Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

Green State VisionPemerintahan Sementara West PapuaULMWP

Pemimpin veteran kemerdekaan Papua Barat terpilih sebagai presiden ULMWP

Benny Wenda dari Papua Barat [kiri] bersama jurnalis PNG Henry Yamo di Pacific Media Center dalam kunjungannya ke Selandia Baru pada tahun 2013 / Del Abcede/APR

WELLINGTON/NZ Westpapuanews.Org — Aktivis veteran kemerdekaan West Papua Benny Wenda telah terpilih sebagai presiden United Liberation Movement for West Papua [ULMWP].

ULMWP mengadakan kongres pertamanya di Jayapura minggu ini, yang dihadiri oleh 5.000 penduduk asli Papua Barat dari tujuh wilayah. [Baca Resolusi Kongres].

Kongres ini diadakan sebagai tanggapan terhadap pertemuan puncak para pemimpin ULMWP di Port Vila di mana pengumuman para pemimpin bahwa mereka telah membubarkan pemerintahan sementara ULMWP secara sepihak membuat marah banyak orang.

“ULMWP secara resmi telah memulihkan istilah ‘pemerintahan sementara’ yang telah dihapus melalui proses inkonstitusional yang terjadi pada KTT ULMWP-II di Port Vila, Vanuatu [pada bulan Agustus],” kata ketua terpilih kongres UNMWP Buchtar Tabuni.

Pada pertemuan tersebut, Pendeta Edison Waromi terpilih sebagai perdana menteri dan Diaz Gwijangge, S.Sos sebagai ketua Dewan Kehakiman.

Tabuni mengatakan, pengangkatan pimpinan eksekutif, legislatif, dan yudikatif serta pembentukan badan konstitusional dan ad hoc akan berlangsung selama lima tahun – mulai tahun 2023 hingga 2028 – sebagaimana diatur dalam konstitusi ULMWP.

Dihormati melalui pemilihan, Wenda yang berbasis di Inggris dan terkenal di Pasifik Selatan, mengundurkan diri sebagai pemimpin ULMWP dan Menase Tabuni ditunjuk sebagai presiden.

Terpilihnya Menase Tabuni direncanakan ULMWP untuk menjaga kehadiran dan solidaritasnya dengan masyarakat Papua di lapangan.

“Kita harus melakukan ini dari dalam West Papua serta berkampanye di komunitas internasional,” ujarnya saat itu.

Wenda mengatakan dia merasa terhormat telah terpilih sebagai presiden ULMWP pada “kongres bersejarah” di Port Numbay [Jayapura]. [Baca disini]

Ia berkata bahwa ia dan Pendeta Waromi menjalankan mandat dari masyarakat dengan sangat serius dan bersama-sama mereka akan terus bekerja untuk membebaskan masyarakatnya. [W]

Sumber asli disini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *