VICTORIA, Westpapuanews.Org — Ketua Organisasi Papua Merdeka/OPM, Jeffrey Bomanak mengingatkan berbagai komponen perjuangan bangsa Papua untuk tidak mempercayai manuver politik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia – KOMNAS HAM RI yang sedang mendorong isu Dialog Damai Papua dalam rangka menyelesaikan konflik Papua.
Peringatan ini disampaikan Bomanak menyusul pernyataan Ketua KOMNAS HAM RI Ahmad Taufan Damanik saat pembukaan Kongres Maayarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (24/10/2022), yang menyebutkan pihaknya akan melibatkan Masyarakat Adat di Papua dalam pembahasan dialog damai untuk menyelesaikan konflik di Papua. (Baca disini).
“Jangan percaya KOMNAS HAM RI akan bicara pelanggaran HAM secara konsisten dan komprehensif bagi rakyat Papua,” tegas Bomanak dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Westpapuanews.Org, Sabtu (29/10/2022).
Dikatakan Bomanak, OPM sudah pernah menolak manuver politik Komnas HAM RI sejak awal Maret 2022 dan dipertegas kembali pada September 2022, dimana KOMNAS HAM RI kembali di-warning, bahwa lembaga itu akan menghadapi konsekuensi militer di Papua jika terus mendorong agenda Presiden Joko Widodo. (Baca disini).
Lebih lanjut, Bomanak dalam rilis-nya meminta berbagai komponen perjuangan bangsa Papua untuk tidak mencampuradukkan isu HAM dan Politik Papua Merdeka.
“OPM TPNPB, ULMWP, dll jangan campur bicara HAM, semua organisasi politik jangan politisasi isu HAM untuk mencari sensasi pokitik, bagi yang urus merdeka tetap jalan terus tanpa menggangu proses orientasi HAM,” kata Bomanak.
Bomanak menegaskan, sikap politik OPM sudah jelas dalam menanggapi manuver politik KOMNAS HAM RI, bahwa KOMNAS HAM RI bertujuan untuk menghancurkan proses perjuangan HAM dan penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua.
Ketua KOMNAS HAM RI Ahmad Taufan Damanik diketahui, atas perintah presiden Joko Widodo, sedang melakukan infiltrasi ke berbagai komponen bangsa Papua untuk memperoleh legitimasi dukungan terhadap agenda dialog damai Jakarta-Papua.
Damanik mengklaim, berbagai komponen masyarakat di Papua, termasuk kelompok bersenjata yang sedang bergerilya di hutan, bersedia melaksanakan dialog damai yang ditawarkannya. Klaim Damanik pernah dibantah oleh Jubir Militer TPNPB-OPM Sebby Sambom. (Baca disini).■
Pingback: Presiden Gereja Baptis West Papua : Jedah Kemanusiaan adalah Jebakan Jakarta kepada MRP, WPCC dan ULMWP – Westpapuanews.Org