Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Membangun Kekuatan Rakyat – Bagian 3

SAMORA MACHEL

III. Pusat Penyebaran Garis Perjuangan Kita

Terlepas dari fungsinya, setiap pusat perjuangan kita, seperti pendidikan, kesehatan, pusat pengasuhan anak, pos perdagangan, koperasi atau detasemen, basis atau distrik, semuanya memiliki tugas pokok yang sama sebagai pusat penyebar luasan garis politik dan cara hidup baru kita, sebuah model masyarakat baru yang sedang dibangun dan hubungan-hubungan sosial yang baru antar manusia.

Bagaikan cahaya di kegelapan malam yang menerangi jalan kedepan, pusat-pusat perjuangan kita menunjukkan kepada massa rakyat bagaimana masyarakat baru itu diciptakan. Ini berarti pusat perjuangan kita adalah agen yang dinamis untuk mengubah pemikiran rakyat dan kekuatan pendorong dalam memobilisasi hukum alam dan sumberdaya alam bagi peningkatan kesejahteraan hidup rakyat.

Dalam proses mengubah manusia dan masyarakat, kita menghadapi banyak hambatan.

Tugas kita adalah mengubah penduduk yang jumlahnya sangat banyak, kaya dengan keaneka ragaman, dari Rovuma sampai Maputo, dari pelosok Tete yang paling jauh sampai Samudra India, yang menyusun Rakyat kita. Ada kaum tua yang masih diselimuti tradisi-tradisi kuno dan ada kaum muda yang dibentuk oleh nilai-nilai kolonialisme dan kapitalisme yang menyesatkan. Kaum perempuan kita selama berabad-abad ditindas oleh masyarakat, inisiatif mereka menjadi lumpuh. Para pengacara, ahli teknik, pakar sosiologi, ahli ekonomi dan intelektual yang sudah terindoktrinasi dengan pemikiran borjuis yang menganggap hina buruh-buruh kasar dan menganggap diri mereka sebagai kelas yang berkuasa yang tidak perlu belajar lagi, datang bergabung masuk perjuangan kita. Tetapi kita juga melihat banyak petani buta huruf yang pengalamannya tentang dunia terbatas pada desa mereka, dan yang pada diri mereka kekuasaan kolonial telah menanamkan pemikiran bahwa mereka adalah orang yang bodoh yang tidak mampu untuk berpikir atau berinisiatif. Dari pabrik-pabrik dan pertambangan-pertambangan, kilang-kilang penggergajian kayu dan perkebunan-perkebunan, dari industri pengangkutan, kelas buruh yang sedang tumbuh bergabung dengan kita, dengan membawa kesadaran kelas yang rendah dan belum mampu mengambil peranan memimpin dalam proses transformasi masyarakat. Dari dinas-dinas pelayanan dan kantor kantor pemerintahan, dari bisnis dan bank-bank bergabung pegawai-pegawai negeri dan pegawai-pegawai kantoran yang telah dihinggapi mentalitas borjuis kecil.

Kota-kota dan desa-desa sepertinya mengirimi kita gelombang-gelombang manusia dengan ciri-ciri mereka sendiri.

Biasanya kehidupan di daerah pedesaan itu tidak terorganisir, tidak mengenal perencanaan atau ketepatan waktu, sangat dikuasai oleh kebiasaan dan adat lama yang menghambat kemajuan dan mematikan prakarsa. Bagi kaum tani, kekuasaan berarti pemerintahan asing yang membuat kehadirannya terasa melalui Kartu Tanda Penduduk dan pajak yang dipaksakan, melalui kerja paksa dan harga rendah yang dibayarkan untuk hasil-hasil pertanian yang diproduksi dengan susah payah, lengkap dengan pukulan palmatoria dan hinaan. Teror mematikan inisiatif. Manusia hidup dalam keadaan kontradiksi permanen dengan alam, yang tidak mereka kenal dan menakutkan mereka, dan dengan Negara yang menghisap, menindas, dan merendahkan kemanusiaan mereka. Hubungan sosial mereka tidak jauh melampaui desa tempat mereka tinggal, dan kebanyakan hanya meluas sebatas kelompok bahasa mereka sendiri.

Di kota-kota kolonialis kapitalis perjuangan untuk bertahan hidup itu sangat hebat, yang akhimya memaksa rakyat untuk bersikap mementingkan diri pribadi dan kompetitif. Sikap ambisius dan usaha mengeksploitasi orang lain semakin menghancurkan kepercayaan antar manusia, membuat satu sama lain memandang sesama sebagai saingan. Pegawai swasta dan negeri melakukan fitnah dan tipu daya terhadap rekan-rekan sendiri supaya mendapatkan promosi.

Atasan diutamakan, segala sesuatu dilakukan supaya disukai atasan, persekutuan dibuat untuk melawan orang lain dan manusia menjadi menghina diri sendiri untuk mempertahankan hidup setiap harinya. Budaya kolonialis kapitalis mengembang-biakkan selera yang korup dan merendahkan kemanusiaan yang menempatkan manusia setingkat dengan binatang. Nafsu untuk berkuasa dan mendapatkan kemewahan yang ditegakkan di atas ekploitasi dan penghinaan terhadap sesama manusia secara terus menerus ditanamkan pada setiap orang.

Gelombang penindasan fasis kolonial masih mendominasi penduduk desa-desa dan terutama kota-kota. Kegiatan-kegiatan PIDE jelas-jelas ditujukan untuk menciptakan suatu sistem teror permanen dalam masyarakat, untuk membuat mereka mau menerima eksploitasi dan dominasi sebagai nasib dan takdir.

Perjuangan yang sedang kita lancarkan dan kemenangan-kemenangan yang kita dapatkan dengan nyata memperlihatkan bahwa nasib atau takdir seperti itu tidak ada dan bahwa kita manusia mampu untuk mengubah masyarakat dan menciptakan Kehidupan Baru.

Inilah sebabnya mengapa semakin banyak orang mendukung FRELIMO. Semua orang membenci musuh, penindasan dan penghinaan, eksploitasi dan teror, walaupun pengertian mereka tentang siapa musuh itu bisa tidak jelas. Setiap orang merindukan kebebasan dan bersedia berkorban untuk itu, walaupun belum tahu apa isinya secara tepat. Setiap orang menginginkan sebuah dunia yang berbeda, walaupun mereka sendiri tidak bisa mengatakan seperti apa perbedaannya.

Jadi, dengan ketidakjelasan, penuh dengan keraguan dan ketidakpastian, dengan keburukan dan kekurangan, adat istiadat yang tidak lagi tepat dengan keadaan dan kebiasaan-kebiasaan yang hina, terperangkap sukuisme dan individualisme, dengan inisiatif yang dimatikan dan takut berpikir, dengan sikap rendah diri yang diwariskan dan dipaksakan, orang-orang mendatangi FRELIMO mencari jawaban yang pasti dan jalan yang tepat.

Tugas kita adalah mengintegrasikan setiap orang dan mengubah mereka menjadi pelayan Rakyat, pejuang yang membela kepentingan massa yang terhisap, militan yang memperjuangkan pembebasan nasional.

Tidak ada mujizat yang akan menolong kita dalam tugas berat ini. Proses perubahan itu dijalankan oleh manusia, oleh kita sendiri, yang secara terus menerus berjuang melawan segala keterbatasan kita. Jika kita mau mengubah diri kita dan orang-orang yang setiap hari menggabungkan diri dengan kita, maka kita harus berorganisasi, yang berarti kita harus memiliki aparatus, yakni struktur-struktur yang diperlukan untuk menjalankan garis politik kita.

Tanpa organisasi kita tidak mungkin mengubah diri kita, dan sebaliknya, kita akan menjadi tertahan oleh beban berat adat kebiasaan dan selera yang berasal dari dalam wilayah musuh.

Berorganisasi berarti pertama-tama harus memiliki struktur. Struktur-struktur ini adalah kehadiran FRELIMO di tengah-tengah kita. Mereka menunjukkan apa tugas-tugas kita, bagaimana tugas-tugas itu berhubungan dengan tugas lain, dan bagaimana dengan cara ini kita menjadi bagian dari tubuh FRELIMO. Tanpa struktur-struktur ini, yaitu tanpa integrasi ke dalam FRELIMO, kita hidup terisolasi, seperti kaki yang terlepas dari tubuh. Jelas bahwa setinggi apa pun pintarnya, sekeras apapun kerjanya, sedinamis apapun, dan sekuat apapun pengabdiannya, satu orang yang sendirian tidak mungkin bisa melakukan kerja suatu pusat dimana ia tinggal.

Struktur menyediakan kita cara-cara untuk membagi tugas di antara kita. Struktur menyediakan sarana yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi dalam kerja dan kehidupan kita.

Melalui struktur kita persoalan-persoalan kita didiskusikan dan ditemukan cara-cara menerapkan garis politik kita secara kreatif pada setiap keadaan konkret yang kita hadapi. Di dalam kerangka struktur kitalah kita membetulkan metode-metode kerja kita.

Struktur adalah sarana untuk mendemokratiskan cara hidup, karena melibatkan setiap orang dalam penyelesaian persoalan secara terorganisasi dan kolektif.

Ketika kita melibatkan semua orang dalam proses penyelesaian persoalan, ketika kita membuat setiap orang bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi, kita mengkolektifkan kepemimpinan, mengkolektifkan kehidupan kita.

Tetapi struktur tidak jatuh dari langit. Struktur adalah produk keadaan dan menjawab kebutuhan praktis. Dengan kata lain, struktur harus fungsional, menjawab kebutuhan-kebutuhan dan situasi-situasi khusus dari suatu-pusat perjuangan kita. Struktur harus memungkinkan adanya pembagian dan koordinasi tugas pusat dan rnenjalankan tugas utama kita serta tugas-tugas revolusioner lainnya.

Jelas kita tidak hidup dalam situasi yang tetap: perkembangan perjuangan dan tindakan musuh kita terus menerus mengubah keadaan kita. Situasi yang berkembang dan kondisi yang berubah mengharuskan struktur untuk melakukan penyesuaian. Struktur harus disesuaikan dengan kehidupan; kehidupan jangan dijadikan obyek dari struktur. Ini berarti struktur harus luwes sehingga selalu dapat disesuaikan dengan keadaan nyata.

Fungsi struktur adalah menjalankan kontinuitas dan pengembangan kerja, yakni membuat kita bisa menyelesaikan tugas-tugas secara benar dalam kondisi apapun. Dengan kata lain, struktur harus dinamis, mengalirkan energi yang membuat mesin bergerak.

Tetapi struktur itu juga manusia, tanpa manusia struktur hanyalah gambar yang dibuat di atas kertas atau kanvas dengan berbagai tingkat keahlian. Kesalahan dan penyimpangan sering terjadi ketika revolusi berjalan, meskipun garisnya sudah jelas dan struktur-strukturnya memadai. Kesalahan dan penyimpangan ini penyebabnya adalah kelemahan kita.

Perkembangan Revolusi kita, perluasan dan konsolidasi perjuangan bersenjata kita mengakibatkan munculnya kontradiksi baru. Setiap langkah maju selalu menimbulkan reaksi, Revolusi selalu dilawan oleh kontra revolusi.

Kontradiksi utama yang muncul di antara kita pada tahap sekarang ialah antara kebutuhan keadaan dengan kemampuan kerja kita.

Perjuangan, penegakan kekuasaan rakyat, berkembang lebih cepat daripada kesadaran dan kemampuan kerja kader’kader kita, yang punya tugas untuk mengarahkan, menyalurkan, dan menanamkan dinamika [dinamizar] pada keseluruhan proses.

Ciri utama kontradiksi ini adalah ketidakmampuan struktur struktur di sebagian pusat perjuangan kita untuk menyelesaikan dengan tepat bermacam-macam masalah yang muncul, kesulitan yang mereka hadapi dalam mendefinisikan dan merencanakan tugas, dan kenyataan bahwa pusat-pusat perjuangan ini menghadapi kesulitan dalam menyatukan dan mengubah semakin banyak orang yang dipercayakan kepada mereka, yang berarti semakin banyaknya penduduk yang menjadi tanggung jawab mereka.

Tetapi kita semua punya garis pembimbing yang jelas, garis yang telah kukuh menghadapi ujian praktek, yakni garis FRELIMO, yang mencakup semua segi kehidupan kita dan semua sektor perjuangan kita. Dengan melakukan analisis yang kreatif terhadap garis politik kita, kita bisa mendapatkan pemecahan yang tepat untuk setiap keadaan konkret yang kita hadapi. Struktur-struktur kita berkembang sesuai dengan keadaan dan kita harus selalu mengorganisasikan diri kita. Massa rakyat bersama kita, kita punya struktur dan garis politik.

Jadi di manakah letaknya kontradiksi itu? Bagaimana kita bisa menyelesaikan kontradiksi untuk rnemajukan perjuangan ke tahap yang lebih tinggi? Jawabannya terletak pada para responsavel, yang merupakan faktor penentu dalam penerapan garis politik dan aktivitas struktur struktur kita.

Kita bertanya-tanya mengapa para responsavel veteran perjuangan itu, yang telah membuat kita menjadi seperti sekarang ini melalui banyak pengorbanan, membiarkan diri mereka terseret keadaan?

Penyebab utama dari keadaan ini adalah semangat kemenangan dan rasa percaya diri yang berlebihan.

Kemenangan-kemenangan besar yang telah kita raih, bukan hanya di medan perang tetapi juga dalam mengenyahkan kekuatan reaksioner dan menghancurkan penyusupan musuh, dan juga dalam rekonstruksi nasional, telah membuat sebagian kawan hanya melihat kemenangan terus menerus, meremehkan kekuatan lawan dan menganggap setiap keadaan “normal” dan “baik,” tidak pernah belajar dari kemunduran atau belajar bagaimana cara mengatasi keterbatasan-keterbatasan kita.

Oleh karena itu kawan-kawan ini tidak lagi mempelajari garis politik kita, karena beranggapan bahwa mereka telah mengetahui segalanya, seperti yang dibuktikan oleh kemenangan-kemenangan itu. Akibatnya analisis garis politik ditinggalkan, kita menjadi kurang paham tentang kesalahan-kesalahan, penyimpangan-penyimpangan terhadap garis politik kita, dan dengan demikian menjadi tidak mampu mendeteksi dan kurang tajam memahami penyusupan ideologi, moral, dan fisik oleh musuh.

Mareka mengabaikan studi ilmiah dengan pikiran bahwa mereka telah mengetahui segalanya, khususnya karena kemenangan telah membuktikannya. Tetapi kemajuan perang dan rekonstruksi nasional menuntut kita semua meningkatkan kemajuan pengetahuan ilmiah kita. Sikap mengabaikan ini akan menghambat kemajuan kita, padahal semua yang tidak bergerak maju akan membusuk.

