannya dalam mengangkat hak kedaulatan negara-bangsa Papua Barat dan hak rakyat Papua Barat untuk hidup dalam kebebasan,” demikian Bomanak.■

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *