WAMENA, Westpapuanews.Org — Kematian Michelle Kurisi Doga [Misel] di tangan TPNPB Batalyon Egisu Kodap III Ndugama pada 28 Agustus 2023 meninggalkan tanda tanya besar. Pertama, apa tujuan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [kemudian menjadi kader Partai Gerindra] itu masuk ke kabupaten Nduga yang merupakan daerah konflik?
Kedua, siapa yang mendorong Misel pergi ke Nduga karena tidak mungkin secara pribadi dia ‘membawa diri’ masuk ke daerah konflik tanpa disuruh atau dibeking oleh kekuatan tertentu dari balik layar.
Paling tidak ada empat petunjuk yang bisa dirujuk untuk membaca tujuan Misel masuk ke kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Petunjuk lainnya berupa video interogasi terhadap Misel sesaat sebelum terbunuh tidak bisa memberi petunjuk karena hanya berisi penggalan kalimat: ‘Jadi saya ikut di The Spirit of Papua. Disana kaka Samuel mereka dibina oleh…’ [Lihat Video disini]
Pertama, berdasarkan artikel Uztadz Ismail Asso di website Nokenwene.com berjudul ‘Sosok Michelle Kurisi Doga di Mata Ustadz Ismail Asso’. Di artikelnya Ismail menyebutkan, ketika bertemu Misel di Wamena, dia pernah mengatakan ingin pergi ke Nduga bertemu Egianus Kogoya karena merasa kasihan sama pilot asal New Zealand yang disandera.
“Pada saat duduk ngobrol minum kopi itu dia bilang katanya mau ketemu Egianus Kogoya karena merasa kasihan sama Pilot asal New Zealand yang disandera.
Saya hanya sampaikan jangan cari sesnsasi, itu tugas Polisi dan TNI,” tulis Ismail Asso di Nokenwene.com. [Baca disini].
Kedua, berdasarkan ungkapan duka Ibu kandung Misel bernama Eliz Ibeth Howay di akun Facebook-nya pada Kamis [31/8].
Ibunda Misel yang diketahui berprofesi sebagai tenaga medis menyebutkan Misel sempat meminta ijin pergi ke Kabupaten Nduga untuk bebaskan sandera Pilot Susi Air dari tangan TPNPB.
“Cat [chat] terakir [terakhir] dengan mama cuma ijin untuk pergi bebaskan sandra [sandera] pilot Susy [Susi] Air di Dugama [Ndugama] tempat Egianus Kogoya dan benar kau pergi [demi misi kemanusiaan] dan nyawamu habis di tangan Egianus,” tulis Ibu Eliz.
Hasil tangkap layar status Ibunda Misel kemudian viral di platform X [sebelumnya Twitter] dan Whatsapp. Tetapi ketika media ini melakukan penelusuran ke akun Facebook Eliz Ibeth Howay Mandosir pada Jumat [1/9], status tersebut telah dihapus. [Baca disini].
Ketiga, berdasarkan data Papua Intelligence Service [PIS] TPNPB yang dirilis tanggal 14 Juli 2023, diketahui bahwa Misel masuk ke Nduga menggunakan pesawat Susi Air dengan nama dr. Marini di manifest penumpang.
“Pagi ini [14/7], Ibu Michelle Kurisi sedang ke Keneyam kabupaten Nduga dengan menggunakan nama samaran penumpang ‘dr Marini’.
Buat warga Nduga hati-hati karena perempuan ini berbahaya, utusan Jakarta dengan misi besar,” demikian laporan PIS di Timika.
PIS menggunakan istilah ‘Utusan Jakarta dengan misi besar’ untuk merujuk pada beberapa hal, diantaranya upaya Jakarta untuk membebaskan sandera pilot Susi Air tidak melalui negosiasi resmi antara pemerintah dan pihak TPNPB.
Keempat, Ketika tiba di Keneyam, Misel yang pernah magang di Badan Intelijen Negara [BIN] pada tahun 2018 itu ditolak warga Nduga. Penolakan itu diungkapkan oleh Misel sendiri di akun Instagram @michellekurisidoga pada Selasa [22/8] melalui kisah ‘Batu Menangis’.
“Ketika saya turun dan langsung berhadapan dengan masyarakat yang sudah tidak percaya kepada negara, masyarakat yang sudah sakit hati terhadap bangsa Indonesia, semua supir menolak mengantarkan saya karena sudah ada peringatan bahwa perempuan atas nama Michelle Kurisi Doga harus kembali…” [Baca disini].
Sumber media ini di Keneyam menyebutkan, masyarakat Nduga dan TPNPB sudah mengetahui tujuan sebenarnya Misel ke Nduga berkedok ‘misi kemanusiaan’. “
Dari keempat petunjuk yang disebutkan dapat disimpulkan bahwa ‘Michelle Kurisi Doga pergi ke Kabupaten Nduga dengan misi utama pembebasan sandera pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens dari tangan TPNPB.’
Penggunaan nama samaran ‘dr Marini’ bisa dianggap sebagai cara intelijen negara, khususnya BIN, menghilangkan jejak ketika seorang mata-mata disusupkan ke daerah konflik untuk misi tertentu.
Pertanyaannya, siapa yang mendorong Misel, cucu Kepala Suku Alex Doga itu membawa misi tersebut ke Nduga? Apakah dia ditugaskan, didorong dan dibeking oleh aparatus lembaga tertentu di negara ini?
Karena terasa janggal, Misel yang pernah magang di BIN dan dikenal dekat dengan petinggi Polisi dan Tentara itu berusaha secara pribadi membebaskan pilot Susi Air dari tangan TPNPB.■
Pingback: Ones Suhuniap minta Polisi berhenti memfitnah KNPB terkait pembunuhan Michelle Kurisi Doga – Westpapuanews.Org
Pingback: Militan KNPB Balim Barat bukan pelaku pembunuhan Michelle Kurisi Doga – Westpapuanews.Org
Pingback: Pilot Susi Air disebut ada di Pos TPNPB Alguru, TNI langsung lempar granat – Westpapuanews.Org
Pingback: Tiga prajurit gugur di medan juang, KOMNAS TPNPB umumkan duka nasional – Westpapuanews.Org
Pingback: Nasib Pilot Mark Mehrtens Usai Tragedi Michelle – Westpapuanews.Org