Mereka berhenti mempelajari kekuatan musuh karena yakin bahwa mereka telah mengetahuinya, seperti dibuktikan oleh kemenangan. Tetapi manuver musuh terus menerus berubah, semakin mengalami kekalahan tindakan mereka menjadi semakin kriminal dan kejam. Jika tidak terus menerus mempelajari musuh dan jika secara taktis kita meremehkan musuh, kita telah jatuh menjadi rutin dan karena itu menjadi terkejut jika, menghadapi rancangan dan kejahatan baru yang dibuat oleh musuh. Maka, sesungguhnya kita tidak lagi ofensif, bukan lagi menghancurkan ular ketika masih berupa telur, tetapi kita melangkah mundur ke tindakan defensif menemukan ular ketika telah besar dengan kepalanya yang beracun yang membunuh kita.

Sedikit demi sedikit perjuangan internal berkurang, karena kita telah cukup murni, garis pemisah antara kita dan musuh sudah jelas, karena kita tidak memiliki kontak fisik dengan mereka. Sedikit demi sedikit kehidupan lama, kehidupan dari zona lawan muncul kembali, liberalisme diperkenalkan, korupsi meningkat, kompromi mulai melumpuhkan kita, pikiran-pikiran yang keliru dan takhayul berkembang luas. Ini semua menciptakan atmosfir yang tidak jelas, ketidakpercayaan dan ketidakadilan muncul, perpecahan terjadi, dan musuh mulai menemukan lahan yang subur baginya untuk mulai beraksi.

Semangat kamenangan adalah perwujudan dari oportunisme kiri: ia membuat kita meremehkan kekuatan musuh dan mengarahkan kita pada petualanganisme [Adventurism]. Cepat atau lambat semangat kemenangan akan meminta korban, membuat kita harus membayar mahal, dengan kekalahan besar, untuk kesalahan yang kita lakukan. Semangat kemenangan adalah saudara kembar dari semangat kegagalan dan kekalahan [defeatism]; oportunisme kiri adalah sisi lain dari oportunisme kanan.

Ketika ada kemunduran akibat dari kesalahan yang telah dilakukan karena semangat kemenangan, para petualang jatuh ke dalam defeatism karena secara strategis takut terhadap musuh, mulai menganalisis kegagalan saja dan tidak lagi melihat kemajuan perjuangan. Karena mereka percaya pada kemenangan yang cepat, sekarang bagi mereka perang tampak “tidak akan ada akhimya.” Kemenangan kemenangan yang telah dicapai mereka anggap kasus-kasus terpisah yang kebetulan.

Dengan sikap ini mereka mulai menjalankan tugas-tugasnya dengan perhatian yang kurang, mengabaikan pandangan yang menyeluruh, dan hanya melihat kesalahan-kesalahan kerja kawan lain tetapi menolak untuk menyebutkan dan mendiskusikan kesalahan-kesalahan atau mengusulkan cara penyelesaian yang benar. Mereka lebih suka menfitnah dari pada melakukan kritik dan otokritik, lebih suka tipu daya daripada diskusi terbuka. Mereka mulai membentuk kelompok-kelompok kecil sendiri dengan sekutu-sekutunya.

Hanya menganalisis kegagalan dan hanya melihat kesalahan menjadi cara membenarkan dan menyembunyikan tindakan mereka meninggalkan tugas-tugas revolusioner dan rendahnya kemauan kerja.

Mereka menciptakan penyakit dan masalah khayalan, bertindak seakan-akan mereka disalahpahami, dikejar-kejar, menjadi korban konspirasi dan musuh yang hanya ada dalam khayalan malas dan tidak sehat mereka. Badan mereka hidup di zona kita tetapi semangat mereka sudah tertanam dalam zona musuh, mengimpikan kenikmatan dan korupsi, yang sekarang mereka pandang sebagai hal yang hebat.

Kelemahan lain yang berhubungan erat dengan sikap tersebut di atas adalah semangat “orang tua” atau veteran perang dan politik yang tahu akan segala hal, yang menganggap tidak ada lagi hal yang perlu dipelejari, khususnya dari generasi muda. Anggota-anggota generasi muda, pada umumnya penuh dengan dinamika dan bersemangat memperkenalkan gagasan-gagasan dan metode-metode baru, biasanya dipandang sebagai pesaing yang hendak menyingkirkan “veteran” dari kedudukan mereka.

Para “veteran” ini, yang menjadi veteran hanya karena lamanya mereka berada dalam perjuangan dan bukan karena kayanya pengalaman yang mereka olah untuk disampaikan kepada generasi baru, adalah orang yang mentalnya tidak lagi berkembang. Mereka menjalankan tugas secara rutin, tidak pernah berpikir untuk memperkenalkan metode-metode baru yang dilahirkan dari pengalaman mereka. Dalam bidang kerja, mereka tidak pernah berpikir bagaimana menjalankannya secepat dan sebaik mungkin, dan mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang mereka justifikasi dengan mengatakan bahwa tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan. Mereka malu mengakui kebodohan mereka dan oleh karena itu menolak belajar, dengan selalu berpegang teguh pada cara lama yang tidak benar. Mereka selalu mambanggakan lamanya keikut sertaan dalam perjuangan yang dijadikan alasan untuk menuntut hak istimewa, meminta prioritas pada persoalan pribadi mereka. Mereka meminta perlakuan khusus karena lama aktif dalam perjuangan, lupa bahwa dari para veteran itu kita membutuhkan teladan yang mengajarkan kita tentang Kehidupan Baru. Mereka menghalangi promosi responsavel baru dan kekuatan-kekuatan baru serta berusaha untuk menyebarkan ketidak percayaan di antara mereka. Mereka berbuat demikian karena telah kehilangan wawasan menyeluruh dan semua kepekaan tentang semakin banyaknya kebutuhan yang diperlukan oleh perang dan rekonstruksi nasional. Perhatian mereka hanyalah pada jabatan bukan pada perjuangan; mereka ingin melindungi keistimewaan dan rutinitas yang membuat mereka bersikap kapitalis.

Manifetasi-manisfestasi ini mencerminkan kontradiksi yang selalu ada antara yang lama dan yang baru, antara kemajuan dan rutinitas, antara desakan maju dan konservatisme. Kontradiksi ini ada dalam semua revolusi dan cara yang benar untuk mengatasi masalah ini adalah mendidik semua responsavel dengan semangat kemajuan, melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dan melayani rakyat, memenangkan kaum muda untuk menjalankan kerja.

Generasi muda harus selalu dididik secara benar. Ketika mereka hidup dalam wilayah-wilayah kita yang telah dibebaskan, ketika mereka dibesarkan dalam pusat-pusat perjuangan kita, anggota-anggota generasi muda biasanya secara otomatis dianggap sebagai “revolusioner” yang telah dibekali dengan garis perjuangan kita. Mereka juga cenderung beranggapan demikian. Kerja politik di kalangan mereka kadang-kadang terabaikan, begitu pula perjuangan kolektif melawan selera, sifat, dan keburukan zona lawan. Tanpa basis apa pun dan hanya karena mereka dibesarkan jauh dari kehadiran musuh, generasi baru dianggap bebas dari masa lalu.

Ini adalah kesalahan yang serius dan berbahaya yang memungkinkan terciptanya reaksioner-reaksioner kecil di tengah-tengah kita, sementara kita yakin bahwa kita sedang menciptakan generasi baru penerus revolusi.

Kita harus mengerti bahwa generasi baru tumbuh berhubungan dengan generasi lama, yang meneruskan kebiasan-kebiasaan lama dari masalalu. Pengalaman kita memperlihatkan bahwa anak-anak dan kaum muda di pusat-pusat kita dapat terkontaminasi oleh ide-ide, kebiasaan, dan selera yang bejat. Pada situasi kita, tindakan subversif musuh juga berperanan penting dalam memperkenalkan dan mengembangkan nilai-nilai dan tingkah laku dari zona lain. Terakhir, pada masa ketika kapitalisme dan imperialisme masih hidup di dunia ini, propaganda dan subversi mereka akan membawa mereka itu terasakan di antara kita, dan memenangkan kemerdekaan dan kekuasaan itu sama sekali tidak menjamin bahwa nilai-nilai yang bejat kehilangan daya tembusnya.

Tentu saja beban berat warisan lama tidak mungkin disingkirkan dalam waktu 10 atau 20 tahun. Walaupun bertentangan dengan garis perjuangan kita, bertentangan dengan kehidupan kita, bertentangan dengan kemajuan kita, nilai-nilai, perasaan, dan ide ide lama masih tetap kuat. Mereka telah digoyahkan oleh perjuangan namun masih terlalu dini bagi kita untuk menyanyi lagu kemenangan. Perjuangan politik masih harus berlanjut selama beberapa dekade sampai hampir seluruh masyarakat benar-benar telah memenangkan cara-cara berpikir baru, serta masalah masalah dan kontradiksi kontradiksi baru yang menuntut perjuangan baru.

Lebih jauh lagi, generasi baru berkembang tanpa pengalaman eksploitasi, penindasan atau penghinaan pribadi secara langsung oleh masyarakat kolonialis-kapitalis. Mereka mengetahui serangan udara tetapi tidak pernah menderita akibat palmatoria, mereka telah bertempur melawan helikopter tetapi tidak pernah merasakan kerja paksa, mereka telah menghancurkan pasukan musuh tetapi tidak pernah ditahan karena tidak bisa membayar pajak, mereka telah menyaksikan kekejaman perang tetapi tidak pernah dijual bekerja di tambang-tambang.

Banyaknya pengalaman penderitaan pada massa rakyat yang luas, membuat besarnya cadangan kebencian yang mendalam terhadap musuh. Tetapi pengalaman ini tidak disampaikan secara benar dan disintesakan dengan sangat kurang memadai untuk memperdalam pengetahuan dan kebencian terhadap musuh dan eksploitasi. Dapat dikatakan bahwa pengalaman penderitaan ini, yang seharusnya digunakan untuk mendidik generasi baru dan mengkonsolidasikan kesadaran massa secara keseluruhan, sedang disia-siakan.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini dan menyelesaikan kontradiksi-kontradiksi pada tahapan yang sekarang, harus dilancarkan ofensif ideologi dan organisasional.

Ini berarti bekerja pada tingkat seksi dan kelompok didalam tentara, pada tingkat circulo didalam organisasi massa. Tetapi untuk benar-benar mengubah seksi-seksi dan circulo menjadi sel-sel dasar, menjadi pusat-pusat kehidupan politik kita, pertama-tama harus dilakukan tindakan terhadap para responsavel, karena merakalah yang bertanggungjawab untuk mengaktifkan seluruh jajaran perjuangan.

Kita harus mengaktifkan seluruh sektor kerja dengan orang yang, karena tindakan dan gagasannya, menunjukkan bahwa mereka memahami garis politik kita secara kreatif dan menjadi bagian dari garis depan organisasi kita, bahawa mereka punya kepekaan berinisiatif dan wawasan yang menyeluruh, bahwa mereka berusaha menggabungkan tugas-tugas revolusioner lain, dan bahwa mereka terlibat dalam perjuangan internal, dan mempelajari serta mencermati penyimpangan-penyimpangan terkecil serta penentangan terhadap garis perjuangan kita, bahwa mereka mempertahankan disiplin yang merupakan pengawas garis perjuangan kita.

Terlepas dari masalah-masalah konkrit dan kelemahan-kelemahan khusus disetiap sektor, pemimpin dan responsavel harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

[1]. Mewujudkan, menanamkan, mempertahankan garis politik kita pada sektor masing-masing;

[2]. Menjamin agar disiplin kita dimengerti dan dipertahankan, sebagai penjaga kebijakan kita;

[3]. Menjadikan politik sebagai komando di semua aktivitas kita;

[4]. Mengorganisir setiap sektor kerja, mengorganisirnya dalam semangat perjuangan antara dua garis, yakni garis yang memisahkan kita dengan musuh, dan perlunya memperoleh pandangan yang menyeluruh dan memadukan tugas utama dengan tugas-tugas revolusioner lain;

[5]. Mengorganisir dan membimbing para militan dalam menganalisis secara kritis kegiatan individual maupun kolektif dan dalam mensintesakan pengalaman-pengalaman, membuat inisiatif, menghilangkan sikap-sikap rutin, dan menciptakan inovasi dan kemajuan,;

[6]. Mengorganisir dan membimbing sektor kerja dalam menjalankan pendidikan politik, baca-tulis, menaikkan tingkat ilmiah dan mempelajari serta menganalisis keadaan kita dan musuh;

[7]. Mempertahankan ofensif yang intens dan konsisten untuk perjuangan kolektif dan membersihkan jajaran kita dari unsur-unsur yang tidak bisa diperbaiki yang tidak bisa ditembus oleh garis perjuangan kita dan bersikukuh dengan selera-selera, kebiasaan-kebiasaan, dan kekeliruan-kekeliruannya yang korup, serta menolak untuk berubah;

[8]. Mengorganisir dan membimbing studi tentang pengalaman teoritis dan praktis revolusi-revolusi lain sehingga bisa menarik pelajaran-pelajaran yang berguna bagi keadaan kita dan mendidik militan kita dengan semangat revoluioner internasional, pada intinya kita dapat mengatakan bahwa ofensif ideologi harus menciptakan kesadaran politik yang kuat yang didasarkan pada tiga aspek utama : [a] pengetahuan yang menyeluruh tentang garis politik kita; [b] pengetahuan yang mendalam tentang perjuangan kita baik mengenai perkembangannya maupun maknanya bagi rakyat kita dan rakyat lainnya di dunia. [c] kepercayaan total pada massa rakyat, menyatukan dan mengorganisir dibawah bimbingan garis politik kita yang benar, sadar bahwa massa rakyat mengerti perjuangan ini dan telah menjalankannya, bahwa mereka memiliki energi kreatif dan tak terkalahkan.

Proses pengatifan mensyarakatkan investigasi yang teliti untuk menentukan apa saja masalah-masalah nyata pada sektor yang menjadi tugas kita dan menyeleksi aktivis inti yang harus terdiri dari unsur-unsur pelopor.

    Dengan mengaktifkan responsavel yang memegang peranan menentukan dalam garis politik kita, kita harus mengubah seksi dan circulo kita menjadi sel-sel dasar dari organisasi politik kita.

    Tindakan ini akan memungkinkan kita menyusun dan mengubah kehidupan masa yang tergabung dalam organisasi kita dalam jumlah yang semakin membesar, yang dengan demikian menjamin perluasan terkonsolidasi dalam Front kita. Tindakan ini pada saat yang sama akan menciptakan kondisi untuk menegakkan pelopor terorganisir Rakyat kita dan kelas buruh yang terhisap, instrumen yang sangat diperlukan bagi perkembngan revolusi demokratik rakyat di Mocambique.

    Dalam konteks ini, sifat hubungan antara pusat perjungan kita dengan massa rakyat memainkan peranan yang fundamental.

    Massa rakyat adalah sumber bagi kehidupupan organisasi kita, mereka adalah kekuatan utama dan menenentukan dalam proses pembebasan negeri kita dan dalam penciptaan masyarakat baru. Perjuangan telah dilancarkan dan dimenangkan oleh massa rakyat dan ditujukan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan mereka.

    Setiap pusat perjuangan kita adalah pusat kolektif yang melayani massa, sebuah pusat dimana pengalaman-pengalaman revolusi disintesakan dan disampaikan kepada massa yang luas untuk mengembangkan proses transformasi kehidupan.

    Kita melayani massa dengan memberikan contoh-contoh pelaksanaan garis politik kita. Kalau sikap para militan kita sesui dengan garis politik kta, maka kita mendidik massa mengenai kehidupan baru.

    Kita melayani massa dengan memberi contoh kepada mereka tentang kehidupan yang terorganisir, dengan memberi mereka cara-cara hidup yang terorganisir, dan membimbing mereka mengorganisir diri dengan lebih baik. Dengan mengorganisir massa dan menciptakan struktur yang demokratik dan kerakyatan diantara mereka kita bisa mengubah masyarakat.

    Struktur-struktur yang menciptakan pada tingkat circulo lokal yang akan membimbing petani, peternak, nelayan, dan pengrajin untuk menyelenggarakan produksi berorganisasi secara kolektif dikoreksi, memperbaiki teknik-teknik produksi, dan meningkatkan produksi, yang dengan cara itu menaikkan tingkat kehidupan massa rakyat. Jelas bahwa contoh tentang produksi kolektif di pusat-pusat perjuangan kita, contoh-contoh hasil yang dicapai — ladang dan kebun sayur-sayuran, pohon buah-buahan, danau-danau alam dan buatan dimana ikan dikembang biakkan — menjadi saksi tentang nilai dan kebenaran kemampuan koletif kita untuk mentransformasikan masyarakat.

    Struktur-struktur yang dibangun di tingkat circulo lokal akan memimpin massa rakyat untuk mengorganisir dirinya dalam detasemen-detasemen militer untuk menahan serangan musuh terhadap desa, kebun, dan tempat-tempat kerja. Kerja organisasilah yang akan ditransformasikan setiap desa dan ladang menjadi sumber penderitaan dan kekalahan musuh. Contoh-contoh yang diberikan oleh pusat-pusat pertahanan kita terhadap agresi musuh, kerja militer yang kita kerjakan di kalangan massa dan kemampuan kita untuk mendorong imajinasi dan inisiatif kreatif massa untuk menggabungkan senjata tradisional dan alat-alat yang biasa digunakan untuk menjebak binatang buas dengan senjata modern, akan membuat setiap tindakan musuh terhadap rakyat kita menjadi mentah.

    Struktur-struktur yang diciptakan ditingkat circulo lokal inilah yang dengan meningkatkan kesadaran politik massa dan membuat mereka menarik garis pemisah yang tajam antara meraka sendiri dengan musuh, yang akan membuat massa rakyat lebih menyadari manuver-manuver atau infiltrasi musuh, yang dengan demikian membuat kita mampu menghancurkan mereka ketika masih embrio.

    Pada akhirnya, penstrukturan inilah yang membuat pembebasan suatu wilayah tidak bisa dibalikkan lagi, dan memungkinkan kita untuk melawan serangan-serangan dan penyusupan-penyusupan musuh sekuat apapun mereka.

    Jelas bahwa untuk mengaktifkan kehidupan massa pada umumnya dan mengubah masyarakat, setiap pusat perjuangan dan setiap militan yang ditugaskan di suatu pusat harus menjalankan tugas melayani massa rakyat dan sangat menghargai kepentingan rakyat secara konsisten dengan cara yang memberikan teladan dan tanpa kenal lelah.

    Kita tidak bisa mentolelir seorang militan dalam perjungan kita yang menggunakan kekuasaan atau senjata yang dipercayakan kepadanya untuk melayani rakyat, melakukan tindakan-tindakam yang merugikan kepentingan rakyat, betapapun kecilnya tindakan ini. Kita harus tetap waspada tentang penyalah-gunaan wewenang untuk melecehkan perempuan, segala penyalah-gunaan harta rakyat, dan segala bentuk ketidakadilan yang ditujukan terhadap rakyat. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari garis politik kita, dan disiplin kita adalah kondisi esensial yang memungkinkan massa untuk membedakan tanpa ragu-ragu antara tindakan kita dengan tindakan musuh.

    Melayani massa, memberi mereka senjata garis politik kita yang tak terkalahkan, pengalaman-pengalaman kita, untuk membimbing mereka dalam meningkatkan tingkatan berorganisasi dan ideologi, adalah merupakan tugas pusat-pusat perjuangan kita dengan hubungannya dengan massa. Kita memulai tahun kesepuluh perang pembebasan rakyat menghadapi kolonialisme dan imperialisme Portugis.

    Selama sepuluh tahun perjuangan bersenjata dan dua belas tahun kehidupan FRELIMO keadaan negeri kita dan dunia telah mengalami banyak perubahan. Tujuan awal kemerdekan nasional kita telah banyak dicapai dalam perjalanan perang rakyat yang memberikan dasar bagi revolusi rakyat demokratik nasional untuk pembentukan kekuasaan rakyat, kekuasaan massa rakyat pekerja yang luas negeri kita.

    Perluasan perjuangan bersenjata ke wilayah-wilayah dimana kepntingan-kepentingan strategis dan ekonomi imperialisme yang kuat akan mengakibatkan pembenturan lansung dengan imperialisme, sehingga membuat kandungan anti-imperilisme perjuangan kita menjadi langsung dan konkrit.

    Kekalahan politik dan militer yang telak yang dialami oleh pasukan-pasukan kolonialis Portugis dan ketidakmampuannya yang sudah terbukti untuk menghentilkan kemajuan perjuangan pembebasan kita, memaksa para pemimpin musuh mengubah agresi terhadap Rakyat kita dengan harapan bisa menjaga kepentingan-kepentingan dasar imperialisme: penghisapan terhadap massa rakyat pekerja negeri ini, penjarahan sumberdaya alam kita dan penghancuran gerakan revolusioner di Afrika bagian Selatan khususnya dan seluruh benua Afrika pada umumnya.

    Dalam konteks ini orang dapat melihat bahwa Afrika Selatan dan Rhodesia memasuki perang melawan kita, memperkuat militer dan memberikan dukungan teknik serta keuangan, sedang pemberian pengalaman-pengalaman melalukan agresi kepada kolonialis Portugis dan sekutu-sekutunya dilakukan oleh negara-negara imperialis, khususnya Amerika Serikat, Perancis, Republik Federal Jerman [Barat] dan Inggris.

    Maka internasionalisasi agresi terhadap rakyat kita telah menjadi kenyataan, perang kolonial telah menjadi watak dasar imperialis.

    Dengan tujuan mengurangi jumlah korban yang tingkatnya telah membahayakan itu, komando musuh memutuskan mengubah warna-warna mayat-mayat, “me-Mocambique-kan” perang dengan menciptakan “tentara boneka” yang direkrut secara paksa dan dipimpin perwira-perwira Portugis: OPV, GE, GEP dan sebagainya.

    Ini juga membantu menyembunyikan dari pendapat umum dunia tentang adannya kenyataan agresi asing terhadap rakyat kita. Perubahan-perubahan keadaan seperti ini mengharuskan kita untuk menjawabnya secara benar dan tepat.

    Pada masa lalu tugas utama kita adalah mengintensifkan kerja politik di kalangan para responsavel dan memperluas serta mengkonsolidasikan perjuangan di dalam wilayah kita. Sidang ke-4 Komite Sentral [Desember 1972], yang memilih Kongres Kedua, memberi kata-kata kunci untuk mengeneralisasikan ofensif untuk membuat keseimbangan kekuatan kita dengan musuh lebih menguntungkan kita, membuat jelas bahwa hal ini akan mempopulerkan garis perjuangan kita, yakni menjamin bahwa massa yang luas telah menyerap dan hidup dengannya, mendemokratiskan metode kerja dan mngkolektifkan kepemimpinan.

    Baru-baru ini, ketika sedang mempelajari cara-cara menciptakan kondisi bagi implementasi pedoman-pedoman ini, kita mendifinisikan dua kebijakan pokok mengintensifkan ofensif ideologis yang ditujukan pada responsavel, pejuang dan massa rakyat, dan meningkatkan kerja organisasi untuk membentuk kelompok-kelompok dan seksi-seksi sebagai sel dasar di dalam tentara, dan membuat circulo menjadi basis kegiatan politik kita di kalangan massa.

    Berbagi pusat perjuangan FRELIMO — militer, pendidikan, kesehatan, pengasuhan anak, produksi, dan perdagangan — memiliki peranan menentukan sebagai pusat-pusat penyebarluasan garis politik kita. Pusat-pusat perjuangan inilah yang bertugas untuk mendemontrasikan kepada massa luas dalam wujud prakteknya keunggulan dan keadilan prinsip-prinsip kita.

    Singkatnya pusat perjungan kita memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan garis politik FRELIMO kepada massa rakayat dengan cara yang dinamis.

    Setiap militan bertanggungjawab untuk membuat Revolusi berakar di negeri kita dan menjamin kemenangannya, yang merupakan satu-satunya justifikasi bagi pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa dan lautan darah yang telah ditumpahkan.

    Dalam pusat-pusat inilah terletak jawaban kita, disitulah kita berjuang menjadi Manusia baru dan membentuk Masyarakat baru. Oleh karena itu, ketika kita mempersiapkan diri untuk merayakan tahun kesepuluh perang rakyat, kita mengeluarkan kata-kata perjuangan untuk semua pusat perjuangan dan militan kita :

    TARIK TEGAS PEMISAH ANTARA KEKUASAAN KITA DAN KEKUASAAN MUSUH, DIRIKAN KEKUASAAN RAKYAT UNTUK MELAYANI RAKYAT.

    One thought on “Membangun Kekuatan Rakyat – Bagian 3

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *