Letkol Mar Alex Zulkarnain dan pasukannya bunuh 5 OAP Jemaat Gereja Kingmi Papua di Yahukimo

Lima OAP yang dibunuh oleh Letkol Mar Alex Zulkarnain dan pasukannya di Kali Braza Dekai Yahukimo adalah Jemaat Gereja Kingmi Papua, bukan anggota TPNPB / INTERNET

DEKAI, Westpapuanews.Org — Lima Orang Asli Papua [OAP] yang dibunuh oleh TNI Yonif 7/Marinir pimpinan Letkol Mar Alex Zulkarnain di Kali Braza, Dekai Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Rabu [13/9] ternyata bukan anggota TPNPB.

Ke-5 korban itu, Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kaраі Payage, adalah Jemaat Gereja Kingmi Papua yang baru berusia antara 15-18 tahun.

Fakta ini dikatakan Ketua Persekutuan Gereja Gereja Yahukimo atau PGGY, Pendeta Atias Matuan kepada Jubi.id pada Jumat [15/9].

“Kami dapat menyampaikan bahwa mereka bukanlah anggota TPNPB. Mereka adalah pemuda kampung. Mereka biasa mengantar makanan ke kampung. Setelah membelinya di Dekai. Saat mereka hendak ke kampung, mereka jalan  tanpa bawa alat tajam atau senjata, tetapi aparat keamanan Indonesia langsung menembak mereka hingga meninggal dunia,” kata Matuan seperti dikutip dari Jubi.id.

Menurut Matuan, pihak keluarga kelima korban juga telah menerangkan bahwa Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kaраі Payage bukan anggota  TPNPB.

“Mereka anak-anak pemuda dari kampung, mereka rata-rata putus sekolah,” katanya.

Jenazah ke-lima OAP korban pembunuhan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum [TPU] Kilo Enam di Dekai.

Hibur Janda Pratu Agung Pamuji Laksono dan keluarga

Pembunuhan tragis terhadap Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kaраі Payage disinyalir merupakan pembalasan Dansatgas Yonif 7/Marinir Letkol Mar Alex Zulkarnain dan anak buahnya atas tewasnya Pratu Mar Agung Pamuji Laksono di tangan TPNPB beberapa waktu lalu. [Baca disini].

Pembunuhan ini dinilai merupakan pembalasan bermotif rasial-genosida oleh Dansatgas Yonif 7/Marinir Letkol Mar Alex Zulkarnain untuk menghibur istri Pratu Agung Pamuji Laksono yang sedang hamil 6 bulan dan keluarga besarnya di RT 10 RW 01 Desa Tegowanu Kulon, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. [Baca disini]

Sebelumnya, demi membalas kematian Pratu Agung Pamuji Laksono dan menghibur keluarga besarnya di Jawa Tengah, Dansatgas Yonif 7/Marinir Letkol Mar Alex Zulkarnain dan anak buahnya telah membakar rumah-rumah penduduk di sekitar Pos Marinir dan memaksa mereka menjadi pengungsi.

Fakta kejahatan ini yang langsung dibantah oleh Kapolda Papua Mathius D Fachiri. Untuk menenangkan warga di tempat pengungsian, Fachiri memerintahkan Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto, S.Sos, M.M, membawa Sembako ke empat titik tempat pengungsian tetapi secara tegas pengungsi menolak Sembako tersebut karena takut diracuni.

Indonesia dikenal sebagai satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki musuh militer, tetapi terus mempersenjatai diri untuk berperang melawan penduduknya sendiri. [Baca disini]. [W]

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *