WAMENA, Westpapuanews.Org — Pasukan Brigade Mobil [Brimob] Polda Papua dengan bantuan TNI dilaporkan telah menyerang warga sipil di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua [sekarang Provinsi Papua Pegunungan] menggunakan Drone Blowfish A3 berbentuk Helikopter mini yang dibuat oleh pabrik UAV Ziyan asal China. [Lihat Ziyan UAV].
Laporan penyerangan bermotif balas dendam rasial dan genosida terhadap Orang Asli Papua [OAP] itu terjadi pada akhir 2021 dan terekam dalam laporan video investigasi bertajuk Paradise Bombed dan artikel berjudul Free-Fire Zone, West Papua atau Zona Bebas Ledakan, Papua Barat.
Laporan investasi itu menyebutkan, drone kopter Blowfish A3 telah memaksa 2.000 penduduk OAP mengungsi dari kampung halaman mereka di Kiwirok dan setidaknya 297 OAP terbunuh secara langsung atau tidak langsung. Fakta ini bertolak belakang dengan klaim Indonesia melalui BuzzeRp Joko Widodo bahwa ‘Drone copter Blowfish A3 akan digunakan untuk berburu OPM/KKB di Papua’.
Dikutip dari berbagai sumber, Drone Copter Blowfish A3 dibuat oleh perusahaan asal China, yakni Zhuhai Ziyan yang berbasis di Provinsi Guangdong.
Ia memiliki dimensi 1940 x 470 x 710 mm dengan kecepatan jelajahnya ada di rentang 50 – 70 km per jam dan kecepatan maksimum 145 km per jam. Drone ini dapat terbang hingga batas toleransi kecepatan angin di level 7 [17 meter per detik].
Drone ini bertenaga listrik dan memiliki berat total 40 kg. Untuk sebuah operasi militer di daerah terpencil, drone ini dapat membawa 15 kg roket mini mematikan atau magasin 8 tabung vertikal untuk mortir kaliber 60 mm atau granat 81 mm untuk mengebom pada ketinggian minimal 300 meter dari sasaran di permukaan.
Blowfish A3 pertama kali diperkenalkan dalam ajang MAKS 2019 di Rusia. Kategori drone ini termasuk ke dalam mini VTOL [vertical take-off and landing]. Saat diperkenalkan, status Blowfish A3 masih dalam pengembangan bersama Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab.
Tertarik dengan Blowfish A3 saat pameran, Indonesia akhirnya memutuskan untuk membeli drone kopter Blowfish A3 secara rahasia dari pabrik UAV Ziyan. Tidak diketahui pasti kapan drone ini dibeli, tetapi jejaknya muncul pada operasi pengeboman penduduk Kiwirok pada 2021.
Pengeboman OAP di Kiwirok menggunakan Drone Copter Blowfish A3 merupakan bentuk ketidakmampuan TNI dan Polri menghadapi TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Brigjen Lamek Alipki Taplo.
BACA JUGA : Balas kematian Pratu Agung Pamuji Laksono, Militer Indonesia tembak mati 5 warga sipil OAP di Yahukimo
Tujuan lainnya adalah untuk menghibur para korban warga pendatang yang terpaksa harus mengungsi ke tempat lain meninggalkan zona nyaman [makan-minum, beranak-pinak, bisnis] mereka di Pegunungan Bintang.
Indonesia dikenal sebagai satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki musuh militer, tetapi terus mempersenjatai diri untuk berperang melawan penduduknya sendiri. [Lione]
Pingback: Ini alasan TPNPB Bakar Pasar Yapimakot dan 7 Kios milik warga Buton di Serambakon – Westpapuanews.Org
Pingback: Ini 3 warga sipil OAP di Oksibil yang ditembak TNI-Polri, salah satunya bocah berusia 12 tahun – Westpapuanews.Org
Pingback: Balas kematian Bripda Rudi Agung, Satgas Ops Damai Cartenz tembak 2 warga sipil OAP di Oksibil, 91 mengungsi – Westpapuanews.Org
Pingback: TPNPB Kodap 35 Bintang Timur sergap Brimob di Serambakon, Bripda Rudi Agung tewas – Westpapuanews.Org
Pingback: Letkol Mar Alex Zulkarnain dan pasukannya bunuh 5 OAP Jemaat Gereja Kingmi Papua di Yahukimo – Westpapuanews.Org