Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 14

ERNEST MANDEL

II. 6 Persaingan Menuju pada Konsentrasi dan Monopoli

Konsentrasi kapital adalah hukum permanen lainnya dari masyarakat kapitalis dan diiringi oleh proletarisasi sebagian klas borjuis, penyingkiran sejumlah tertentu borjuis oleh sejumlah kecil borjuis. Itulah mengapa Manifesto Komunis Karl Marx dan Engels menekankan fakta bahwa kapitalisme, yang menyatakan mempertahankan kepemilikan pribadi, dalam kenyataan adalah penghancur dari kepemilikan pribadi tersebut, dan menjalankan pengambilalihan konstan, permanen terhadap sejumlah besar pemilik oleh relatif sejumlah kecil pemilik lainnya. Terdapat beberapa cabang industri dimana konsentrasi sangatlah jelas: perusahaan pertambangan batu bara memiliki ratusan perusahaan selama abad kesembilanbelas di negeri seperti Perancis (terdapat hampir dua ratus di Belgia); industri mobil memiliki seratus lebih perusahaan diawal abad ini di negeri-negeri seperti Amerika Serikat dan Inggris, semetara hari ini jumlah mereka telah berkurang menjadi empat, lima atau enam perusahaan paling banyak.

Tentu saja, terdapat industri-industri dimana konsentrasi tersebut tidak dijalankan terlalu jauh, seperti industri tekstil, industri makanan, dsb. Secara umum, semakin besar komposisi organik kapital dalam sebuah cabang industri, semakin besar konsentrasi kapital, dan sebaliknya, semakin kecil komposisi organik kapital, semakin kecil konsentrasi kapital. Kenapa? Karena semakin kecil komposisi organik kapital, semakin sedikit kapital yang dibutuhkan pada awal dalam rangka untuk memasuki cabang industri tersebut dan mendirikan sebuah kongsi baru. Adalah jauh lebih mudah mengumpulkan satu juta atau dua juta dollar yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik tekstil baru ketimbang untuk mengumpulkan ratusan juga dollar yang dibutuhkan untuk mendirikan bahkan pabrik besi yang relatif kecil

Kapitalisme dilahirkan dari persaingan bebas dan tidak dapat dipahami tanpa persaingan. Tetapi persaingan bebas menghasilkan konsentrasi dan konsentrasi mengahsilkan lawan persaingan bebas, disebut dengan, monopoli. Dimana terdapat sedikit produsen, mereka dapat mencapai kesepakatan bersama, yang dibebankan pada konsumen, dalam pembagian pasar dan mencegah penurunan harga.

Jadi dalam jangka satu abad, seluruh dinamika kapitalis muncul dengan telah merubah sifatnya. Pertama kita mendapatkan gerakan yang berjalan dalam arah kejatuhan terus menerus harga-harga karena kenaikan terus menerus dalam produksi dan perkalian terus menerus jumlah perusahaan. Pada titik tertentu, semakin tajamnya kompetisi membawa dengannya sebuah konsentrasi perusahaan dan pengurangan jumlah perusahaan. Perusahaan sisanya sekarang mampu mencapai kesepakatan bersama untuk menghindari pengurangan harga yang lebih jauh dan kesepakatan semacam itu hanya dapat didapatkan, tentu saja, dengan membatasi produksi. Era kapitalisme monopoli kemudian menggantikan era kapitalisme perdagangan bebas pada permulaan dari akhir seperempat abad kesembilanbelas.

Tentu saja, ketika kita berbicara mengenai kapitalisme monopoli, kita harus tidak mengasumsikan sebuah kapitalisme yang telah sepenuhnya menghilangkan kompetisi. Tidak mungkin ada hal semacam itu. Maksud kita adalah sebuah kapitalisme yang tingkah laku dasarnya telah dirubah, yaitu, kapitalisme yang tidak lagi berjuang untuk penurunan terus menerus harga dengan memakai peningaktan terus menerus dalam produksi; kapitalisme yang menggunakan teknik pembagian pasar, mendirikan kuota pasar. Tetapi proses tersebut berakhir dalam paradoks. Kenapa kapitalis yang mulai sebagai kompetitor sekarang beralih kepada aksi yang disetujui bersama dalam rangka untuk membatasi persaingan tersebut dan juga untuk membatasi produksi? Jawabannya adalah hal tersebut adalah sebuah metode untuk meningkatkan keuntungannya. Mereka melakukan hal tersebut hanya jika hal tersebut membawa keuntungan yang lebih banyak. Membatasi produksi memungkinkan kenaikan harga-harga, membawa keuntungan yang lebih besar dan akibatnya meningkatkan akumulasi kapital.

Kapital yang baru tidak dapat lagi diinvestasikan dicabang yang sama, karena hal ini akan berarti sebuah peningkatan dalam kapasitas produksi, menghasilkan peningkatan produksi, dan menuju pada penurunan harga. Kapitalisme telah terjebak dalam kontradiksi tersebut yang dimulai pada akhir seperempat abad kesembilanbelas. Kapitalisme tiba-tiba mendapatkan sebuah kualitas yang diprediksi hanya oleh Marx dan yang tidak dipahami oleh ekonom seperti Ricardo atau Adam Smith; tiba-tiba, corak produksi kapitalis mengambil peran misionaris. Corak produksi kapitalisme mulai menyebar diseluruh dunia dengan memakai eksport kapital, yang memungkinkan perusahaan kapitalis agar didirikan di negeri-negeri atau sektor-sektor dimana monopoli belum memasukinya.

Konsekwensi monopoli dalam cabang-cabang tertentu dan penyebaran kapitalisme monopoli di negeri-negeri tertentu adalah bahwa corak produksi kapitalis telah direproduksi dalam cabang-cabang yang masih bebas dari kontrol monopoli dan di negeri-negeri yang belum menjadi kapitalis. Ini adalah bagaimana kolonialisme dalam semua variasinya mampu, menuju permulaan abad keduapuluh menyebar seperti debu hanya dalam beberapa dekade, dimulai dari bagian kecil dunia dimana corak produksi kapitalis terbatas, dan akhirnya mencakup seluruh dunia. Setiap negeri di dalam peta kemudian dirubah menjadi sebuah lingkungan pengaruh dan lahan investasi untuk kapital. — Bersambung ke Bagian 15

One thought on “Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 14

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *