Westpapuanews.Org

Berita tangan pertama dari Tanah Papua

BACAAN PROGRESIF

Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 12

ERNEST MANDEL

II.4 Mekanisme Pokok Ekonomi Kapitalis

Dan sekarang apakah dasar berfungsinya masyarakat kapitalis tersebut?

Jika kau akan pergi ke Printed Cottons Exchange dihari tertentu, kau tidak akan mengetahui apakah terdapat jumlah pakaian yang tepat, atau terlalu sedikit atau terlalu banyak, dihitung dari jumlah kebutuhan yang ada di Perancis saat itu. Kau hanya dapat menemukan kemucian setelah jangka waktu tertentu: yaitu, jika terjadi overproduksi dan sebagian produksi tidak dapat dijual, kau akan melihat harga jatuh. Jika terdapat, sebaliknya, kekurangan, kau akan melihat harga naik. Gerakan harga adalah sebuah alat ukur yang mengatakan kepada kita apakah terdapat kekurangan atau kelebihan. Dan karena hanya setelah kejadian hal tersebut dapat dilihat apakah kuantitas kerja yang digunakan di cabang industri telah dikeluarkan dalam jalan yang secara sosial sesuai kebutuhan atau apakah bagian darinya telah dibuang sia-sia, hanya setelah kejadian tersebut kita mampu untuk menentukan nilai dengan tepat sebuah komoditi tertentu. Nilai tersebut, oleh karenanya, adalah, jika kau ingin menyebutnya, sebuah abstraksi; tetapi nilai tersebut adalah benar-benar konstan dimana fluktuasi harga mengikutinya.

Apa yang menyebabkan gerakan dalam harga-harga tersebut dan akibatnya, dalam jangka panjang, gerakan dalam nilai-nilai tersebut, dalam produktivitas kerja tersebut, dalam produksi tersebut dan dalam keseluruhan kehidupan ekonomi?

Apa yang membuat Amerika berjalan? Apa yang membuat masyarakat kapitalis bergerak? Persaingan. Tanpa persaingan tidak ada masyarakat kapitalis. Sebuah masyarakat dimana persaingan secara radikal atau sepenuhnya dihilangkan tidak akan lagi menjadi kapitalis pada tingkatan bahwa tidak akan ada lagi motivasi ekonomi utama untuk mengakumulasikan kapital dan akibatnya tidak ada lagi motivasi ekoomi untuk menjalankan sembilan persepuluh operasi ekonomi yang dijalankan para kapitalis.

Dan apakah dasar persaingan ? Dua ide adalah dasar baginya tetapi keduanya tidak saling melengkapi. Pertama ide mengenai sebuah pasar yang tidak terbatas, pasar tanpa halangan, tanpa batasan tepat. Kemucian ide mengenai keserba ragaman pusat pembuat keputusan, terutama dalam hal investasi dan produksi.

Jika semua produksi dalam sektor industri tertentu terkonsentrasikan ditangan satu fima kapitalis, persaingan belum dihilangkan, karena sebuah pasar tidak terbatas masih ada dan akan masih ada perjuangan persaingan antara sektor industri tersebut dan sektor yang lainnya untuk mendapatkan sebanyak mungkin pasar tersebut. Lebih jauh lagi, akan selalu ada kemungkinan bahwa pesaing asing masuk dalam keadaan tersebut dan menghasilkan persaingan baru tepat di sektor yang sama.

Kebalikannya juga benar. Jika kita dapat menyusun sebuah pasar yang sepenuhnya terbatas, tetapi yang dimana sejumlah besar perusahaan berusaha untuk mendapatkan bagian dari pasar yang terbatas tersebut, maka persaingan tentu saja masih ada.

Oleh karena itu hanya jika kedua fenomena tersebut mampu untuk terus menerus ditekan, yaitu, jika hanya terdapat satu produsen untuk semua komoditi dan pasar menjadi sepenuhnya stabil, beku dan tanpa kapasitas apapun untuk ekspansi, maka persaingan menjadi hilang sepenuhnya.

Kemunculan pasar yang tidak terbatas menunjukan semua hal pentingnya jika dibandingkan dengan periode produksi komoditas skala kecil. Sebuah gilda di Abad Pertengahan umumnya bekerja untuk sebuah pasar yang terbatas di kota dan daerah pinggiran kotanya, dan sesuai dengan teknik kerja tetap dan khusus.

Perjalanan sejarah pasar terbatas menjadi tidak terbatas diilustrasikan oleh contoh “pembuat pakaian baru” di daerah luar kota yang menggantikan pembuat pakaian yang lama di kota pada abad kelimabelas. Sekarang terdapat manufaktur pakaian tanpa regulasi gilda, tanpa batasan produksi, oleh karen itu tanpa batasan pasar, yang mencoba untuk melakukan infiltrasi dimana-mana, mencari pelanggan dimana-mana, dan tidak hanya melebihi daerah dekat pusat produksi mereka, tetapi bahkan mencoba untuk mengorganisir perdagangan ekspor ke negeri-negeri yang jauh. Disisi yang lainnya, revolusi komersial yang besar pada abad keenambelas menstimulasi pengurangan relatif dalam harga-harga keseluruhan produk yang sebelumnya dianggap kemewahan besar pada Abad Pertengahan dan hanya didalam jangkauan daya beli sebagian kecil populasi. Produk tersebut tiba-tiba menjadi jauh lebih murah, dan bahkan menjadi berada didalam jangkauan bagian besar dari populasi. Contoh yang paling jelas kecenderungan tersebut adalah gula, yang telah menjadi sebuah produk umum hari ini dan tidak dapat diragukan lagi dapat ditemukan disetiap rumah tangga klas pekerja di Perancis atau di Eropa; pada abad kelimabelas, bagaimanapun, gula masih merupakan barang yang sangat mewah.

Para apologis bagi kapitalisme selalu menunjukan pada pengurangan harga-harga dan meluasnya pasar bagi keseluruhan produk sebagai keuntungan yang dibawa oleh sistem tersebut. Argumentasi ini adalah benar. Hal tersebut adalah salah satu aspek dari apa yang disebut Marx sebagai “misi membawa peradaban dari Kapital.” Untuk menjadi yakin bahwa kita peduli dengan dialektika tetapi fenomena nyata adalah dimana nilai tenaga kerja memiliki tendensi untuk jatuh berdasarkan pada fakta bahwa industri kapitalis menghasilkan komoditi yang senilai dengan upah dengan kecepatan yang terus meningkat sementara dia secara serempak memiliki kecenderungan untuk meningkat berdasarkan pada fakta bahwa nilai tenaga kerja tersebut semakin mengambil nilai keseluruhan komoditas yang telah menjadi barang-barang konsumsi massal, sementara sebelumnya komoditas disediakan untuk bagian kecil populasi

Pada dasarnya, keseluruhan sejarah perdagangan antara abad keenambelas dan duapuluh adalah sejarah perubahan progresif dari perdagangan dalam barang-barang mewah menjadi perdagangan dalam barang-barang konsumsi massal; menjadi perdagangan dimana barang-barang ditujukan untuk bagian populasi yang terus meningkat. Adalah hanya dengan pembangunan jalur kereta, alat untuk navigasi yang cepat, telegraf, dsb, bahwa menjadi mungkin bagi seluruh dunia untuk disusun kedalam pasar potensial nyata untuk setiap produsen kapitalis yang besar.

Ide pasar yang tidak terbatas, oleh karena itu, tidak hanya menyatakan ekspansi geograri, tetapi ekspansi ekonomi, tersedianya daya beli,. Mengambil contoh baru-baru ini: kenaikan luar biasa dalam produksi barang-barang konsumen tahan lama dalam produksi kapitalis dunia selama limabelas tahun terakhir tidak sepenuhnya karena ekspansi geografi pasar kapitalis; bertentangan dengannya, hal tersebut diiriingi oleh penurunan geografik pasar kapital, sejak serangkaian negeri kehilangannya selama periode tersebut. Terdapat sedikit, jika ada, mobil dari pabrik milik Perancis, Itali, Jerman, Inggris, Jepang atau Amerika yang diekspor ke Uni Soviet, Cina, Vietnam Utara, Kuba, Korea Utara, atau negeri-negeri Eropa Timur. Meskipun begitu, ekspansi tersebut memang terjadi, diakibatkan fakta bahwa pecahan lebih besar dari daya beli yang tersebut, yang telah meningkat juga sepenuhnya, digunakan untuk membeli barang-barang konsumsi tahan lama tersebut.

Bukanlah sebuah kebetulan bahwa ekspansi tersebut diiringi oleh krisis pertanian yang sedikit banyak permanen dalam negeri-negeri industri maju, dimana konsumsi keseluruhan kelompok produk pertanian tidak hanya berhenti meningkat pada dasar relatif tetapi bahkan mulai menunjukan penurunan absolut: sebagai contoh, konsumsi roti, kentang, dan buah-buahan yang umum seperti apel, pir, dsb.

Produksi untuk pasar yang tidak terbatas, dibawah kondisi persaingan, menghasilkan peningkatan produksi, untuk sebuah peningkatan dalam produksi memungkinkan pengurangan dalam biaya dan mendapatkan cara untuk memukul pesaing dengan menjual lebih murah dari dia.

Jika kita melihat perubahan jangka panjang dalam nilai semua komoditas yang dihasilkan dalam skala besar di dunia kapitalis, tidak dapat diragukan lagi bahwa nilai komoditas tersebut sangat menurun. Pakaian, pisau, sepasang sepatu, atau buku tulis murid sekolah hari ini memiliki nilai jam-an atau menit-an kerja yang jauh lebih rendah dari pada nilainya limapuluh atau seratus tahun yang lalu.

Jelas sekali nilai produksi harus dibandingkan dan bukan harga jual, yang termasuk distribusi besar maupun pengeluaran penjualan atau keuntungan super monopolis yang membesar. Sebagai contoh bahan bakarm terutama sekali bensin yang didistribusikan di Eropa dan berasal dari Timur Tengah, kita menemukan bahwa biaya produksinya sangat rendah, tidak mencapai 10 persen harga penjualannya.

Dalam semua kejadian, tidak dapat diragukan mengenai fakta bahwa kejatuhan dalam nilai telah sepenuhnya terjadi. Pertumbuhan dalam, produktivitas kerja berarti pengurangan nilai barang-barang, karena barang-barang tersebut diproduksi dengan kuantitas waktu kerja yang terus berkurang. Disanalah terdapat alat praktis yang dimiliki kapitalisme untuk memperbesar pasarnya dan mengalahkan pesaingnya

Metode praktis apa yang dimiliki kapitalis untuk memotong dengan tajam biaya produksinya dan secara serempak meningkatkan produksinya? Adalah perkembangan mekanisasi, perkembangan alat produksi, mekanisasi instrumen kerja yang semakin kompleks, awalnya bertenaga uap, kemudian bensin atau solar, dan akhirnya bertenaga listrik. — Bersambung ke Bagian 13

One thought on “Pengenalan Kepada Teori Ekonomi Marxis – Bagian 12

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *