Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 13

ERNEST MANDEL

II. 5 Pertumbuhan Komposisi Organik Kapital

Semua produksi kapitalis dapat diwakili dalam nilai dengan rumus: C+V+S. Nilai setiap komoditas terdiri atas dua bagian: satu bagian mewakili nilai yang terkandung didalamnya dan yang lainya nilai yang baru diciptakan. Tenaga kerja memiliki fungsi ganda, sebuah nilai guna ganda: fungsi untuk menjaga semua nilai yang ada dalam alat kerja, mesin-mesin, bangunan-bangunan, sementara memasukan sebagian nilai tersebut kedalam produksi saat itu; dan fungsi menciptakan nilai baru, yang mengandung nilai lebih, keuntungan, sebagai salah satu komponennya. Bagian lain nilai baru tersebut menjadi milik pekerja, dan mewakili nilai pengganti upah pekerja itu. Porsi nilai lebih diambil oleh kapitalis tanpa nilai pengganti apapun.

Kita menyebut kapital yang digunakan untuk membayar upah sebagai kapital variabel dan ditandai dengan huruf V. Kenapa hal tersebut merupakan kapital? Karena, sebetulnya, kapitalis menyodorkan dahulu nilai tersebut; nilai tersebut tersusun, oleh karena itu, dari bagian kapital para kapitalis, yang dikeluarkan sebelum ada nilai komoditi yang dihasilkan oleh pekerja.

Kita menyebut bagian kapital yang dirubah menjadi mesin-mesin, bangunan, bahan baku, dsb, yang nilainya tidak ditingkatkan oleh produksi tetapi hanya dijaga olehnya, sebagai kapital konstan dan ditandai dengan huruf C. Bagian kapital yang disebut kapital variabel, V, bagian yang digunakan oleh kapitalis untuk membeli tenaga kerja, disebut seperti itu karena bagian tersebut adalah satu-satunya bagian kapital yang memungkinkan kapitalis meningkatkan kapitalnya dengan memakai nilai lebih.

Karena hal diatas adalah pokok persoalannya, apakah logika ekonomi dari persaingan, dari rangsangan untuk meningkatkan produktivitas, untuk meningkatkan alat-alat mesin, kerja mesin? Logika rangsangan tersebut, yaitu, kecenderungan pokok dari sistem kapitalis, adalah untuk meningkatkan penekanan di C, penekanan pada kapital konstan, berkaitan dengan kapital variabel. Dalam bagian C/V, C cenderung meningkat, yaitu, bagian kapital total yang tersusun atas mesin-mesin dan bahan baku, tetapi bukan pada upah, cenderung meningkat seiring kemajuan mekanisasi dan dimanapun persaingan mendorong kapitalisme untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Kita menyebut bagian C/V sebagai komposisi organik kapital: hal tersebut oleh karenanya merupakan rasio antara kapital konstan dan kapital variabel, dan kita mengatakan bahwa dalam sistem kapitalis komposisi organik tersebut memiliki kecenderungan yang meningkat.

Bagaimana para kapitalis mendapatkan mesin-mesin baru? Apakah arti pernyataan bahwa kapital konstan terus meningkat?

Operasi pokok dari ekonomi kapitalis adalah produksi nilai lebih. Tetapi selama nilai lebih hanya diproduksi belaka, nilai lebih tetap tersimpan dalam komoditi dan para kapitalis tidak dapat menggunakannyas; sepatu yang tidak terjual tidak dapat dirubah menjadi mesin-mesin baru, menjadi produktivitas yang lebih besar. Dalam rangka untuk membeli mesin-mesin baru, para industrialis yang menghasilkan sepatu harus menjual sepatu-sepatu tersebut, dan sebagian pendapatan dari penjualan tersebut dapat digunakan untuk membeli mesin-mesin baru, sebagai tambahan kapital konstan.

Dinyatakan dengan kata lain: merealisasi nilai lebih adalah kondisi yang dibutuhkan untuk akumulasi kapital, dan akumulasi kapital merupakan kapitalisasi nilai lebih.

Untuk mendapatkan nilai tidak hanya berarti penjualan barang-barang, tetapi juga penjualan barang-barang dibawah kondisi dimana nilai lebih yang didapatkan dapat benar-benar direalisasi didalam pasar. Semua usaha yang berjalan pada produktivitas rata-rata dalam masyarakat – yang produksi totalnya berhubungan dengan kerja kebutuhan secara sosial – seharusnya bertujuan untuk mendapatkan nilai total dan nilai lebih yang dihasilkan di pabrik mereka, banyak atau sedikit, ketika barang-barang mereka terjual. Kita sebelumnya telah melihat bahwa perusahaan-perusahaan tersebut yang berada diatas rata-rata dalam produktivitas mereka akan mendapatkan bagian nilai lebih yang dihasilkan di perusahaan lain, sementara perusahaan-perusahaan yang beroperasi lebih rendah daripada produktivitas rata-rata tidak akan mendapatkan bagian nilai lebih yang dihasilkan di pabrik mereka tetapi harus menyerahkannya kepada pabrik yang lain yang secara teknologi berada didepan mereka. Akibatnya, upaya untuk mendapatkan nilai lebih berarti penjualan barang-barang dibawah kondisi dimana semua nilai lebih yang dihasilkan oleh pekerja di pabrik manufaktur komoditi sebenarnya dibayar oleh para pembelinya.

Seiring stok barang-barang dihasilkan dalam periode tertentu telah terjual, para kapitalis mendapatkan ganti pengeluarannya atas sejumlah uang yang menyusun nilai pengganti kapital konstan yang dikeluarkan untuk mendapatkan produksi tersebut, yaitu, bahan baku yang digunakan bersama dengan bagian nilai mesin-mesin dan barang-barang yang dilunasi oleh produksi tersebut. Dia juga telah mendapatkan ganti pengeluarannya atas nilai pengganti upah yang dia ajukan diawal dalam rangka untuk mengadakan produksi tersebut. Sebagai tambahan, para kapitalis mendapatkan kepemilikan nilai lebih yang dihasilkan oleh para pekerjanya.

Apa yang terjadi dengan nilai lebih tersebut? Sebagian darinya dikonsumsi secara tidak produktif oleh para kapitalis, karena dia harus hidup, harus juga membuat keluarganya hidup bersama dengan rombongannya; dan semua yang dia keluarkan untuk tujuan tersebut sepenuhnya diambil dari proses produksi.

Bagian kedua dari nilai lebih diakumulasikan dan digunakan dengan dirubah menjadi kapital. Nilai lebih yang diakumulasikan adalah, akibatnya, keseluruhan bagian nilai lebih yang tidak dikonsumsi secara tidak produktif untuk memenuhi kebutuhan pribadi klas berkuasa, dan yang dirubah menjadi kapital, entah itu kedalam tambahan kapital konstan, yaitu, tambahan kuantitas (lebih tepat lagi: sebuah nilai) bahan baku, mesin-mesin, bangunan; atau menjadi tambahan kapital variabel, yaitu, alat untuk menyewa lebih banyak pekerja.

Kita sekarang memahami kenapa akumulasi kapital adalah kapitalisasi nilai lebih, yaitu, perubahan sebagian besar nilai lebih menjadi kapital tambahan. Dan kita juga memahami bagaimana proses pertumbuhan dalam komposisi organik kapital mewakili sebuah rangkaian tidak terinterupsi dari proses kapitalisasi, yaitu, produksi nilai lebih oleh pekerja dan perubahannya oleh kapitalis menjadi tambahan bangunan-bangunan, mesin-mesin, bahan baku dan pekerja.

Sebagai akibatnya adalah tidak tepat untuk mengatakan bahwa kapitalis yang menciptakan pekerjaan, karena adalah para pekerja yang menciptakan nilai lebih, yang dikapitalisasi oleh para kapitalis, dan digunakan, diantara untuk yang lainnya, untuk menyewa lebih banyak pekerja. Dalam kenyataan, keseluruhan jumlah kekayaan tetap yang kita lihat didunia, keseluruhan pabrik-pabrik, mesin-mesin, jalan-jalan, jalan kereta, pelabuhan, bandara udara, dsb, dsb, semua kekayaan besar tersebut tidak lain adalah materialisasi nilai lebih besar yang diciptakan oleh para pekerja, oleh kerja yang tidak mendapatkan ganti yang telah dirubah menjadi kepemilikan pribadi, menjadi kapital untuk para kapitalis. Yaitu, sebuah bukti kolosal eksploitasi yang terus berlanjut yang dijalankan oleh klas pekerja sejak asal mula masyarakat kapitals.

Apakah semua kapitalis semakin lama semakin menambah mesin-mesin, meningkatkan kapital konstan mereka dan komposisi organik kapital mereka? Tidak, peningkatan dalam komposisi organik kapital terjadi secara antagonistik, dengan jalan perjuangan kompetitif yang diatur oleh sebuah hukum yang digambarkan oleh pelukis ternama Flemish, Peter Breughel dalam sebuah pahatan: ikan besar memakan ikan kcil.

Perjuangan kompetitif oleh karena itu diiringi oleh konsentrasi terus menerus kapital oleh penyingkiran sejumlah besar pengusahaan skala kecil, dan oleh perubahan sejumlah tertentu pengusaha mandiri menjadi teknisi, manajer, mandor, dan bahkan personil pegawai yang subordinat dan pekerja. — Bersambung ke Bagian 14

One thought on “Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 13

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *