Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 23

ERNEST MANDEL

III.7 Jaminan Keuntungan oleh Negara

Aspek yang lain dari “ekonomi terencana” tersebut, yang memberikannya sebuah karakter yang terutama sekali berbahaya berkaitan dengan gerakan klas pekerja. Adalah ide bahwa “program sosial” atau “kebijakan pendapatan” selengkapnya ada dalam “pemrograman ekonomi”. Dimungkinkan untuk menjamin stabilitas trust-trust dalam pengeluaran dan pendapatan mereka selama periode lima tahun, waktu yang dibutuhkan untuk mengganti peralatan baru mereka, tanpa secara bersamaan menjamin stabilitas pengeluaran upah mereka. Adalah tidak mungkin untuk “merencanakan biaya” jika “biaya kerja” tidak dapat “direncanaikan” pada saat yang sama, yaitu, jika peningkatan upah tidak dapat diantisipasi dan ditahan.

Pengusaha dan pemerintah telah mencoba untuk menetapkan kecenderungan semacam itu pada serikat buruh di seluruh negeri-negeri Eropa Barat. Usaha tersebut direfleksikan dalam perpanjangan masa kontrak; undang-undang yang membuat mogok kerja lebih sulit atau membubarkan pemogokan yang tidk sah; dan dalam keseluruhan propaganda kegemparan yang mendukung “kebijakan pendapatan” yang terlihat sebagai “jaminan satu-satunyua” terhadap “ancaman inflasi”.

Ide tersebut yang harus kita orientasikan dalam memandang “kebijakan pendapatan”, adalah angka peningkatan upah tidak dapat dihitung dengan tepat, dan bahwa kita harus dalam jalan itu menghindari biaya tak terduga akibat pemogokan “yang tidak menghasilkan apapu bagi siapapun, entah itu pekerja ataupun bangsa”; ide tersebut juga telah meluas di Perancis. Selengkapnya dalam hal itu adalah ide integrasi mendalam serikat buruh kedalam sistem kapitalis. Dari sudut ini, serikat buruhisme pada dasarnya berhenti menjadi senjata perjuangan para buruh untuk merubah distribusi pendapatan nasional. Serikat buruh menjadi penjamin ”kedamaian sosial”, penjamin pada para pengusaha akan stabilitas selama proses terus menerus dan tidak terinterupsi dari kerja dan reproduksi kapital, penjamin bagi penggantian kapital tetap selama keseluruhan proses pembaruannya.

Tentu saja hal itu merupakan jebakan bagi pekerja dan gerakan pekerja. Terdapat banyak alasan kenapa seperti itu dan saya tidak dapat berkutat padanya. Tetapi satu alasan dasar datang dari sifat ekonomi kapitalis itu sendiri, ekonomi pasar secara umum, dan Tuan Masse, direktur perencanaan Perancis saat ini, mengakui hal tersebut dalam pidato baru-baru ini di Brussels.

Dibawah sistem kapitalis, upah adalah harga tenaga kerja. Harga ini bervariasi mengikuti nilai tenaga kerja tersebut berkesesuaian dengan hukum permintaan dan penawaran. Apa kemudian, yang merupakan perkembangan normal dalam hubungan kekuatan, dalam berjalannya permintaan dan penawaran bagi kerja, selama siklus ekonomi dalam ekonomi kapitalis? Selama periode resesi dan pemulihan, terdapat pengangguran, yang secara merugikan mempengaruhi upah, dan pekerja sebagai akibatnya menjalani perjuangan untuk peningkatan upah yang substansial sebagai sebuah perjuangan yang sangat sulit.

Dan apakah tahapan dalam siklus yang paling menguntungkan bagi perjuangan untuk peningkatan upah? Buktinya adalah tahapan dimana terdapat pekerjaan penuh (full employment) dan bahkan sebuah kekurangan dalam pekerja, yaitu, tahapan boom terakhir, puncak konjuktural atau “titik didih”.

Itu adalah tahapan dimana pemogokan untuk kenaikan upah paling mudah dilaksanakan dan dimana pengusaha memiliki kecederungan terbesar untuk mengabulkan kenaikan upah bahkan tanpa pemogokan, dibawah tekanan kekurangan pekerja. Tetapi setiap teknisi konjungtur kapitalis akan mengatakan kepadamu bahwa tepat pada saat tahapan ini, dari titik pandang “stabilitas”, tetap berada didalam batasan yang dibutuhkan oleh angka keuntungan kapitalis (karena pernyataan tersebut selalu merupakan dasar dari alasan semacamnya!), bahwa adalah sangat “berbahaya” untuk menyerukan pemogokan dan mendapatkan kenaikan upah. Karena jika kau meningkatkan permintaan total ketika tingkat pekerjaan penuh terjadi di seluruh “faktor dalam produksi”, kemudian permintaan tambahan secara otomatis menjadi bersifat inflasi.

Dengan kata lain, keseluruhan logika ekonomi terencana tepat sekali adalah untuk menghindari pemogokan dan usaha perbaikan selama satu-satunya tahap dari siklus dimana hubungan kekuasaan klas menguntungkan klas pekerja. Ini merupakan tahapan satu-satunya dari siklus, tahapan tersebut dimana permintaan untuk pekerja melebihi dengan besar penawaran, dimana upah dapat melompat keatas dan membalikan kecenderungan merugikan dalam distribusi pendapatan nasional antara upah dan keuntungan atas biaya upah.

Hal ini berarti bahwa “manajemen” ditujukan untuk mencegah apa yang disebut dengan peningkatan bersifat inflasi dalam upah selama tahapan khusus dari siklus tersebut dan hanya menyelesaikannya dengan mengurangi angka keseluruhan dari peningkatan upah untuk keseluruhan siklus. Sebuah siklus kemudian diamankan dimana bagian relatif upah dalam pendapatan nasional akan memiliki kecenderungan permanen untuk jatuh. Dia telah memiliki kecenderungan untuk jatuh selama periode kebangkitan ekonomi, karena periode tersebut merupakan periode peningkatan angka keuntungan menurut definisi (jika tidak, tidak akan ada kebangkitan!); dan jika pekerja dicegah dari membenarkan kecenderungan tersebut selama periode puncak, berarti bahwa kecenderungan menuju pemburukan dalam distribusi pendapatan nasional akan kekal.

Terdapat, tambah lagi, demonstrasi praktis dari akibat sebuah kebijakan yang sepenuhnya kaku pada pendapatan dibawah kontrol negara dengan kolaborasi serikat buruh; hal tersebut telah dipraktekan di Belanda sejak tahun 1945 dan hasilnya telah direkam. Terdapat penandaan sebuah penurunan dalam rasio upah banding pendapatan nasional, yang tidak ditemukan dimanapun di Eropa, bahkan tidak ditemukan di Jerman Barat.

Tambah lagi, terdapat dua argumentasi menentukan pada tingkat yang murni “teknik” melawan penganjur-penganjur “kebijakan pendapatan”.

Jika kau meminta pada dasar “konjungtural” bahwa peningkatan upah tidak melebihi peningkatan dalam produktivitas selama periode pekerjaan penuh, kenapa kau tidak meminta peningkatan upah yang jauh lebih besar dalam periode adanya pengangguran. Pada basis konjungtural, peningkatan semacam itu akan dibenarkan pada waktu itu karena pengingkatan tersebut akan menstimulasi ekonomi dengan meningkatkan permintaan total …

Bagaimana sebuah “kebijakan pendapatan” dapat dipraktekan dengan keefektifan yang bahkan kecil jika pendapatan dari upah merupakan satu-satunya pendapatan yang diketahui? Tidakkah setiap “kebijakan pendapatan” meminta sebagai prasyarat kontrol pekerja atas produksi, membuka buku perusahaan, dan penghilangan rahasia perbankan, untuk mengetahui pendapatan yang tepat dari kapitalis, dan peningkatan tepat dalam produktivitas?

