OKSIBIL, Westpapuanews.Org — Ternyata ada 3 warga sipil Orang Asli Papua [OAP], sebelumnya diberitakan 2 orang, yang ditembak TNI Polri [Satgas Ops Damai Cartenz] di Oksibil sebagai pembalasan atas kematian Bripda Rudi Agung, pembakaran pasar dan 7 kios milik warga Buton oleh TPNPB Kodap 35 Bintang Timur pada Senin [18/9]. Pembalasan itu diketahui bermotif rasisme dan genosida terhadap OAP.
Tiga warga sipil OAP yang ditembak itu masing-masing seorang bocah bernama Dobalikus Bitdana [12] ditembak di lengan kiri, Regina Bitdana [50] mengalami luka tembak di atas pergelangan kaki sebelah kiri dan Jonas Kalakmabin [35] tertembak pada mata kaki sebelah kiri. Ketiga korban sedang berada di RSU Oksibil untuk menjalani perawatan medis.
Tidak hanya menembak 3 warga sipil OAP, kebrutalan Satgas Damai Cartenz juga berhasil meneror warga sipil OAP lainnya sehingga saat ini setidaknya ada 91 warga yang mengungsi ke hutan. [Baca disini]
Jubir Militer TPNPB Sebby Sambom membantah pemberitaan beberapa media kolonial yang menyebutkan tiga warga sipil OAP itu ditembak pihak TPNPB.
“[Tiga] warga sipil di Pegunungan Bintang [itu] ditembak Militer dan Polisi Indonesia, bukan oleh Pasukan TPNPB. Oleh karena itu kami sampaikan bahwa [sesuai] laporan warga dan Pasukan TPNPB bahwa karena Pasukan TPNPB sudah Tembak mati seorang Anggota Polisi [Brimob], maka Anggota TNI-Polri yang lain frustrasi dan menembak sembarang, akibatnya tembakan anggota TNI/Polri yang kena masyarakat,” jelas Sebby.
Dikatakan Sebby, TPNPB bisa memberikan pembuktian hukum karena saksi korban masih hidup. Oleh karena itu dia meminta media yang menyebutkan TPNPB pelaku penembakan untuk verifikasi dan republish pemberitaan mereka.
Pada Senin [18/9] TPNPB Kodap 35 Bintang Timur pimpinan Brigjen Ananias Ati Mimin menyergap Satuan Brimob Satgas Damai Cartenz di Kampung Yapimakot, distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. [Baca disini].
Penyergapan itu menyebabkan Bripda Rudi Agung dari Brimob Polda Sulawesi Utara tewas di RSU Oksibil setelah dievakuasi dari lokasi baku tembak untuk mendapat pertolongan medis.
Akhir 2021 lalu, akibat tidak mampu berhadapan dengan TPNPB, Brimob dan TNI membombardir Ibukota distrik Kiwirok dan beberapa kampung di sekitarnya menggunakan Drone Copter Blowfish A3 buatan China dan roket buatan Serbia. [Baca disini].
Laporan investigasi Jurnalis Australia Kristo Langker menyebutkan, drone Copter Blowfish A3 buatan China dan roket buatan Serbia yang digunakan TNI Polri dalam serangan brutal telah memaksa 2.000 penduduk OAP mengungsi dari kampung halaman mereka di Kiwirok dan setidaknya 297 OAP terbunuh secara langsung atau tidak langsung. [Lihat Video disini]
Indonesia dikenal sebagai satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki musuh militer, tetapi terus mempersenjatai diri untuk berperang melawan penduduknya sendiri. [W]
Pingback: Serahkan Rp 1,5 M sambil cium tangan Tami Ondah, Kasatgas Ops Damai Cartenz janji balas kematian Briptu Rudi Agung – Westpapuanews.Org
Pingback: Ditembak TPNPB, Maskapai Trigana Air hentikan penerbangan ke Oksibil selama 1 Minggu – Westpapuanews.Org
Pingback: Ini data 91 pengungsi warga sipil OAP di hutan sekitar Oksibil – Westpapuanews.Org
Pingback: 9 Imigran Indonesia diselamatkan Satgas Damai Cartenz dari Serambakon, 91 OAP diteror jadi pengungsi – Westpapuanews.Org
Pingback: Ini alasan TPNPB Bakar Pasar Yapimakot dan 7 Kios milik warga Buton di Serambakon – Westpapuanews.Org