Refleksi Minggu, 4 Oktober 2020
KEBENARAN TIDAK PERLU DIBELA, KEBENARAN MEMBELA DIRINYA SENDIRI
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman
“Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Yesus Kristus hadir dalam dunia dinamika realitas hidup umat Tuhan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di bumi dengan kuasa dan kekuatan kebenaran ilahi dengan misi yang mulia yaitu untuk membebaskan dan memerdekakan manusia dari belenggu kuasa Iblis, kuasa dosa dan juga untuk mendamaikan Allah dengan manusia dan mendamaikan manusia dengan manusia serta memulihkan seluruh karya TUHAN yang tercemar karena kuasa Iblis dan dosa.
Yesus Kristus memberikan kepastian jaminan pengharapan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya dengan kekuatan kebenaran ilahi. “…semua orang yang meneri-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).
Yesus Kristus memastikan dan memberikan jaminan kepastian keselamatan dan hidup kekal dengan kuat kuasa kebenaran, bahwa tidak ada jalan lain untuk memiliki Kerajaan Allah. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang yang datang kepada kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Rasul Paulus menegaskan kembali perkataan Yesus Kristus. “…keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (baca: Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).
Kekuatan dan kuasa kebenaran Yesus Kristus juga memberikan jaminan kepastian dan perdamaian abadi antara Allah dengan manusia dan antara manusia dengan manusia. Perdamaian melalui kuasa kebenaran Allah yang diberikan dan dimeteraikan dengan kuasa Roh Kudus kepada kita tetap kekal dan abadi sebagai milik dan harta surgawi. Karena itu, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9).
Kebenaran Allah yang membebaskan dan memerdekakan kita dari kuasa Iblis dan dosa itu perlu kita kejar, cari dan mendapatnya, memeluknya dan memeliharanya serta menghidupinya dalam kehidupan dan hidup kita sehari-hari. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
Saudara-saudara seiman yang Tuhan Yesus Kristus berkati dan kasihi. Belakangan ini kita dijamu dengan berbagai berita dan informasi di berbagai media dan tertutama media elektronik, cetak, radio, TV dan medsos (media sosial). Penguasa Indonesia mengaku diri pemilik kebenaran, tetapi kebenaran palsu untuk kepentingan diri mereka sendiri. Pemerintah membuat media-media palsu dan menulis berita-berita palsu tentang ketidakadilan, kejahatan dan kekerasan negara yang terjadi Papua selama 58 tahun sejak 1 Mei 1963.
Media provokasi dan propaganda dibuat oleh penguasa dan menebarkan berita-berita palsu yang mengadu domba umat Tuhan di Tanah Papua. Penguasa selalu tampil sebagai pemilik kebenaran, tetapi sebenarnya palsu.
Sebagai contoh. Saya ambil dua berita provokasi dan adu-domba terhadap umat Tuhan di Tanah Papua. Berita ini dimuat dalam Jurnalpatrolinews di BaBe:
- Agus Kosay Menilai ULMWP Berlebihan Meski Tidak Berhasil.
- Ancaman Lengserkan Benny Wenda dari Tahta Nyaman Kursi ULMWP.
Saudara-saudara sebagai orang-orang kudus yang percaya kepada Yesus Kristus dan yang berdiri kokoh serta memegang teguh pada kebenaran Allah yang memerdekakan dan mendamaikan itu, jangan terpengaruh, terprovokasi dan diadudomba oleh orang-orang yang dipakai Iblis untuk merusak dan memecahbelah umat Tuhan yang sudah dipersatukan dan didamaikan oleh Yesus Kristus melalui kuasa kebenaran-Nya.
Orang-orang kudus dan imamat rajani, mari kita, “sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” (Filipi 2:5).
Kuasa kebenaran Allah tidak hilang dan kalah oleh pedang para prajurit Romawi. Kuasa kebenaran Allah tidak hilang karena satu paku di Yesus dan dua paku di tangan kiri dan kanan Yesus. Kuasa kebenaran Allah hilang hilang karena mahkota duri di kepada Yesus. Kuasa kebenaran Allah tidak dapat dikalahkan oleh dusta para imam dan ahli Taurat. Yesus berkata: “Sudah Selesai” (Yohanes 19:30). Karena kuasa kebenaran memerdekakan kita.
Saudara-saudara, percayalah dan berdiri teguh pada kebenaran dan jangan takut dan jangan ragu. “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Saudara-saudara, kebenaran Yesus membela kita. Kebenaran Yesus membebaskan kita. Kebebaran Yesus mendamaikan kita. Kebenaran Yesus membuat kita laki-laki dan perempuan yang berharga dan terhormat. Kebenaran Yesus membuat kita menjadi kaki-laki dan perempuan yang bermartabat dan terhormat. Bukan kita membela kebenaran, tetapi kebenaran membela kita dan menjadi orang-orang terhormat dan terpandang. Kebenaran adalah Yesus sendiri. Yesus berkata: “Akulah kebenaran” (Yohanes 14:6).
Tuhan Yesus memberkati
Dari Ita Wakhu Purom, Minggu, 4 Oktober 2020