Selain itu, hal ini sama sekali tidak berarti bahwa kita harus menerima persetujuan teknis dari ekonom borjuis. Adalah sepenuhnya salah untuk mengatakan bahwa peningkatan upah melebihi peningkatan dalam produktivitas secara otomatis bersifat inflasi dalam periode pekerjaan penuh. Hal ini benar hanya pada tingkatan bahwa angka keuntungan dianggap stabil dan utuh. Jika kita mengurangi angka keuntungan karena intervensi bersifat tirani terhadap kepemilikan pribadi, seperti dikatakan dalam Manifesto Komunis, maka tidak akan terdapat inflasi apapun; kita akan mengambil daya beli dari kapitalis dan memberikannya pada para pekerja. Keberatan satu-satunya yang dapat diungkapkan adalah bahwa hal tersebut memicu resiko menurunkan investasi. Tetapi kita dapat menggunakan teknik kapitalis melawan penciptanya sendiri dengan mengatakan kepada mereka bahwa bukanlah suatu hal yang buruk untuk mengurangi investasi ketika terdapat periode pekerjaan penuh dan sebuah boom pada “titik didihnya; bahwa bertentangan dengannya, pengurangan tersebut dalam investasi telah berjalan saat ini, dan bahwa dari titik pandang kebijakan antisiklus, adalah lebih cerdas untuk mengurangi keuntungan dan menaikan upah. Hal ini akan memungkinkan permintaan dari upah pekerja, dari konsumen, untuk menolong investasi dengan kepentingan untuk menjaga konjungtur tetap pada tingkat yang tinggi, sebuah konjungtur yang mana terancam oleh kecenderungan tidak dapat dihindari dari investasi produktif untuk jatuh pada tahapan tertentu.

Kita dapat menggambarkan dari semua ini kesimpulan sebagai berikut: intervensi negara dalam kehidupan ekonomi, ekonomi terencana, pemrograman ekonomi, perencanaan indikatif, sedikitpun tidak netral dari titik pandang sosial. Hal tersebut merupakan alat intervensi kedalam ekonomi yang berada ditangan klas borjuis atau kelompok berkuasa dalam klas borjuis, dan dalam makna apapun bukanlah wasit antara borjuasi dan proletariat. Keadilan nyata yang dijalankan oleh pemerintahan kapitalis adalah sebuah keadilan antara kelompok-kelompok kapitalis yang berbeda didalam klas kapitalis.

Sifat alami dari neokapitalisme, dari pertumbuhan intervensi pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dapat disingkat dalam rumus berikut ini: semakin lama semakin, sistem kapitalis menyerahkan otomatisme ekonominya sendiri menjalankan resiko melenyap dengan cepat, dan semakin meningkat negara jadinya sebagai penjamin keuntungan kapitalis, penjamin keuntungan bagi lapisan monopolistik berkuasa dari borjuasi. Negara menjamin hal tersebut dalam langkah-langkah bahwa negara mengurangi luas siklus fluktuasi. Negara menjamin hal tersebut dengan tata tertib negara, militer atau paramiliter, menjadi semakin penting. Negara menjamin hal tersebut juga dengan teknik ad hoc yang membuat kemunculan mereka tepat sekali didalam kerangka kerja ekonomi terencana. “Kontrak – pura-pura” di Perancis mengilustrasikan hal tersebut. Mereka merupakan jaminan tegas dari keuntungan untuk membenarkan disekuilibrium tertentu dalam pembangunan, entah regional dalam karakter atau antara cabang-cabang industri. Negara mengatakan kepada para kapitalis: “Jika kau menginvestasikan kapitalmu dalam daerah ini atau itu, atau di cabang ini atau itu, kita akan menjaminmu enam persen atau tujuh persen dari kapitalmu terlepas dari pembangunan, bahkan jika sampahmu terbukti tidak terjual, bahkan jika kau gagal”. Ini adalah bentuk tertinggi dan terjelas dari jaminan negara terhadap keuntungan monopoli tetapi ini bukanlah penemuan teknisi perencanaan Perancis, karena Messrs. Schacht, Funk dan Goering sebelumnya telah menerapkan itu didalam kerangka kerja ekonomi persenjataan Nazi dan rencana persenjataan empat tahunnya.

Dalam analisa terakhir, jaminan keuntungan oleh negara tersebut, seperti semua teknik antisiklus yang sejati efektif dalam sistem kapitalis, mewakili sebuah redistribusi dari pendapatan nasional yang menguntungkan kelompok-kelompok monopolistik ternama melalui agensi dari negara. Hal tersebut dipengaruhi oleh distribusi subsidi, oleh pengurangan pajak dan oleh penjaminan kredit dengan suku bunga yang dikurangi. Semua teknik tersebut berpuncak dalam kenaikan di angka keuntungan, dan, dengan kerangka kerja ekonomi kapitalis yang berfungsi secara normal, terutama sekali dalam tahapan ekspansi jangka panjangnya, kenaikan dalam angka keuntungan tersebut jelas sekali menstimulus investasi dan bekerja menurut harapan perancang proyek-proyek tersebut.

Entah seseorang berdiri secara jujur didalam kerangka kerja sistem kapitalis dengan dasar yang sepenuhnya logis dan konsisten, dan akibatnya menerima fakta bahwa satu-satunya jalan untuk menjamin kenaikan terus menerus dalam investasi dan kebangkitan industri berdasarkan peningkatan semacam itu dalam investasi adalah melalui peningkatan angka keuntungan.

Atau seseorang yang menolak, mengambil posisi sosialis, menolak jalan peningkatan angka keuntungan, dan menganjurkan satu-satunya jalan alternatif, yang merupakan perkembangan sektor publik yang kuat dalam industri, berdampingan dengan sektor swasta. Ini merupakan jalan keluar dari kerangka kapitalis dan logikanya, dan melewati arena apa yang kita sebut dengan reformasi struktural anti kapitalis.

Dalam sejarah gerakan klas pekerja Belgia beberapa tahun terakhir, kita telah mengalami konflik tersebut dalam orientasi yang menunggu Perancis dalam tahun-tahun kedepan, sesaat setelah dia mengalami kenaikan pertama dalam pengangguran.

Beberapa pemimpin sosialis yang kejujuran personalnya tidak ingin saya pertanyakan telah sebenarnya mengatakan, dan dalam cara yang sebrutal dan sinis yang telah saya katakan sesaat yang lalu: “Jika kau ingin menyerap pengangguran dalam periode singkat didalam sistem yang ada, tidak ada jalan lain untuk melakukannya selain dengan meningkatkan angka keuntungan”. Mereka tidak menambahkan, meskipun tidak perlu dikatakan lagi, bahwa hal tersebut termasuk sebuah redistribusi pendapatan nasional dengan biaya dari pekerja upahan. Dalam kata lain, jika kau tidak menipu rakyat, kau tidak mungkin mengharapkan ekspansi ekonomi yang lebih cepat, yang dibawah kapitalisme termasuk sebuah peningkatan dalam investasi swasta, dan secara serempak menuntut redistribusi dari pendapatan nasional yang menguntungkan pekerja upahan. Dalam kerangka kerja sistem kapitalis, kedua tujuan tersebut sepenuhnya bertentangan, setidaknya dalam periode berjangka pendek dan menengah.

Gerakan klas pekerja oleh karena itu berhadapan dengan pilihan pokok antara sebuah kebijakan reformasi dalam struktur neokapitalis, yang termasuk sebuah integrasi serikat buruh dalam sistem kapitalis sehingga mereka dirubah menjadi gendarmes (polisi) bagi penjagaan kedamaian sosial selama tahapan penggantian kapital tetap, dan sebuah kebijakan yang pada dasarnya anti kapitalis, dengan sebuah program reformasi struktural anti kapitalis jangka pendek.

Tujuan pokok dari reformasi tersebut adalah untuk mengambil tingkat kepemimpinan dalam ekonomi dari kelompok-kelompok finansial, trust-trust dan monopoli dan menempatkan mereka di tangan bangsa, untuk menciptakan sebuah sektor publik tekanan menentukan dalam kredit, industri dan transportasi, dan untuk mendasarkan semuanya dalam kontrol pekerja. Hal ini akan menandai kemunculan kekuasaan ganda pada tingkat perusahaan dan dalam seluruh ekonomi dan akan secara cepat berpuncak pada kekuasaan politik ganda antara klas pekerja dan pemimpin-pemimpin kapitalis.

Tahapan ini kemudian dapat dipakai dalam penaklukan kekuasaan oleh pekerja dan pendirian pemerintahan klas pekerja yang dapat melanjutkan pembangunan demokrasi sosialis bebas dari eksploitasi dan semua setan-setannya. — SELESAI.

One thought on “Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 23

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *