Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BeritaFakta dan RealitasInternasional

Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda di Pangung International

Fakta/Realitas hari ini

Oleh Gembala Dr. Ambirek G. Socratez Yoman

“Buah pohon kelapa tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya”

Ibu Corry Ap Bukorpioper dan Ibu Maria Haluk Wenda dari rahim mereka lahir generasi penerus perjuangan rakyat dan bangsa Papua Barat di forum internasional.

Ibu Corry dan Ibu Maria menggendong anak-anak yang masih kecil-kecil menembus hutan perbatasan PNG-Papua Barat dalam keadaan yang diselimuti ketakutan dari pengejaran aparat keamanan Indonesia.

Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda, Wone Wene, Pelakwe Wenda bukan lagi anak-anak, sekarang mereka sudah bertumbuh, remaja, pemuda, pemudi, dan bahkan sudah berkeluarga.

Sekarang ini, walaupun Indonesia bekerja sekuat tenaga untuk mempertahankan wilayah Papua Barat di dalam wilayah Indonesia dengan berbagai bentuk dan siasat.

Tetapi faktanya Indonesia harus berhadapan dengan perlawanan dari generasi muda Indonesia yang menyaksikan keluarga dan orang tuanya dipenjarakan, disiksa dan dibantai oleh penguasa Indonesia.

Oridek Ap dan Raky Ap diangkat misi ULMWP Uni Eropa oleh Hon. Benny Wenda Presiden Pemerintahan Sementara Papua Barat.

Sementara Nona Koteka Wenda putri pertama dari Hon. Benny Wenda menjadi Spokepersons tentang Persoalan Papua Barat di Inggris Raya.

Ada regenerasi dalam perjuangan rakyat dan bangsa Papua Barat. Generasi muda atau generasi penerus seperti: Oridek Ap, Raky Ap, Koteka Wenda dan beberapa generasi menjadi pilar-pilar penting dalam proses perjuangan
menuju pengakuan Kemerdekaan 1 Desember 1961 sebagai hari Kemerdekaan bangsa Papua Barat.

Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda dan generasi muda bangsa Papua Barat yang ada di dalam negeri dan di luar negeri yang saya tidak sebutkan nama, mereka menjadi tantangan besar bagi penguasa Indonesia.

Ada beberapa kekuatan yang menjadi senjata bagi Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda dan teman-teman mereka sebagai berikut:

  1. Mereka mengerti, sadar dan tahu bahwa Indonesia adalah bangsa penjajah yang menduduki dan menjajah rakyat dan bangsa Papua Barat.
  2. Mereka mengerti, sadar dan tahu persoalan ketidakadilan, rasisme, fasisme, kolonialisme, imperialisme, kapitalisme, militerisme, pelanggaran HAM berat, genocide, ecocide, dominasi, marginalisasi yang dialami rakyat dan bangsa Papua Barat.
  3. Mereka mengerti, sadar dan tahu bahwa pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) boneka Indonesia adalah operasi militer gaya baru, operasi transmigrasi metode baru, operasi pendudukan untuk kepentingan sumber daya alam atau ekonomi dan pemusnahan etnis Penduduk Orang Asli Papua.

Contoh terbaru: Tercatat Triwulan pertama 2023, orang luar masuk ke Papua Barat sudah mencapai 278.564 jiwa.

  1. Mereka mengerti, sadar dan tahu
    masalah Papua seperti luka membusuk dan dan bernanah itu sudah dirumuskan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sudah tertuang dalam buku Papua Road Map, yaitu 4 akar persoalan sebagai berikut:

(1) Sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia;

(2) Kekerasan Negara dan pelanggaran berat HAM sejak 1965 yang belum ada penyelesaian;

(3) Diskriminasi dan marjinalisasi orang asli Papua di Tanah sendiri;

(4) Kegagalan pembangunan meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Papua.

  1. Untuk mengkomunikasikan beberapa pokok persoalan yang saya sebutkan di sini, Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda dan kawan-kawan, mereka akan menggunakan kemampuan intelektual dan kemampuan berbahasa Inggris yang dimilikinya untuk meyakinkan komunitas internasional.

Kemampuan berbahasa yang baik dengan data-data, fakta-fakta benar dan obyektif ialah Bom Atom atau Senjata.

Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda dan teman-teman lain yang belum disebutkan nama dalam tulisan ini, saya mau sampaikan pesan melalui tulisan ini:

“Pikullah dibahumu, tarulah di hatimu, alirkan didarahmu, ikatkanlah dalam semangatmu tentang penderitaan, tetesan darah, cucuran air mata dan tulang-belulang bangsamu yang dibantai oleh penguasa kolonial modern firaun Indonesia selama 62 tahun sejak 19 Desember 1961 sampai sekarang”.

Oridek Ap, Raki Ap, Koteka Wenda dan kawan-kawan, kamu semua pemilik sejarah, pemilik Tanah leluhur Papua Barat, pemilik masa depan.

Cepat atau lambat, kemenangan pasti kamu mendapatkannya karena kamu pemilik KEBENARAN persoalan Tanah leluhur Papua Barat.

Doa dan harapan saya, para pembaca mendapat berkat melalui tulisan ini.

Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Ita Wakhu Purom, 30 September 2023

Penulis:

  1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
  2. Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC).
  3. Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC).
  4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).

+++++++++

Nomor kontak penulis: 08124888458//
08128888712 HP/WA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *