Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 16

ERNEST MANDEL

II. 8 Kontradiksi Pokok dalam Sistem Kapitalis dan Krisis Periodik Overproduksi

Kapitalisme memiliki tendensi untuk memperluas produksi tanpa batasan, untuk memperluas arena aktivitasnya keseluruh dunia, untuk melihat semua umat manusia sebagai konsumen potensial. (sambil lalu, terdapat sebuah kontradiksi yang berharga untuk diungkapkan, yang pernah dinyatakan oleh Marx: setiap kapitalis selalu menyukai melihat kapitalis yang lainnya meningkatkan upah para pekerja mereka, karena upah para pekerja tersebut adalah daya beli untuk barang-barang kapitalis yang lainnya. Tetapi dia tidak dapat mengijinkan upah para pekerjanya sendiri untuk naik, karena itu tentu saja akan mengurangi keuntungannya sendiri).

Akibatnya dunia distrukturkan dalam cara yang luar biasa, telah menjadi sebuah unit ekonomi dengan saling ketergantungan antara bagian-bagian berbeda yang sangat sensitif. Anda mengetahui semua kata klise yang telah digunakan untuk menggambarkan hal tersebut: jika seseorang bersin di Pasar Saham New York, 10.000 petani hancur di Malaysia.

Kapitalisme menghasilkan sebuah ketergantungan luar biasa dalam pendapatan dan sebuah unifikasi dalam rasa untuk semua umat manusia. Manusia tiba-tiba menjadi sadar atas kemungkinan kekayaan manusia, sementara dalam masyarakat pra kapitalis, dia tertutup dalam kemungkinan alam yang kecil dalam sebuah daerah tunggal. Pada Abad Pertengahan, nanas tidak dimakan di Eropa, hanya buah yang tumbuh secara lokal, tetapi hari ini kita memakan nanas yang mungkin telah dihasilkan dari berbagai penjuru dunia dan bahkan mulai memakan buah dari Cina dan India yang sebelum perang dunia kedua kita tidak terbiasa memakannya.

Sebagai akibatnya terdapat hubungan mutual yang didirikan diantara produk dan diantara manusia. Diekspresikan dalam ungkapan yang lain, terjadi sosialisasi progresif dari semua kehidupan ekonomi, yang menjadi kumpulan tunggal, susunan tunggal. Tetapi keseluruhan gerakan saling ketergantungan tersebut hanya berpusat pada sebuah jalan gila disekitar kepemilikan pribadi, pengambil alihan pribadi, oleh sejumlah kecil kapitalis yang kepentingan pribadinya, tambah lagi, semakin bertabrakan dengan kepentingan miliaran umat manusia yang termasuk dalam kumpulan tunggal tersebut.

Adalah dalam krisis ekonomi kontradiksi antara sosialisasi progresif produksi dan pengambil alihan pribadi yang berfungsi sebagai tenaga penggeraknya dan pendukungnya, meletus pada cara yang sangat luar biasa. Bagi para kapitalis krisis ekonomi adalah fenomena luar biasa seperti sebuah hal yang belum pernah terjadi. Krisis ekonomi tersebut bukanlah krisis kekurangan, seperti semua krisis pra kapitalis; krisis tersebut adalah krisis overproduksi. Pengangguran mati kelaparan bukan karena terlalu sedikit makanan tetapi karena terdapat suplai bahan makanan yang relatif terlalu besar.

Pada pandangan pertama hal diatas terlihat tidak dapat dipahami. Bagaimana seseorang mati karena terdapat surplus makanan, karena terdapat surplus barang-barang? Tetapi mekanisme sistem kapitalis membuat hal tersebut yang terlihat paradoks menjadi dapat dipahami. Barang-barang yang tidak dapat menemukan pembeli tidak hanya tidak merealisasikan nilai lebih mereka tetapi mereka bahkan tidak mendapatkan kembali kapital mereka yang telah diinvestasikan. Kemerosotan dalam penjualan oleh karena itu memaksa pengusaha untuk menunda operasi mereka. Mereka oleh karena itu dipaksa untuk memberhentikan pekerja mereka dan karena pekerja yang diberhentikan tidak memiliki cadangan untuk bertahan hidup, karena mereka dapat bertahan hidup hanya ketika mereka menjual tenaga kerjanya, pengangguran tentu saja menakdirkan mereka pada kemiskinan paling melarat dan hal tersebut terjadi tepat sekali karena kelimpahan relatif barang-barang yang dihasilkan dari kemerosotan penjualan.

Faktor krisis ekonomi periodik adalah inheren dalam sistem kapitalis dan tetap tidak dapat diatasi. Kita akan melihat lebih jauh dalam hal bahwa faktor krisis ekonomi periodik tetap benar dalam rejim neokapitalis dimana kita hidup sekarang, bahkan jika krisis tersebut sekarang disebut “resesi”. Krisis adalah manifestasi terjelas dari kontradiksi pokok dalam sistem dan sebuah pengingat periodik bahwa sistem tersebut ditakdirkan untuk mati cepat atau lambat. Tetapi sistem tersebut tidak akan pernah mati secara otomatis. Akan selalu dibutuhkan untuk memberinya sedikit dorongan sadar untuk mempengaruhi kematiannya, dan adalah tugas kita, tugas dari gerakan klas pekerja, untuk melakukan dorongan tersebut. — Bersambung ke Bagian 17

One thought on “Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 16

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *